gilbertagung
TS
gilbertagung
Hwarang, Prajurit "Cantik" yang Tangguh dari Semenanjung Korea




Korea Selatan saat ini dikenal dengan budaya populernya yang mendunia, terutama drama televisi dan musik. Para penggemar budaya populer Korea Selatan mungkin memperhatikan bahwa para idola, baik perempuan maupun laki-laki, memiliki penampilan fisik yang menawan dan laki-lakinya memiliki penampilan yang cukup bersih dan klimis. Mungkin terlihat sedikit janggal apabila lelaki memiliki penampilan yang bersih, berdandan, dan terkesan feminim seperti itu. Namun, rupanya, pada zaman dahulu pun, ada kalangan prajurit Korea yang terkenal salah satunya karena menggunakan riasan, selayaknya wanita. Mereka dikenal sebagai Hwarang.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Sejarah

Kerajaan Silla dan kerajaan lainnya di Semenanjung Korea. Hwarang merupakan kelompok ksatria dari Silla.

Hwarang atau disebut juga Pemuda Bunga adalah kelompok ksatria pemuda elite dari Kerajaan Silia, salah satu kerajaan besar di Semenanjung Korea masa lampau. Mereka berasal dari pemuda-pemuda yang terpilih dari kelompok bangsawan untuk dilatih dan kemudian mengabdi kepada negara. Anggota kelompok ini disebut Hwarang-do.

Hwarang dibentuk pada masa pemerintahan Jinheung, raja ke-24 Silla yang berkuasa antara 540 dan 576. Saat itu, Jinheung sedang membangun kekuatan militer untuk menaklukkan kerajaan lainnya di Semenanjung Korea, Baekje dan Goguryeo, sekaligus melatih pemuda.

Hwarang bukanlah bagian resmi dari militer Silla. Mereka bisa dibilang merupakan tempat melatih para pemuda sebelum menjenjang karier yang lebih tinggi di kerajaan seperti menjadi pegawai kerajaan atau pejabat militer. Namun, Hwarang disebut merupakan faktor penting dari keberhasilan reunfikasi Semenanjung Korea di bawah Silla dengan penaklukan Baekje pada 660 dan Goguryeo pada 668 (meskipun bagian utara masih dipegang oleh Balhae, penerus Goguryeo). Jenderal Kim Yushin, yang berjasa dalam kampanye penaklukkan Baekje, pernah menjadi anggota Hwarang.

Setelah Silla runtuh pada 935, Hwarang ikut menghilang. Hwarang kemudian terlupakan hingga penemuan sebuah manuskrip berjudul The Chronicles of the Hwarang (Hwarang segi / 화랑세기) pada 1989 membangkitkan kembali minat orang-orang terhadap kelompok ini.

Sebelum Hwarang eksis, terdapat pula kelompok ksatria wanita yang disebut Wonhwa.

Karakteristik dan Hierarki

Patung Jenderal Kim Yushin di Taman Hwangseong di Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Jenderal Kim pernah menjadi anggota Hwarang di masa mudanya.

Hwarang berasal dari dua kata, hwa yang berarti bunga dan rang yang merupakan istilah umum untuk laki-laki.

Para anggota Hwarang dilatih dalam bidang seni, budaya, dan tentu saja militer. Mereka juga diajarkan mengenai ilmu keagamaan yang memadukan ajaran Konfusianisme, Buddha, dan Taoisme. Mereka mengikuti sebuah prinsip ideal yang disebut pungwolto atau "Arah Angin dan Bulan".

Mereka memiliki 5 butir kode etik yang disebut Sesok-ogye (세속오계/世俗五戒) dan disusun oleh seorang biarawan Buddha bernama Won Gwang pada awal abad ke-7. Kelima butir ini yaitu :
1) Setia kepada raja.
2) Menghormati orang tua.
3) Kepercayaan di antara kawan.
4) Tidak pernah mundur dari pertempuran.
5) Tidak pernah mengambil nyawa seseorang (membunuh) tanpa alasan/basis yang kuat.

Hierarki dalam Hwarang adalah sebagai berikut :
1) Wonhwa (원화) : Pelindung/pembina wanita dari kalangan kerajaan (nantinya ditiadakan).
2) Gukseon (국선) : Mahaguru / Suhu Agung.
3) Wonsanghwa (원상화) : Perwira tinggi, bertugas melatih.
4) Pungwolju (풍월주) : Perwira kepala.
5) Hwarangdo (화랑도) : Anggota Hwarang dan pemimpin bagi Nangdo.
6) Nangdo (낭도) : Anggota.

Mereka terkenal karena memiliki penampilan yang rapi dan tubuh yang harum. Mereka memakai kosmetik dan pakaian yang bagus. Mereka juga sering membakar dupa sehingga menyerebakkan aroma wangi sepanjang jalur yang mereka lewati dalam perjalanan.

Mereka seringkali berkumpul di tempat dengan pemandangan alam yang indah seperti gunung dan sungai untuk bernyanyi dan menari.

Meskipun demikian, mereka juga merupakan pejuang yang tangguh. Dengan dibekali ilmu seni perang, kelompok ini melahirkan beberapa tokoh militer yang hebat. Salah satunya adalah Kim Yushin yang sudah disebutkan sebelumnya.

Warisan Hwarang di Era Modern

Hwarang : The Poet Warrior Youth, sebuah drama yang mengisahkan tentang Hwarang. Drama ini ditayangkan di KBS antara 2016 dan 2017.

Pada era modern, semangat Hwarang dipertahankan dalam berbagai hal. Dalam olahraga taekwondo, hwa-rang merupakan nama salah satu formasi gerakan dalam bela diri ini. Hwarang juga menjadi merek rokok yang diproduksi untuk kalangan militer. Sebuah seni bela diri bernama Hwa Rang Do diciptakan dengan inspirasi dari kelompok Hwarang.

Pada 2016 hingga 2017, sebuah drama berjudul Hwarang : The Poet Warrior Youth (화랑) ditayangkan di KBS. Drama ini mengisahkan tentang kelompok Hwarang.


Demikian thread dari saya kali ini. Bila Anda penggemar budaya populer Korea, tidak salah bila Anda juga mempelajari sejarah kuno bangsa tersebut. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
Referensi X
Referensi XI
Referensi XIII
Referensi XIII
Referensi XIV
Referensi XV
Referensi XVI



Diubah oleh gilbertagung 13-02-2020 11:00
Kup4stulip.putihPapa.T.Bob
Papa.T.Bob dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
10
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan