miftakhanaAvatar border
TS
miftakhana
(Love Letter 4) Gejolak Hati Menahan Rindu Yang Membuncah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته يا حبيب القب

10 Feb 2020
At night in my bedroom

Aku yakin tanpa ucapan tersebut Engkau selalu berada dalam kelapangan.
Dan aku yakin salam itu telah terbalas olehmu
Dan terimakasih...

Halo... Owh tidak. Hai... 😊😊😊

Terlalu bingung untuk memanggil bagaimana.
Wahai Engkau yang terlalu mulia untuk sekedar menyebut nama tanpa ada embel-embel “Gelar” diawalnya.

Wahai kekasih yang Maha Kasih...
Demi namamu yang agung, kecintaan dari segala cinta...

Merindumu membuat siapapun sakit, menahan buncahan hati yang bergejolak.
Meronta-ronta mengharapkan siraman kalbu yang telah tandus selama ini.

Hasrat untuk bersua denganmu sangatlah tinggi.
Hingga halu selalu menyelimutiku.
Tapi rasa malu tiba-tiba muncul mengalahkan keinginan yang ada.

Malu karena tak pantas untuk dicintai oleh manusia yang serba sempurna.
Malu karena tak ada satu pengorbanan pun yang kulakukan untuk membuatmu bangga padaku, atau sekedar tersenyum karenaku.
Owh betapa bodohnya diriku...

Demi keluhuran sifat yang mengakar dalam dirimu...
Demi kedekatanmu dengan kekasihmu...
Daku memohon segala permintaan yang baik agar dikabulkan.

Dan segala permintaan yang tak patut segera digantikan dengan yang terbaik.

Yaah... walaupun aku selalu berharap permintaanku bisa terwujud.
Dan kau tau itu pastinya.
Memang terlalu tebal muka. Dasar aku!!!



Wahai Nabi penutup ummat...
Demi kesabaran dan kecintaanmu kepada kami...
Ummat akhir zaman.
Ummat sebaik-baiknya ummat.

Kami memohon satukanlah kami,
Umat muslim barat hingga timur...
Utara hingga selatan.

Satukanlah dalam naungan mahabbahmu.
Dalam naungan kecintaan kepadamu.
Berkumpul dalam satu barisan.

Yakni barisan manusia yang haus pada sunnah-sunnahmu.
Barisan makhluk yang merelakan dirinya untukmu.
Tanpa memikirkan sebesar apa duri yang telah menunggu di depan sana.

Wahai Engkau...
Wahai Nabi akhir zaman...
Janganlah akhirkan kami untuk bertemu denganmu... Sekarang di dunia dan nanti di akhirat.
Walaupun tak pantas aku meminta hal itu padamu.

Melihat parasmu adalah obat serta candu bagi kami.
Tegakah kau melihat kami sakau begitu parahnya? Karena tak kunjung menemukan obat itu?

Permudahlah kami menemukan obat itu wahai sang kekasih.

Obat penawar rindu...
Yang mana obat itu hanya ada satu di dunia ini. Yaitu... dengan bersua denganmu.
Memandang binar matamu yang tak akan pernah redup.
Menatap dan menghafalkan setiap lekuk wajah mu yang berseri.

Menularkan segala kehangatan yang kau punya
Hingga luluh benteng keangkuhan yang tebal nan kokoh yang telah membelenggu sukmaku.

Sudilah untuk menghampiriku walau sekejap saja.
Sudilah datang dan melihatku walau dalam mimpi.

Kedatanganmu dapat mendobrak kokohnya jeruji besi yang selama ini menyiksaku.

Kan kutunggu semua itu terjadi.
Walaupun aku tahu jika terlalu tak pantas untuk meminta ini padamu.

Terimakasih...

Itu saja yang bisa kuucapkan.
Semoga kau rela menjadikanku sebagai ummat yang merindukanmu.

{thread_title}


Sumber gambar : taken by Google
Sumber video : taken by Google
aldysadiAvatar border
AtkaHasenaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
600
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan