Sumber



Dear Wardi, Sahabatku!

Salam hangat selalu untukmu yang kini jauh di mata, dan berada entah di mana. Hanya saja dulu kau sempat bercerita, bahwa kau berasal dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kau datang ke Kalimantan tuk mencoba peruntungan nasib di tanah Borneo ini. Kebetulan saat itu kita adalah tetangga kamar kost pada sebuah rumah sewaan di Kota Banjarmasin. Dari situlah kita berkenalan dan akhirnya menjadi teman akrab.

Meski kebersamaan kita hanya sekitar 3 bulan, namun kesan yang kau tinggalkan rasanya lebih dari seorang teman. Bahkan kau pantas kusebut sebagai guru, sebab banyak pengalaman dan pengetahuan hidup yang kau bagikan, yang tak pernah kudapatkan selama di bangku kuliah. Karena itu, aku sangat terkejut dan merasa begitu kehilangan, ketika mengetahui kau pulang secara mendadak ke Pulau Lombok buat selamanya, di saat aku pulang kampung.

Sungguh, aku sangat menyesal tak bisa melepaskan kepergianmu waktu itu. Apalagi dari teman-teman kuketahui bahwa sebelum pulang, kau sempat ingin meminjam uang kepada mereka sebagai bekal selama di perjalanan. Namun tak seorang pun yang bisa memberikannya, yang mungkin sebagai anak kost mereka juga sedang kekurangan uang.

Andai saja aku ada saat itu, rasanya tak perlu kau melakukan itu. Pasti semua uang yang kumiliki akan kuberikan sebagai hadiah untukmu. Bahkan andai aku juga tak punya uang, niscaya akan kujual apa saja yang bisa menghasilkan uang dengan cepat waktu itu.

Kini sudah sekitar 18 tahun berlalu, dan selama itu pula aku tak pernah mendengar kabar tentangmu. Barangkali sekarang kau sudah punya cucu, dari putri tunggalmu yang saat itu kau bilang baru berusia sekitar 5 tahun.

Atau barangkalI pula kini kau sudah berbahagia dengan anak-anak dan istri baru, yang lebih cantik dan solehah dari istri pertama yang pernah mengkhianatimu. Atau mungkin yang lebih muda dari mahasiswi kost sebelah, yang katanya sempat membuatmu patah hati. Heee, maaf jika aku harus mengungkit kenangan itu, sebab aku menduga kepergianmu yang mendadak itu salah satunya disebabkan oleh cewek hitam manis tersebut. Sekali lagi, maaf! Walau aku juga mendengar alasan lainnya adalah karena kau tak juga mendapat pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasimu di sini.

Waktu itu hampir setiap malam kita berbagi cerita, entah di kamar kostku atau di kamarmu. Bertukar pengalaman hidup, keadaan keluarga, budaya daerah masing-masing dan sebagainya. Karena itu, sampai kini masih kuingat ketika teman-temanku bercanda mengejekmu dengan bahasa Banjar, namun kau tak mengerti maksudnya. Lalu kau bertanya kepadaku apa artinya itu. Kujawab bahwa pada intinya mereka memuji ketangguhanmu sebagai perantau. Kau pun tersenyum mendengarnya, sehingga aku merasa begitu berdosa padamu.

Sampai sekitar 2 bulan kau tinggal di Banjarmasin, hanya beberapa kata saja dari bahasa Banjar yang kau ketahui artinya. Karena itu, aku sempat berpikir untuk menyusun Kamus Bahasa Banjar yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, yang rencananya akan kuberikan untukmu. Namun hanya beberapa kata yang sempat kutuliskan, tiba-tiba kau sudah beranjak dari bumi Kalimantan ini.

Sekitar satu minggu sebelum kepergianmu, kau memang sempat mengungkapkan tentang kerinduanmu terhadap putri kecilmu itu. Namun aku tak menduga kau akan pulang begitu mendadak, apalagi di saat kau tak punya banyak bekal. Andai kau bilang padaku waktu itu, sedapat mungkin aku akan memberikan sesuatu sebagai oleh-oleh dan cinderamata untukmu dan buah hatimu itu. Rupanya lambaian Pulau Lombok telah memanggilmu, sehingga tak seorang pun yang dapat menghalangi langkahmu. Hanya saja aku berharap, semoga bukan dengan alasan patah hati, sehingga kau menghitamkan pulau Kalimantan ini buat selamanya.

Kiranya itu saja dulu yang dapat kutuliskan. Maka jika kau membaca surat ini, tolong sudilah kiranya kau mengirim PM lewat akun Kaskus-ku ini dengan mencantumkan nomor HP yang dapat dihubungi, agar komunikasi dan silaturrahmi di antara kita bisa tersambung kembali. Semoga kau dan keluarga selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Mohon ampun maaf jika ada kesalahan.

Wassalam,
Dari Aboey, sobat kostmu di Pondokan M. Noor Banjarmasin.(*)