21072017
At my bedroom

Maha suci Kau Tuhanku menciptakan segala sesuatunya berpasangan.
Dari yang kecil hingga besar.
Ada siang dan malam dengan berbagai pernak-perniknya.
Ada gelap ada terang.
Ada budak ada sayyid.
Begitu pula ada hidup pasti juga ada mati.
Seperti halnya ada hai, halo pasti ada sampai jumpa.
Termasuk juga yang paling penting di dalamnya ada perempuan juga ada laki-laki.

Semua itu bisa disebut JODOH.

Dan belum tentu semua hal itu berjodoh denganku.
Entah kejutan apa yang telah disiapkan oleh-Mu Tuhanku. Allah.
Semua pasangan tersebut telah kutemui.
Kecuali beberapa yang Kau takdirkan untuk belum ketemui.

Aku kini hidup dan belum menemukan pasangannya...
Yakni kematian...
Dan aku seorang perempuan, juga belum menemukan pasangannya...
Yakni laki-laki...

Aku tak tau, karena hanya Kau wahai Tuhan yang mengetahui masa depanku.
Entah aku akan menemui jodoh yang mana dahulu.

Kukirimkan surat untuk-Mu...
Sebagai tanda bahwa aku hanya bisa menerima apa yang akan kau berikan untukku.
Entah KEMATIAN atau PELAMINAN yang akan menghampiriku terlebih dahulu.

Namun yang engkau pasti tahu...
Aku menginginkan jodoh PELAMINAN terlebih dahulu yang menghampiriku...
Barulah jodoh KEMATIAN yang mendatangiku.
Ini hanyalah permintaan, bukan penolakan atau yang lainnya atas keputusan yang telah dibuat untukku.

Tapi ini hanyalah sebuah harapan dari seseorang yang tak lebih berharga dari pucuk sayap lalat.
Kau lebih tahu mana yang terbaik untukku.

Waha Tuhan...

Jika kematian adalah jodoh pertamaku.
Maka aku memohon jadikanlah ia Khusnul khatimah.
Tanpa harus menyisakan kecewa pada siapapun.
Tanpa harus meninggalkan residu negatif pada orang disekitarku.

Tapi...
Jika jodoh pelaminan yang menjadi jodoh pertamaku.
Maka...
Aku mohon dengan segala kerendahan yang kupunya...
Jadikanlah ia lentera yang dapat menuntunku menuju pasar bekal menghadapi jodoh kedua.
Yakni kematian...
Jadikanlah ia bahtera kokoh yang bisa membawaku mengarungi ganasnya ombak dilautan.
Jadikanlah ia seorang yang dapat mengajariku bagaimana caranya bersabar.
Seseorang yang dapat memberitahuku pentingnya keistiqomahan.
Seseorang yang dapat memberikan rasa nikmatnya ikhlas.
Juga... Seseorang yang dapat menularkan betapa pentingnya mencintai kekasih-Mu yang agung.

Aku hanyalah seorang wanita seperti kebanyakan yang lainnya.
Terbesit dalam hati rasa ingin memiliki.
Memiliki sesuatu yang spesial.
Dan itu hanya ingin kumiliki sekali dalam hidupku.
Semoga untaian kata dalam surat ini dapat mewakili suara hati yang telah Kau ketahui.

Aku memohon ampunan dalam banyaknya permintaan yang tak sebanding dengan perbuatanku selama ini.