stef.mjzAvatar border
TS
stef.mjz 
[LOVE LETTER 4] Lagi, Untukmu yang Semakin Hari Semakin Mirip Rumput Laut
Quote:

Quote:

emoticon-coffeeemoticon-coffee emoticon-coffee

Hallo, Rumput Laut.

Kemarin, di surat terakhir dengan kepercayaan diri melebihi tingkap langit aku bilang ;
Quote:

---menepis rasa iba pembaca yang sering kepo dengan pertanyaan sama ; siapa sih sosok yang kau buatkan surat, sampai sekalipun enggak absen di COC Love Letter? Enggak sembarangan kautulis, keranjingan menyabet juara di musim pertama---kemarin pun, bisa-bisanya menyabet urutan ke 4. Jawablah sesekali, sampai kapan kau cintai orang itu. Orang yang macamnya tak sudi membalas cintamu. Bahkan hatinya tak tergugah, mengalahkan kelembutan hati para juri yang dengan sesak menempatkan suratmu sebagai kandidat 'malesin'. Karena sebelumnya sudah menang, masa harus menang lagi?!.

Padahal aku selalu bilang, Rumput Laut. Kemenangan ini tak sebanding dengan kelak memenangkan kamu. Tapi yasudah, barangkali suratku memang mengundang rasa kasihan :

"...masih ada ya orang yang setia membuatkan surat untuk orang yang sama, di event yang sama, selama 4 tahun berturut-turut. Entah itu karangan atau penulisnya memang sakit jiwa, kami enggak tahu. Yang penting eventnya kelar, sudah macam proker tahunan, kita lihat saja tahun depan, kalau masih menulis dan orangnya tetap sama---yasudah, COC Love Letter berhasil mewadahi manusia macam @stef.mjz untuk setia memelihara. Apalagi? Kalau bukan memelihara kesedihan."(Dan kadar bucin yang luar biasa brengsek tentunya).

Huft...... Le yang baik, yang semakin lama semakin mirip rumput laut. Terlepas dari pertanyaan dan serangan iba orang banyak. Nyatanya aku masih menulis, to? Nih. Meski hatiku sudah kau kunyah-kunyah, kau gebrak-gebrak macam meja dewan, atau sengaja kau setubuhi tanpa bilang-bilang (hatiku ini punya harga diri anyway, betapa sudah kaucorengi dan aku pasrah nian) tapi kamu, dengan pola yang sama, masih bisa-bisanya menyempatkan diri untuk memberikan luka. Entah aku memang bodoh atau semesta kelewatan baik. Membekaliku ketabahan selapang tanah Kanaan. Biar kau apakan, sekeras kepalaku menjunjung tinggi akal dan kesadaran, nyatanya aku tetap tumbang di hadapanmu. Selalu begitu. Selalu.

Aku sudah lelah mendeskripsikan luka. Yang kalau disandingkan dengan lagu Kalung Emas ;

Loro atiku, atiku kelaran loro
Rasaning nganti tembus ning dhodho


...enggak tertandingi sakitnya.

Sudah jengah mengingat-ingat lelah. Tak ada daya untuk menyadari betapa ini sudah menghancurkan hidupku. Kamu sendiri yang mengajariku untuk jangan pernah kembali. Tapi kemarin sempat-sempatnya kamu nongol untuk mengucapkan maaf, tapi lagi-lagi diakhiri dengan fitur blokir, karena katamu ; aku enggak enak sama kekasih.

Amazing grace
how
sweet
the sound...


Seenak udel bilang begitu seolah-olah lupa kalau mahluk hina yang kau blokir ini juga punya perasaan. Kamu melakukan itu berkali-kali, Rumput Laut. Lagi, dengan gaya seorang Gemini yang egoisnya melebihi Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus, kamu menumpas keberadaanku dengan sekali hunus. Selalu begitu. Selalu.

Rumput Laut yang baik,
aku tetap mengasihimu.

Meski kamu memandangku jahat. Meski dicap sebagai mahluk toxic dan layak menerima imbas dari adanya fitur blokir. Meski harus melihatmu pamer kemesraan dengan berbagai pria dan wanita. Terserah. Meski kamu berubah. Meski nanti selama-selamanya tak pernah bertemu denganku. Enggak apa-apa. Setidaknya forsista Kaskus menyimpan arsip surat ini untukmu. Kamu boleh membaca dengan terkantuk-kantuk. Tak merespon apa-apa meski sudah kubuatkan selaksa puisi dan kata-kata. Itu hakmu. Itu hatimu. Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, hadapilah. Orang yang pernah bilang ; '1000 tahun yang akan datang, bisa dipastikan aku tetap mencintai kamu' nyatanya masih memegang kata-katanya. Dan hadapilah. Ini baru 9 tahun. Masih tersisa 991 tahun yang akan datang, dan dipastikan cintaku masih utuh tak tergerus. Mengerikan. Kauboleh tutup surat ini sewaktu-waktu merasa mual. Aku mengerti. Maaf. emoticon-Ngakak (S)
Quote:

Aku sudah berhenti menghubungimu. Aku enggak akan mendekat. Enggak usah takut. Aku enggak akan mencarimu. Sekalipun langit runtuh dan satu-satunya orang yang ingin kudatangi adalah kamu. Aku enggak akan datang.

Jangan cemas begitu, Rumput Laut. Kalau nanti tiba-tiba saja kita berhadap-hadapan. Dimanapun itu. Percayalah... aku sedang tidak memasang alat penyadap, dukun, ataupun minta bantuan Kapten Ri Jeong Hyuk untuk menemukanmu.

Itu seratus persen kerjaan semesta dan kawan-kawannya.

Tentu saja, digenapi hatiku yang sudah mau mati karena sekarat. Kefrustasian yang tak pernah mendapati rumah. Berakhir terhempas jadi asa yang cuma-cuma. Aku siap-siap saja menerima, jika perasaanku yang sudah genap sembilan tahun ini cuma dijadikan ruang gelap yang katanya bisa jadi inspirasi untuk berkarya.

Berkarya, ndasmu.

Quote:


######


Pada akhirnya, semua yang kutulis tak punya makna apa-apa. Tetapi rumah tetaplah rumah. Ia terbuka sepanjang pemiliknya bersauh. Jangan jauh-jauh, Rumput Laut. Aku lelah bersedih. Terimakasih.
Diubah oleh stef.mjz 19-02-2020 18:09
ceuhettyAvatar border
indriketarenAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.4K
15
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan