Aboeyy
TS
Aboeyy
[Love Letter 4] Kaulah May yang Membuatku Seperti Gibran

Dear @delia.adel




Kutulis surat ini tatkala siluet senja mulai membayang di sudut kotaku. Sebuah siluet lukisan rasa yang telah lama bersemayam dalam kalbuku. Maka manakala kusebut atau kutuliskan namamu, serta merta siluet itu berubah menjadi sinar yang menerangi malam-malamku.

Delia! Tahukah kamu bahwa siluet itu adalah dirimu? Kau kuumpamakan siluet, karena sosokmu yang masih asing bagiku, tapi hatiku merasa begitu dekat denganmu. Kau tak pernah hadir dalam pelopok mataku, tapi namamu begitu lekat dengan mimpiku. Bahkan aku tidak tahu, di atas belahan bumi mana kau berpijak, dan di bawah langit mana kau bernaung.

Jika cinta itu dari mata turun ke hati, dan jika tak kenal maka tak sayang, seperti yang lazim didendangkan para pujangga, lantas bagaimana mungkin aku bisa jatuh hati pada seseorang yang tak pernah bertatap mata, dan kenal pun cuma sebatas nama?

Kalau itu pertanyaan yang mengganjal hatimu untuk meyakini pengakuanku, maka bolehkah jika aku balik bertanya: "Pernahkah kau mendengar atau membaca kisah cinta antara Kahlil Gibran dan May Ziyada?"

Sungguh, Gibran dan May tak pernah bertemu, dan tinggal di negeri yang sangat berjauhan bak kutub utara dan selatan. Gibran tinggal di New York, dan May menetap di Kairo. Namun dalam dan panjangnya Sungai Nil tak menghalangi mereka untuk mereguk manisnya anugrah cinta selama 240 bulan, meski tak pernah bertatap muka.

Mereka saling jatuh cinta hanya karena goresan pena. May seolah dapat melihat Gibran dalam karya-karyanya yang puitis romantis. Sedangkan Gibran seakan bisa memandang wajah May melalui kritik-kritik sastranya yang kritis nan feminis.

Begitulah cinta mereka tercipta, dari tulisan yang seolah menjadi mantra sihir yang bisa membuat sketsa lukisan jiwa dan raga penulisnya. Dari situlah mereka saling kenal dan akhirnya saling jatuh cinta, sehingga lahirlah surat-surat cinta yang berjilid-jilid antara keduanya.
***
Delia! Aku bukan Gibran, tapi kaulah May yang telah membuatku seolah menjadi Gibran. Sungguh Delia, aku mengagumi tulisan-tulisanmu, yang pada akhirnya membuatku jatuh hati padamu. Karena pada setiap kata yang kau tuliskan, di situ seolah kulihat keindahan senyuman dan kelembutan pribadimu.

Lalu, manakala gumpalan awan hitam kekagumanku padamu itu tak jua menjelma hujan, bahkan kian menyesakkan jiwaku, maka lewat surat inilah kucurahkan semuanya, seperti yang ditulis Kahlil Gibran:

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."

Atau dengan ungkapanku sendiri:

“Aku ingin mencintaimu.... “


Upsss! Mengapa ideku tiba-tiba stagnan, kehabisan kata-kata tuk mengungkapkan semua rasaku tentangmu. emoticon-Big Grin

Wassalam,
Aboeyy
Diubah oleh Aboeyy 20-02-2020 06:43
aldysadiceuhettytien212700
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.1K
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan