Dear " U "

Kalau kamu main Kaskus juga seperti aku, aku berharap kamu membacanya.

Aku gak pernah tau kamu dimana sekarang dan siapa pasanganmu sekarang. Aku juga tidak peduli.

Aku cuma pengen bilang makasih kamu sudah pernah memporak - porandakan perasaanku. Membuat aku sering bicara sama tembok. Membuat aku stress, males melakukan apa - apa.

Kalau boleh mengingat kembali, aku merasa bodoh dengan diriku. Kamu dari awal sudah bilang cuma mencari teman tapi aku memaksakan diri untuk berpacaran, meskipun itu tidak sampai terjadi.

" Kamu Berbeda ". Dua kata itu yang membuat aku yakin aku punya pikiran mau menikah dengan kamu meskipun masih kuliah, dengan masa waktu pendekatan empat bulan. Gila seh memang bagiku, karena aku dan istriku saja butuh satu tahun lebih untuk pendekatan, kemudian memutuskan untuk menikah.

Bagiku kamu cantik, baik, dan semua kriteria yang aku inginkan itu di kamu, meskipun di luar sana banyak yang lebih dari kamu. Akan tetapi tolong sadarlah, kamu lah yang menang ketika itu.

Kita kencan setiap malam di pelabuhan. Aku rela bolak balik Bangkalan - Surabaya cuma ingin ke kos mu mengajakmu kencan kemudian kembali lagi ke Surabaya.

Mulut manismu, dan semua perkataanmu sampai detik ini masih jelas dipikiranku. Sampai akhirnya suatu hari kamu hilang beberapa hari. Hari pertama, kedua, ketiga aku masih bisa tahan, tapi satu minggu gak ada kabar bikin kepala ku pusing.

" Miss Komunikasi ". Sebenarnya itu yang membuat hubungan kita tidak berlanjut, dan kamu tidak memberikan aku kesempatan untuk menjelaskannya, malah berpaling dengan yang lain. Jujur hatiku terpukul dan hancur mendengar kabar itu dari temanku. Memang kamu selalu mencoba meminta maaf denganku, tapi maaf sampai detik ini aku belum bisa.

Satu setengah tahun aku menutup hatiku untuk wanita karena kamu, karena aku masih berharap kamu mau kembali denganku.

Kabar terakhir yang aku dengar kamu di Jakarta sekarang, dan sudah putus dengan pacarmu. Mungkin jahat terdengarnya, tapi ada rasa bersyukur bagiku, karena dia yang membuat kita tidak bersatu.

Terima kasih untuk empat bulan yang luar biasa denganku. Aku gak tau itu berarti tidak buat kamu, tapi bagiku kamu segalanya ketika itu.

From " B " / p4ngeran8