riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Heboh Banjir, Tapi Sebagian Masyarakat Indonesia Belum Percaya Perubahan Iklim
Quote:


Hai GanSis! Tentunya prihatin ya bila melihat dan mendengar kabar Jakarta & sekitarnya dilanda banjir. Terlebih terjadi pada awal tahun, miris. Ketika diawal tahun semangat baru tengah membuncah. Siapa sanggup menolak ketika bencana sudah didatang?

Bencana? Apa banjir di Jakarta dapat dikategorikan sebagai bencana alam? Atau gimana sih? Saya sebagai warga di daerah yang belum pernah ke Ibukota kurang paham?

Quote:


Hadeh pusing ya, bahas definisi gini aja gak selesai-selesai. Seperti antara naturalisasi atau normalisasi. Oke skip!

Fokus nasional tengah tertuju ke Jakarta & sekitarnya yang tengah dilanda banjir. Sejumlah media nasional terus-terusan menayangkan Breaking News terkait banjir. Melihat gambar-gambar yang beredar di media. Sungguh banjir yang luar biasa. Bukan cuma sekedar genangan.

Masyarakat, termasuk netizen juga ramai berkomentar. Dan seperti sudah ditebak diawal. Pembahasannya gak jauh-jauh dari politik. Saling menyalahkan satu sama lain.

Memang pada dasarnya pemerintah terkait menjadi pihak pertama disalahkan sebagai pemangku kebijakan. Terserah deh, mau pakai narasi seperti apa untuk menunjukkan pihak yang salah.

Dan pada juga akhirnya kita (semoga) akan tersadar bahwa semua bencana alam ini salah kita semua. Disebutkan juga Banjir di Jakarta merupakan sesuatu yang gak bisa dilawan. Karena sejak jaman kolonial juga sudah ada banjir.

Segalanya sudah dilakukan untuk meminimalisir dampak banjir. Tapi banjir tetap terulang. Bahkan lebih parah. Karena kepadatan penduduk yang meningkat dan kerusakan alam yang semakin parah. Simpelnya ini salah satu bukti nyata krisis iklam. Bukan lagi perubahan iklim, tapi sudah mengarah ke krisis.

Sementara diantara kita masih ada aja yang gak menyadari bahwa perubahan iklim karena ulah manusia. Benar memang semua karena sudah takdir. Tapi ya gak pasrah gitu aja.

Sebagian orang Indonesia tidak percaya perubahan iklim

Sebelum buat thread ini saya sempatkan browsing informasi terkait. Dan terkejut juga saya saat tahu ternyata orang Indonesia termasuk masyarakat yang gak percaya bahwa perubahan iklim akibat ulah manusia. Terungkap dari survei yang dipublis pada Mei 2019.

Indonesia menjadi negara dengan masyarakat yang paling banyak tidak percaya bahwa perubahan iklim terjadi akibat ulah manusia. Sebuah survei yang dilakukan YouGov-Cambridge Globalism Project menemukan hal ini.

Seperti dikutip dari liputan6.com (2/1/2020) Indonesia berada di peringkat pertama dari 23 negara dengan persentase 18 persen. Sementara, posisi kedua dan ketiga ditempati Arab Saudi (16 persen) dan Amerika Serikat (13 persen). Tidak dijelaskan alasan ketidakpercayaan tersebut.

Tetapi agaknya kita sudah paham mengapa sejumlah masyarakat Indonesia tidak percaya bahwa perubahan iklim akibat ulah manusia. Kita lihat sajalah ketika banjir Jakarta & sekitarnya sekarang. Sebagian orang-orang berpikir ini mutlak salah pemerintahnya, politis. Bahkan antar jajaran pemerintahnya juga saling menyalahkan. Di Amerika, Presiden Donald Trump pernah mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan akal-akalan Tiongkok saja. Pantas ya Amerika Serikat berada diperingkat 3 dalam survei yang dimaksud.

Sementara itu, di Indonesia masyarakatnya masih banyak yang percaya tahayul. Seperti saat masa Presiden SBY yang berkembang isu bahwa pemerintah pada saat itu bersekutu dengan makhluk ghaib dan negara dijadikan tumbalnya. Sehingga negara ini sering ditimpa bencana alam. Hadeh, ada-ada saja.

Saya sih bukan ahli lingkungan yang dapat membaca alam dan iklim. Bukan Avatar pengendali air. Juga bukan aktivis lingkungan yang sangat menginsipirasi seperti anak perempuan ini.

Quote:


Saya percaya bila bencana-bencana alam yang terjadi semakin tahun makin parah penyebab utamanya karena ulah manusia. Thats it!

Bukti nyata bencana alam akibat ulah manusia

Ini yang saya saksikan disekitar rumah saya saja. Bahwa perubahan iklim akibat ulah manusia memang sangat nyata.

Saya tinggal di Binjai. Sebuah kota kecil yang gak ada apa-apa dibanding Jakarta untuk saat ini. Disini juga ada banjir. Tapi gak separah Jakarta memang. Dulu juga cuma genangan gitu aja. Gak sampai masuk rumah.

Tapi musim hujan kemarin. Oia, di Sumatera Utara musim hujannya sekitar September - November 2019. Jadi kemarin itu hujan deras, hingga banjir masuk rumah. Terang aja banjirnya makin parah, secara sekarang samping dan belakang rumah saya udah pada dibangun tembok. Lahan-lahan yang dulu kosong juga sekarang jadi hunian.

Salahnya, orang-orang pada asik bangun rumah tapi gak ada saluran airnya. Hanya mengandalkan parit dipinggir jalan bagian depan. Sementara parit-parit kecil dari rumah kerumah tidak dibuat. Nah, kalau seumpama terjadi banjir, maka gak salah airnya dong ya.

Jadi setelah terjadi banjir kemarin itu. Dibuatlah saluran air baru yang mengarah langsung ke parit besar. Sebenarnya gak baru juga. Melainkan parit yang sudah ada sejak jaman Belanda dulu, kini dibangun ulang. Artinya apa, memang sudah sejak dulu dirancang tata lingkungan pengendali banjir.

Tapi dikitanya baru sadar setelah banjir, betapa pentingnya infrastruktur pengendali banjir. Hanya saja dulu karena masih banyaknya resapan air, parit-parit itu gak terlalu dianggap penting. Sehingga parit yang ada sudah rata tanah.

Sekarang parit atau saluran air di rumah saya telah diperbarui. Sudah dibangun lagi. Semoga gak banjir lagi. Tapi ini saya bicara dalam lingkup kecil. Sekitar rumah saya. Tentu masih lebih mudah dibanding urus kota besar seperti Jakarta, dimana gak perlu debat antara normalisasi dan naturalisasi. Atau mesti jadi Avatar yang mampu mengendalikan air.

Tapi maksudnya bukan disitu. Saya hanya ingin menyampaikan pesan saja. Bahwa bencana alam akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan imbas ulah manusia memang nyata terasa. Setidaknya itu yang saya rasakan sendiri di lingkungan sekitar.

Maka itu ayo peduli lingkungan

Jadi semoga dengan ini saya berharap orang-orang tidak lagi melakukan penyangkalan dampak perubahan iklim. Buktinya sudah ada. Asal kita harus peka, peduli dan proaktif mencari informasi terkait lingkungan. Agar kita menyadari bahwa Bumi sedang tidak baik-baik saja.

Sedih bila melihat orang-orang yang pada skeptis terhadap kelestarian alam. Apalagi tidak percaya bahwa perubahan iklim tengah terjadi. Menganggapnya sebagai sebuah konsipirasi atau apalah itu.

Quote:


Kembali lagi soal banjir disekitar rumah saya yang di Binjai, Sumatera Utara. Dulu disini juga pernah ada banjir cukup besar (tidak dekat rumah saya). Tapi alhamdulillah gak pernah terulang lagi sejauh ini. Dulu sewaktu banjir bandang di Bahorok. Seingat saya setelahnya di Binjai dibangun saluran air gede-gede, seukuran 3-4 meter kalau gak salah. Oia, Bahorok itu kalau di Jakarta-nya seperti Bogor, daerah hulu.

Saya bukan mau banding-bandingkan penanganan banjir antar daerah. Maksudnya lebih kepada langkah konkret. Mulai aja dari kecil. Tidak lagi bicara soal tidak buang sampah sembarangan. Tapi mesti dibuat saluran air dari rumah kerumah.

Nah, seumpama segala sesuatunya sudah dilakukan untuk mengendalikan banjir. Sudah buat saluran air, bendungan dan infrastruktur lainnya. Tapi tetap terjadi banjir juga. Itu berarti kondisi alamnya yang sudah tidak bersahabat. Telah terjadi perubahan iklim.

Jadi kalau dulu sistem drainase masih bisa mengendalikan banjir. Perubahan iklim, pemanasan global dan naiknya permukaan air laut. Merupakan sejumlah penyebab bencana alam yang terjadi sekarang semakin parah. Musim hujan dan kemarau semakin susah diprediksi. Disatu tempat kemarau panjang, sementara ditempat lain curah hujan berlebih.

Yauda ya, dijelaskan panjang lebar tentang perubahan iklim mau gimana juga. Data menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan masyarakat yang paling banyak tidak percaya bahwa perubahan iklim terjadi akibat ulah manusia. Hadeh...

Rianda Prayoga
Binjai, 4 Januari 2020


Spoiler for sumber & referensi:
Diubah oleh riandyoga 04-01-2020 14:42
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan