riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Reynhard Sinaga, Sebenarnya Dia Kenapa?
Awal tahun 2020 tampaknya benar-benar langsung memberi kejutan pada warga dunia, terkhusus warga Tanah Air. Memasuki awal dekade baru abad 21. Berbagai isu global yang agaknya cukup membikin shock kita semua. Sanking syoknya saya sampai lupa menyapa "hai GanSis" diawal seperti thread-thread saya yang lain.

Quote:


Diawal tahun 2020 ini tentunya isu-isu yang berkembang berbeda dengan 2019. Dimana di 2019 kita lebih banyak dicekoki isu politik recehan ala warga +62. Tapi bukan kondisinya kini lebih baik. Kebakaran lahan di Australia, banjir Jabodetabek, ancaman World War 3, hinga topik yang akan dibahas di thread ini tentang Reynhard Sinaga. Semuanya tentu gak ada yang mengharapkannya. Tapi beginilah sekarang kenyataannya.

Mohon maaf sebelumnya kalau di thread ini seolah membandingkan antara Reynhard Sinaga dan Ryan Jombang. Tenang aja ini gak seperti yang GanSis pikirkan kok.

Quote:


Saya hanya ingin sampaikan persepsi lainnya terkait predator seksual, orientasi seksual dan kriminal. Sejauh yang saya pantau di media sosial terkait "kasus rudapaksaan terburuk di Inggris". Opini yang terbentuk di publik kebanyakan menyoroti betapa kejamnya tindakan seorang LGBT. Dalam hal ini Reynhard Sinaga sebagai gay.

Bagi saya kurang sependapat bila langsung melihat pelaku pemerkosa dari sisi preferensi seksual. Ini bukan soal gender maupun preferensi seksual. Bila bicara soal pemerkosaan. Maka siapun bisa menjadi pelaku maupun korban. Justru kasus pemerkosaan heteroseksual lebih banyak. Hanya saja di Indonesia kalau bicara soal "jeruk makan jeruk" jatuhnya jadi gempar.

Saya setuju begini. Sikap yang tegas dan risih terhadap prilaku manusia yang menyimpang. Terserah di Inggris sana budayanya bebas, yang katanya menjunjung tinggi kebebasan asasi manusia termasuk soal gender. Tapi bila sudah masuk di Indonesia. Maka tidak ada toleransi untuk sesuatu yang menyimpang.

Akan tetapi juga salah bila kita langsung mengambil kesimpulan bahwa prilaku homoseksual atau penyuka sesama jenis menjadi pemicu seseorang untuk melakukan perbuatan biadab yakni pemerkosaan.

Kita jangan lupa. Laki-laki normal memaksa perempuan untuk berhubung seksual itu namanya juga pemerkosaan. Kecuali kalau kita push up di Malaysia, itu baru namanya model "pemerkosaan" yang dibolehkan. Hahahah...

Sayangnya kita terlalu fokus pada bagian seksualnya saja. Hingga kita lupa kemungkinan lainnya. PSIKOPAT !

Saya pikir GanSis sudah tidak asing lagi sama istilah psikopat. Kebetulan saat nulis thread ini saya sedang lihat program Rosi di Kompas TV LIVE. Dan dibahas dugaan Reynhard Sinaga sebagai seorang psikopat.

Ternyata membahas soal psikopat ini cukup panjang. Melihat ciri-ciri yang ada pada diri Reynhard Sinaga yang tampak santai, tenang, pintar, periang, berpribadian baik, religius, rajin beribadah, tapi sanggup melakukan kejahatan keji tanpa menyesalinya. Dia nir emosi, bahkan kabarnya Reynhard Sinaga tetap terlihat happy dan tidak tertekan menghadapi kasusnya yang bikin gempar tersebut.

Setujukah GanSis bila Reynhard Sinaga ini seorang psikopat?

Mungkin akan dibahas lebih lanjut tentang psikopat dilain kesempatan. Tapi satu yang harus diketahui. Psikopat gak ada hubungannya dengan orientasi seksual. Seseorang homoseksual ada yang berprilaku baik dan ada yang jahat. Begitupun heteroseksual ada yang baik dan jahat.

Soal preferensi seksual merupakan satu hal. Sementara tindak kejahatan merupakan hal yang berbeda. Keduanya tidak ada hubungannya.

Bandingkan dengan Ryan Jombang

Quote:


Tidak kalah dengan tahun 2020. Pada 2008 peristiwa yang terjadi saat itu juga cukup menggemparkan. Selain tentang peristiwa Ryan Jombang, pada 2008 juga menjadi saksi peristiwa meninggalnya Presiden ke-2 Republik Indonesia, Presiden Soeharto.

Suka tidak suka ketika membahas Reynhard Sinaga. Maka juga membahas lagi Ryan Jombang. Ini sebagai pengingat kita semua. Bahwa kasus seperti Reynhard Sinaga ini bukanlah sesuatu yang baru bagi publik Indonesia.

Sekitar 14 tahun lalu peristiwa Ryan Jombang memang sangat menggemparkan. Bila dibandingkan dengan Reynhard Sinaga maka bisa dikatakan kedua peristiwa tersebut sama-sama luar biasa menggemparkan.

Seperti diketahui Reynhard dan Ryan sama-sama penyuka sesama jenis. Keduanya juga mengambil barang korbannya.

Reynhard dan Ryan juga sama-sama dihukum berat. Hukuman seumur hidup dan mati. Sama saja, kedua hukuman tersebut sama-sama terasa mati bila dijalani bagi manusia normal.

Tapi ceritanya beda bila pelaku adalah seorang psikopat yang kesulitan mengatur emosi dan empati. Meskipun dihukum berat, orang tersebut tidak memiliki emosi. Lempeng saja gitu ekspresinya. Meskipun telah melakukan kejahatan secara keji.

Dalam kasus Ryan Jombang. Secara jumlah korban memang masih lebih unggul Reynhard Sinaga. Tapi Ryan adalah pembunuh berantai. Namun tetap juga gak bisa dibanding-banding begitu.

Motif dalam kasus Ryan Jombang saat itu ialah cinta, ekonomi dan keluarga. Diketahui bahwa sebab prilaku Ryan Jombang menjadi demikian karena masa kecilnya.

Namun bila persepsi diambil dari sudut bahwa pelaku merupakan psikopat. Ada atau tidaknya sebuah pengalaman buruk yang menimpa dirinya. Seorang psikopat tetap bisa berbuat suatu kejahatan.

Jadi GanSis, disini kita sama-sama belajar dan menambah wawasan. Sebelum kasus seperti Reynhard Sinaga ini ada juga kasus Ryan Jombang. Lebih lama lagi ada peristiwa Robot Gedek, Dukun AS, dan lainnya yang kebetulan saya gak ingat betul. Tentunya yang paling booming saat itu ialah kasus Ryan Jombang. Saat itu juga saya baru ngeh, bahwa ada yang namanya "jeruk makan jeruk".

Tapi kini persoalannya lebih dari itu. Publik Indonesia sudah beberapa kali dihebohkan peristiwa pemerkosaan. Hanya saja ketika mendengar kabar pria rudapaksa pria, maka persepsi kita jadi berbeda dibanding ketika dengar pemerkosaan normal (heteroseksual) pasti yang dipikirkan orang-orang; gaya berbusana si perempuan, pergaulan bebas, hinga ada yang sibuk cari link. Ada kok yang gitu, ADA.

Menengok kembali peristiwa Reynhard Sinaga hingga Ryan Jombang dan lainnya. Fokus sebagian besar masyarakat kita gak lebih dari urusan sejengkal perut kebawah. Di Indonesia kalau soal pendidikan seks memang masih cukup tabu. Hingga gak sedikit orang-orang yang mungkin baru pertama kali mengenal istilah "baru" dalam peristiwa seperti demikian.

Tapi gak apa. Semoga kita dapat semakin belajar dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya.

Quote:

Dan kini kita dapat membuka persepsi baru. Bahwa dalam setiap kasus pemerkosaan. Bisa saja gak hanya karena dorongan nafsu. Tapi sebab pelakunya seorang psikopat.

Satu fakta yang mungkin dapat menjungkirbalikan logika masyarakat umum dalam memandang tindakan kejahatan. Pelaku kejahatan bisa jadi tampak dari luar seperti orang baik-baik, pintar, religius dan pokoknya gak ada potongan kriminal. Tapi begitulah salah satu tipikal seorang psikopat. Bisa baik banget, tapi dibalik itu sangat bertolak belakang.

Motif kejahatannya juga gak melulu soal pembunuhan dan pemerkosaan. Kasus kejahatan lainnya seperti penipuan juga bisa begitu. Pelaku tampak tak mencurigai, baik, pinter dan religius. Tapi tukang tipu.

Lantas gimana mengenali modus-modus kejahatan yang mengarah pada psikopat? Tentu caranya bukan dalam konteks mencurigai. Tapi bisa atau tidaknya kita mengenali modus kejahatan tergantung dari kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial.

Oleh karena, kecerdasan emosional dan sosial dapat diraih dengan dilatih. Seperti sejak kita dari kecil dibiasakan untuk tidak percaya sama orang asing dan menghindari kerumunan ramai.

Rianda Prayoga
Binjai, 11 Januari 2019


Spoiler for sumber & referensi:
Diubah oleh riandyoga 11-01-2020 05:37
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.4K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan