mengeja
TS
mengeja
Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

Hai, GanSis apa kabar?

emoticon-I Love Indonesia


Sisa-sisa reruntuhan Alba Longa di lereng Bukit Alba.
Sumber

Alba Longa atau Albalonga adalah sebuah kota Latin kuno di Italia Tengah yang terletak di Bukit Alba, sekitar 19 km di sebelah tenggara kota Roma. Kota yang menjadi pendiri dan ketua Liga Latin tersebut akhirnya runtuh pada pertengahan abad ke-7 SM setelah dihancurkan oleh Kerajaan Romawi. Para penduduk yang tersisa dipaksa untuk menetap di Roma.

Dalam mitologi Romawi, Remus dan Romulus selaku pendiri kota Roma sekaligus Kerajaan Romawi berasal dari Alba Longa. Seorang sejarawan Romawi bernama Titus Livius menyatakan bahwa beberapa keluarga bangsawan Romawi juga berasal dari kota itu, seperti keluarga Cloelius, Curiatius, Geganius, Julius, Quinctius, dan Servilius.


Ascanius pendiri Alba Longa.
Sumber

Alba Longa didirikan oleh Ascanius pada abad ke-12 SM atau tepatnya pada tahun 1151 SM dengan tujuan mengurangi kepadatan Lavinium, sebuah kota pelabuhan yang terletak sekitar 53 km di sebelah selatan Roma. Ascanius adalah seorang raja legendaris Alba Longa yang juga anak dari pahlawan Perang Troya, Aeneas. Ia juga merupakan leluhur dari Romulus dan Remus.

Dalam bahasa Latin albaberarti “putih” dan longa berarti “panjang”, itu bermakna “kota putih panjang”. Data arkeologi menunjukkan Alba Longa terdiri dari beberapa desa Zaman Besi serta nekropolis (makam yang terpisah dari permukiman). Desa-desa ini masih belum berbentuk urban saat dihancurkan oleh Kerajaan Romawi.

Setelah keruntuhan Troya pada tahun 1184 SM, Aeneas memimpin sekelompok rakyat Troya yang tersisa untuk mencari kehidupan baru. Setelah mengembara ke Kartago dan mengarungi Laut Mediterania, mereka tiba di Latium, Semenanjung Italia yang segera disambut oleh Latinus, raja Latin periode awal.


Lukisan karya Francesco de Mura (1696-1782) yang menggambarkan kedatangan Aeneas ke Latium.
Sumber

Berikutnya terjadi pernikahan antara Aeneas dan putri Latinus, Lavinia. Aeneas mendirikan kota baru Lavinium sebagai penghormatan untuk istrinya. Pada suatu ketika Latinus wafat saat bertempur dan Aeneas naik takhta sebagai raja Latin.

Beberapa tahun kemudian Aeneas juga terbunuh dalam peperangan. Ascanius anaknya dari istri Creusa menjadi raja Latin berikutnya, meskipun tata negara diwalikan oleh ibu tirinya Lavinia sebab ia masih anak-anak. Di sisi lain, hubungan Lavinia dengan Aeneas dikaruniai seorang anak bernama Silvius. Khawatir dengan Ascanius yang semakin dewasa, Lavinia menitipkan Silvius kepada Tyrrhenus, seorang raja Etruska yang juga kawan baik ayahnya Latinus.

Ketika beranjak dewasa, tampuk kekuasaan dipegang langsung oleh Ascanius. Melihat kota Lavinium yang semakin padat, ia membuka permukiman baru di lereng Bukit Alba, kira-kira di dekat lokasi Kastil Gandolfo. Ascanius memindahkan 600 keluarga ke sana dan menamakannya Alba Longa yang berstatus wilayah koloni Lavinium. Rentang waktu dari pendirian Lavinium ke Alba Longa sekitar 30 tahun.


Kastil Gandolfo di lereng Bukit Alba.
Sumber

Setelah 38 tahun berkuasa, Ascanius wafat meninggalkan konflik antara saudara tirinya Silvius dan anaknya Iulus. Pada akhirnya Silvius tetap naik takhta dan memerintah selama 29 tahun. Ia mendirikan beberapa koloni lain yang kemudian dikenal sebagai Prisci Latini atau Latin Tua.

Pada tahun 1110 SM, anaknya Aeneas Silvius menjadi penguasa Alba Longa yang baru. Ia menggunakan nama Silvius sebagai nama marga yang menjadi cikal-bakal nomen gentilicium (sistem penamaan Romawi) yang kemudian berkembang di seluruh Italia dan Eropa. Berikutnya semua keturunannya menggunakan nama Silvius. Di lain pihak, keturunan dari Iulus (anak dari Ascanius) mengadopsi nama Julius sebagai marga.

Aeneas Silvius memerintah selama 31 tahun dan digantikan oleh anaknya Latinus Silvius yang memerintah selama 51 tahun. Raja berikutnya Alba Silvius bekuasa selama 39 tahun dan digantikan oleh Atys yang memerintah selama 26 tahun. Berlanjut ke Capys yang memerintah selama 28 tahun dan digantikan oleh Capetus yang berkuasa selama 13 tahun.

Raja selanjutnya Tiberinus wafat tenggelam saat melintasi Sungai Albula yang kemudian dikenal sebagai Sungai Tiber. Jasadnya tak pernah ditemukan sebab terbawa arus. Tiberinus berkuasa selama 8 tahun dan akhirnya digantikan oleh Agrippa yang memerintah selama 41 tahun.


Sungai Tiber saat ini.
Sumber

Pada tahun 873 SM, anaknya Romulus Silvius yang juga dikenal sebagai Aremulus atau Alladius naik takhta. Romulus Silvius merupakan sosok penguasa zalim yang berpura-pura mengetahui bagaimana cara membuat petir untuk menakuti rakyat agar menyembahnya sebagai dewa. Ia akhirnya tewas dalam badai petir. Seorang sejarawan Yunani bernama Dionysius dari Halicarnassus menyatakan Romulus Silvius dihukum oleh dewa karena lancang.

Romulus Silvius berkuasa selama 19 tahun dan digantikan oleh Aventinus Silvius yang memerintah selama 37 tahun. Raja berikutnya Proca mempunyai dua orang putra: Numitor dan Amulius. Ia menginginkan anak sulungnya Numitor untuk menggantikannya kelak, namun adiknya Amulius kemudian mengusir kakaknya dan mengklaim takhta untuk dirinya sendiri. Ia juga membunuh seluruh keponakan lelakinya dan menyisakan keponakan perempuannya Rhea Silvius untuk dijadikan sebagai perawan Vesta, seorang pendeta atau kaki tangan dewa yang bertugas menjaga api suci agar tetap menyala.

Namun, Rhea hamil dan mengklaim bahwa itu adalah darah daging dewa Mars. Rhea melahirkan putra kembar Romulus dan Remus. Ia kemudian dijebloskan ke dalam penjara oleh Amulius, sedangkan kedua bayinya dibuang ke Sungai Tiber. Saat itu kondisi Sungai Tiber sedang meluap dan menggenangi wilayah bibir sungai sehingga para prajurit yang ditugaskan hanya meletakkan bayi-bayi tersebut di tepian dekat pohon ara dengan harapan arus sungai akan menyeret dan menenggelamkan bayi-bayi itu.


Lambang klub sepak bola AS Roma yang berlatar mitologi Romulus dan Remus, pendiri kota Roma.
Sumber

Kedua bayi itu diselamatkan oleh seekor serigala betina yang kemudian menyusuinya. Pada akhirnya seorang gembala bernama Faustulus menemukan Romulus dan Remus. Dibantu oleh istrinya Acca Larentia, pasangan suami-istri tersebut merawat dan membesarkan kedua bayi itu.

Saat keduanya dewasa, Romulus dan Remus menjadi pemimpin kelompok kaumnya. Mereka terlibat perselisihan antara pendukung Numitor dan Amulius yang saat itu menggoyang Alba Longa. Karena terlalu vokal, Remus ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Romulus bersama beberapa pengikutnya berangkat ke kota untuk membebaskan adiknya. Sementara itu, di dalam penjara Remus bertemu dengan Proca kakeknya. Sebelumnya kedua orang ini tak mengetahui identitas masing-masing hingga kemudian saling bercerita dan menemukan benang merah bahwa Remus adalah salah satu anak kembar Rhea.

Setelah keluar dari penjara, Romulus dan Remus menggalang kekuatan untuk memulihkan kekuasaan kakeknya. Amulius terbunuh dalam perang saudara dan Proca kembali menjadi raja. Tak ingin menyusahkan kakeknya, saudara kembar ini memilih membangun kota mereka sendiri.

Namun, terjadi perselisihan di antara mereka tentang lokasi kota tersebut. Romulus menyarankan Bukit Palatine, tapi adiknya Remus lebih menyukai Bukit Aventin. Mereka meminta persetujuan dewa untuk menyelesaikan perselisihan dengan jalan augury, sejenis peruntungan melalui fenomena burung terbang. Ketika sekawanan burung mulai datang, Remus menebak 6 ekor burung, sedangkan Romulus menebak 12 ekor burung. Hasilnya jawaban Romulus yang benar.


Perkelahian antara Romulus dan Remus.
Sumber

Meskipun begitu, konflik tetap berlanjut yang akhirnya membuat Remus terbunuh. Romulus kemudian mendirikan kota Roma dan memerintah di sana selama bertahun-tahun.

Sementara itu, tak ada lagi catatan tentang Alba Longa dan raja-rajanya sampai zaman pemerintahan Tullus Hostilius, raja Romawi ketiga yang berkuasa pada tahun 673-642 SM. Selama masa pemerintahannya terjadi serangkaian konflik serangan ternak antara Romawi dan Alba Longa. Masing-masing pihak berusaha membunuh ternak lawan yang sekiranya melintasi wilayah perbatasan. Hal ini membuat Hostilius menyatakan perang kepada Alba Longa yang ketika itu dipimpin oleh Gayus Cloelius yang bukan dari dinasti Silvius.

Namun, Cloelius wafat sebelum kedua pihak terlibat pertempuran serius. Sejarawan kuno menyatakan seorang pejabat militer bernama Mettius Fufefius mengambil alih takhta Alba Longa dan menawarkan negosiasi tanpa perang lewat jalan duel para jawara. Hasilnya adalah kemenangan bagi Romawi.

Fufefius yang tak puas hati diam-diam bersekutu dengan Fidenae, sebuah kota Etruska yang sedang memberontak terhadap otoritas Romawi. Ketika pecah pertempuran antara Romawi dan Fidenae, Fufefius yang bertempur di sisi Romawi malah menarik pasukannya mundur dari medan perang. Pengkhianatan tersebut sangat melukai hati Hostilius yang bertekad akan menghancurkan Fufefius dan Alba Longa.


Peta kuno wilayah Latium yang mencakup Alba Longa, Fidenae, Lavinium, Roma, Sungai Tiber, dll.
Sumber

Beberapa tahun berikutnya Alba Longa takluk dan Fufefius dihukum mati dengan kaki dan tangan yang diikat ke beberapa ekor kuda yang dipencar ke segala penjuru, menyebabkan ia tewas dalam keadaan tubuh tercabik-cabik. Sementara itu, Hostilius memindahkan seluruh penduduk yang tersisa ke Roma lalu menghancurkan Alba Longa hinga rata dengan tanah.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sumber Referensi:
1 | 2 | 3 | 4 | 5

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)

pertotperbaiknona212rony25
rony25 dan 125 lainnya memberi reputasi
126
10K
85
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan