sekkar
TS
sekkar
Bijak Menggunakan Telegram, Waspada Penyebaran Pornografi




Nyebut merek lagi boleh gak?



Bukan maksudnya menjelekkan, tapi neng mau cerita sedikit sisi gelap telegram. Harapannya, bisa bermanfaat khususnya untuk orang tua yang belum tahu.

Suatu hari, neng diajakin buat gabung grup di telegram. Katanya di sana banyak cewek alter dan orang-orangnya asyik. Banyak konten cuci mata BB17+. Hm.. Neng pikir ga ada salahnya neng kalo gabung. Setelah bergabung, orangnya sih pada respect sama neng, dan di sana cendrung jadi silent reader soalnya mau ngobrol apa juga di sana.. Bingung..



Quote:


Kalo di telegram kan bisa liat foto atau video yang dulu kaan, setelah neng buka ternyata ada banyak gambar-gambar yang sesuai judul grup tersebut. Hmmm.... Pemerintah udah blokir akses pornografi kann.. Ya, walaupun masih bisa diakses pake VPN atau proxy. Tapi, kalo di telegram ada sebanyak ini kok seakan-akan usaha pemerintah meblokir akses pornografi menjadi sia-sia, buktinya masih semudah ini kalo mau nyari BB17+.



Ada beberapa masalah di sana, mulai dari penyebaran media BB17+ di bawah umur, reshare tanpa seijin pemilik gambar. Tidak menutup kemungkinan juga gambar di reshare ke telegram untuk menjatuhkan orang lain.

Sejujurnya, jika tidak ada telegram, aplikasi chat serupa pun suka ada grup yang menyebarkan pornografi. Intinya sih balik lagi ke pengguna hape. Hapenya mau dipake apa, dan ngapain aja.



Neng kepikiran sama orang tua yang memberikan hape ke anak. Anak sekarang butuh hp buat sekolah, pasti di dalemnya ada aplikasi chat. Tidak ada salahnya sebagai orang tua tu ngobrol sama anak mengenai aplikasi apa aja yang di instal, di hape suka chat sama siapa aja, dapet kenalan dari mana. Orang tua tu berhak buat cek isi hape bersama anak sambil menjelaskan bahwa aplikasi yang ada di store itu enggak semuanya baik. Bahkan main game aja enggak harus dilakuin ke dunia nyata, anggap aja game yang tembak menembak itu fiksi. Intinya sih memberikan hape kepada anak masih harus di bimbing orang tua.



Menurut neng, lebih baik hape anak menggunakan identitas anak saja. Jika anak masih di bawah 13 tahun, anak harus mendapatkan ijin dari orang tua saat menginstal aplikasi. Biasanya pemberitahuan melalui email. Neng paham, menjadi orang tua itu tidak semudah yang dibayangkan. Tiap tindakan masih harus diawasi dan dibimbing, namun tidak mungkin jika orang tua harus bersama anak selalu.



Kaskuser punya pengalaman serupa? Mau berbagi cerita juga? Yuk komen di kolom komentar
Terima kasih emoticon-Smilie



#989 emoticon-Paw








sarkajeswiitdebbynona212
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
4.1K
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan