kutilkuda1202Avatar border
TS
kutilkuda1202
[CURHAT] AKU JANDA 2X DAN DIHAMILI SAAT ANAK PERTAMAKU AKAN MENIKAH
Selamat sore kaskusers. 
Kali ini ada curhatan dari teman kerja saya, Mbak LILIS. Beliau seorang janda, dan ingin bercerita tentang kisah pilunya. Dan memohon masukan dari teman-teman semua. 
Ditunggu komentarnya dan masukannya untuk mbak Lilis ya.


AKU JANDA 2X DAN SEKARANG DIHAMILI SAAT ANAK PERTAMAKU AKAN MENIKAH.....

Namaku Lilis, aku seorang janda berumur 38 tahun. Aku hidup di salah satu kabupaten di jawa tengah. Aku saat ini bekerja sebagai karyawan produksi sebuah pabrik dengan upah gaji UMK.
Kisah hidupku dalam pernikahan sepertinya penuh dengan permasalahan, apa karena aku yang bodoh atau karena memang nasib ku dari sang Illahi begini. Aku sudah gagal dalam pernikahan sebanyak tiga kali. 




Pernikahan pertamaku terjadi saat aku masih 18 tahun. Baru lulus SMA, aku dijodohkan oleh almarhum bapakku dengan seorang pemuda di Desaku. Ia adalah Mas Mahfud. Mas Mahfud adalah anak dari pemilik sawah dimana ayah buruh disana. Pikirku kala itu, hidup ku akan lebih baik setelah memiliki suami yang mapan karena harta orang tuanya saja sudah banyak. Tetapi setelah kami menikah, masalah menghadang kami. kakak kakak ipar yang menganggapku sebagai orang miskin membuat hatiku tersayat. kata - kata kasar dan hinaan tak pernah hilang dari mulutnya. Panggilan "babu, kere, asu golek remahan.." atau dalam bahasa indonesia "pembantu, miskin, anjing pencari remahan" selalu kudengar apalagi saat aku tidak bisa menuruti apa yang mereka mau atau suruhkan kepadaku. 
Kupikir mas Mahfud akan tetap menyayangiku dan membelaku, sayangnya setelah 6 bulan menikah, dan aku hamil anak pertama kami, mas Mahfud memutuskan untuk mencari istri lagi atau disebut dengan poligami. Jujur aku tidak siap dengan kondisi itu.
"mas, jujur aku tidak sanggup, aku belum siap, apalagi aku ini lagi hamil anak ita mas..."
Dan kakak kakak mas Mahfud malah membujuk mas Mahfud untuk memberikan pilihan kepadaku.
"Ngene wae, koe milih tak pegat opo gelem tak poligami", bentak mas mahfud.
"Begini aja, kamu memilih aku cerai atau mau tak poligami"

Sontak tangisku membanjir malam itu. setega itu mas Mahfud berkata begitu. Aku masuk ke kamar dan sayup sayup ku dengar kakak kakak ipar menyindir nyindir dengan kasar ," halah sok suci, sok nangis, yang penting kan masih bisa makan, sok sok an gak mau dipoligami". "Padahal dia belum tentu suka sama mahfud, dia kan hanya cari hartanya".
Seketika aku bangun dan emosi, aku ambil tas dan pakaian, dompet dengan uang seadanya. keluar kamar sambil kubanting pintu.
"WIS MBAK.. LAMBENE SAMPEYAN KI SUWE SUWE MANASKE KUPING... Aku pergi dari sini.. terserah sampeyan mas, Terserah mas Mahfud mau ceraikan aku atau apa. Aku udah gak sanggup sama mulut iblis kakak kakak sampeyan".

Mereka membentakku, aku berlalu saja. Mas Mahfud diam dan wajahnya merah padam. Aku yakin dia tak akan mengejarku atau memanggilku. Aku jalan ke pos ojek dan pergi naik ojek pulang ke rumah ibukku di desa. Selang beberapa hari mas Mahfud datang ke rumah ibu, dan menyodorkan surat cerai. Aku tidak mau tahu, aku tidak peduli, saat sidang pun aku tidak datang. Pak Lurah, pak RT semua datang ke rumah dan mencoba membujuk mas Mahfud, tetapi dia tetep teguh untuk meninggalkan ku. Apalagi ayah meninggal dunia sebulan setelah aku dinikahkan dengan mas Mahfud, tidak ada lagi yang menjadi penengah dalam problem ini.

Akupun lanjutkan hidup. Membantu disawah sampai lahirlah anak pertama ku, ku beri nama dia YOGA.
"nak, meski ayah kamu meninggalkan kita, kamu harus tetap sayangi ayah ibu ya, jadi anak baik, jangan salah arah hidup seperti ibu". itu doaku dan harapanku untuk Yoga.

Singkat cerita, saat Yoga berumur 6 tahun, aku sudah bekerja di pabrik garmen, aku didekati seorang perjaka tua umur 39 tahun. Dia atasan di pabrikku. Aku berumur 25 tahun sepertinya. Ia mendekatiku dan ingin menjadikanku istri. Kamipun menikah. Akhirnya aku bisa menjalani hidup lebih baik bersama Pak Darsan. Pak Darsan itulah namanya. Ia atasan di pabrik garmen. Aku tetap bekerja disana, hanya saja dipindah line atau beda gedung. Kami hidup dengan baik. Ia menjadi suami dan imam yang baik bagiku dan yoga. Ia sangat sayang dengan Yoga. Betapa romantis dan baik hatinya ia. Seperti benar benar mendapatkan obat setelah disakiti mantan suami pertama. Keluarga mas Yoga juga sangat menyayangiku, dan menghargaiku, tidak melihat aku seorang janda. Doa ku terkabul, ya aku mendapatkan suami idaman, meski ia lebih tua.

Nasib buruk pun terjadi, setelah kami menikah 5 tahun, aku juga belum dikaruniai anak juga. Suamiku sakit malaria, dan meninggal dunia. Hatiku hancur, nyawa ini seperti hilang dari ragaku. Aku terkulai lemas, tak sadarkan diri di rumah sakit tempat suamiku dirawat.
"Pak, kenapa kau tinggalkan aku, aku tidak tahu harus bagaimana..."
Aku rapuh tidak tahu harus bagaimana, aku hidup sendiri dengan yoga dan kembali ke rumah ibuku. Perekonomian makin menurun, padahal susu untuk Yoga tidak bisa di stop kan? perut tidak bisa dihentikan? makan harus tetap jalan. Oh serasa beban hidup ini kembali menimpaku. Aku coba bertahan dan terus bekerja dengan sekuat tenaga. 

Setelah sangat terpuruk dan tak sanggup lagi menopang keuangan, aku putuskan kerja di luar negri sebagai TKW di Malaysia. Menjadi pembantu rumah tangga disana. Anak kutitipkan ibuku dan aku fokus mengumpulkan uang untuk anak dan ibuku. Aku fokus kerja dan akhirnya setelah  5 tahun, aku bisa membangun rumah dan memiliki modal. Aku kembali ke Jawa Indonesia. Aku mulai membuka bisnis utang piutang atau koperasi. Ternyata menjadi jalan rejeki bagiku. Aku bisa memberi modal anakku usaha peternakan ayam. Dan besok setelah lebaran Yoga mau menikah, karena umurnya sudah 20 tahun. Kami sangat bahagia. Akupun tetap bekerja lagi di pabrik supaya bisa mendapatkan nasabah nasabah dari rekan rekan pabrik. Keuangan kami membaik dan bisa meningkatkan taraf hidup kami. 

Tetapi aku melakukan KESALAHAN BESAR dengan PRIA DUDA beberapa lalu.

Beberapa bulan lalu aku bertemu seorang pria duda berumur 41 tahun. Pria dengan tinggi badan 182 cm, dada tegap, berotot, kalem, dan sangat pintar mencuri perhatianku. Ia adalah Mas Agra. Mas Agra seorang sopir angkutan umum di area pabrik tempat ku bekerja. Ia selalu menjemputku setiap pulang kerja dan mengajakku jalan jalan ke tempat tempat asyik di tempatku. Akupun jatuh cinta padanya, ia pun juga. Kupikir aku sudah tidak bisa jatuh cinta lagi, ternyata aku tidak bisa menahan rasa ini. Aku menjalin hubungan ini tanpa sepengetahuan anakku, karena Yoga akan menikah nanti habis lebaran. pikirku, akan ku sampaikan ke keluarga setelah Yoga menikah. 

Aku terlalu buta, aku tahu mas Agra kekurangan ekonomi, aku berikan uang buat dia, melunasi hutangnya, membelikan smartphone agar bisa WA dan video call denganku. Dibalik kekalemannya, ia memiliki rasa nakal juga. Ia mengajakku jalan jalan ke Bandun***. Ia menyewa hotel, dan kami melakukan hubungan badan najis itu. ternyata mas Agra terus mengajakku untuk melakukan hubungan badan tiap minggunya. Aku mau karena aku sudah yakin bahwa Mas Agra lah suamiku nanti. 

Tetapi semua itu menjadi awal masalah bagiku, AKU HAMIL 2 BULAN... ya aku hamil diluar nikah dengan mas AGRA. Padahal anakku akan menikah bulan depan. BAGAIMANA INI? APA HARUS KUGUGURKAN SAJA? TETAPI AKU TAKUT DOSA, AKU TAKUT SEKALI...
Bagaimana perasaan Yoga kalau tahu hal ini..?
Saya bingung sekali, saya menyesal dan bingung. Sedangkan keluargaku juga belum kenal mas Agra, mereka tidak kenal mas Agra juga. 
Diubah oleh kutilkuda1202 22-04-2020 07:53
tamadate6Avatar border
p.a.c.o.lAvatar border
romi.sandhi222Avatar border
romi.sandhi222 dan 21 lainnya memberi reputasi
20
6.7K
53
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan