Elyzabeth Short lahir tanggal 29 Juli 1924 di Hydepark, Massachusetts. dari pasangan Cleo Short (ayah) dan Phoebe Mae Sawyer (ibu).
Elyzabeth kecil bertumbuh dari lingkungan keluarga yang kurang harmonis, dan membuatnya menjadi pribadi yang agak pembangkang.
Walau di besarkan dalam keluarga yang kurang harmonis, Elyzabeth tidak terpuruk. Dia memiliki ambisi yang besar untuk menjadi seorang artis terkenal, khususnya di bidang perfilman.
Di usianya yang masih sangat muda, dia memutuskan untuk pergi ke Hollywood untuk memulai karirnya.
Memang, Sang ibu sudah melarangnya karena ibunya lebih suka Ely bekerja di rumah saja. Namun karena niat yang kuat dari dalam dirinya, akhirnya Elyzabeth Short tetap pergi ke Hollywood untuk memulai karirnya.

Mark Hansen, seorang pria yang memiliki teater dan klub malam.



Hansen menawarkan Ely untuk tinggal dirumahnya bersama beberapa artis lainnya. Terkadang, Ely dan artis lainnya bekerja menemani tamu yang datang ke klub milik Hansen.
Hal ini tentu saja menguntungkan bagi Elyzabeth, karena dia bisa mendapat pendapatan, dimana pada saat itu karir filmnya tidak ada perkembangan.

Di kalangan teman-temannya ia di kenal sebagai pribadi yang cantik dan mudah bergaul, hal ini membuatnya memiliki banyak kenalan.

Hari itu pada 15 Januari 1947, Betty. Bersinger berjalan keluar dari rumahnya di Los Angeles sambil membawa anak perempuannya yang masih berusia 3 tahun menuju sebuah toko sepatu. Ketika sampai di Leimert Park di dekat sudut Norton 39th, Betty melihat sosok wanita yang sempat dia kira manekin.
Karena Betty melihat tubuh putih yang terpisah bagian atas dan bawahnya seperti manekin di toko pakaian yang sedang di pisahkan. Saat dia melihat lebih dekat, ia terkejut dan yakin bahwa itu adalah manusia dengan wajah rusak dan tubuh yang sudah terpisah.
Kepolisian setempat a.k.a LAPD(Los Angeles Police Department) -pun langsung di hubungi, dua orang polisi bernama Frank Perkins dan Will Fitzgerald tiba di lokasi.

Mayat di temukan dalam posisi terlentang dengan tangan yang terangkat ke atas bahu, kedua kakinya terbuka lebar, dan terdapat bekas sayatan dan lecet di sekujur tubuhnya. Mulutnya di robek sehingga senyumnya melebar dari telinga satu ke telinga yang lain, sehingga mayatnya nampak seperti selalu tersenyum. Pada pergelangan tangan, pergelangan kaki dan lehernya, beberapa bagian kulitnya juga tampak terkelupas, dan terlihat adanya bekas jeratan tali sehingga para penyelidik menyimpulkan kalau ia telah diikat dan disiksa selama beberapa hari.

Dan yang paling mengerikan adalah tubuhnya telah di potong tepat dari atas pinggang hingga memisahkan tubuh bagian atas dan bagian bawahnya. Ususnya juga diketahui telah dibredel, digulung-gulung, dan ditaruh kembali ke perutnya.
Penyelidik menyimpulkan bahwa Ely di bunuh di tempat lain dan kemungkinan dibuang lahan kosong itu pada malam hari. Ini dibuktikan dengan tidak adanya bercak darah pada tanah maupun pada mayat. Jadi pelaku membersihkan mayat itu sebelum dia membuangnya.

mereka memberi tugas pada Sersan Harry Hansen dan Finis Brown untuk menangani kasus ini.

Ketika kedua detektif itu tiba di lokasi, mereka menemukan tempat kejadian perkara telah dipenuhi oleh pejalan kaki dan reporter yang meliput. Hansen segera membubarkan massa untuk mengamankan barang bukti yang mungkin tercecer di tempat itu.

Tetapi, di lokasi itu, mereka tidak menemukan adanya senjata pembunuh ataupun jejak kaki.

Setelah selesai di periksa di TKP, mayat itu kemudian dibawa ke kamar mayat dan sampel sidik jarinya di kirim ke kantor FBI di Washington. (ada sumber yang mengatakan bahwa saking parahnya luka di wajah mayat itu, hingga membuatnya sulit di kenali).
Selagi sidik jarinya di identifikasi, petugas otopsi mencoba memeriksa mayat itu lagi dan menemukan beberapa fakta mengerikan lainnya.
Diantaranya adalah: ditemukan lagi beberapa cabikan di kepala, wajah, dan tubuh korban.
Terlihat adanya tanda-tanda bahwa korban di sodomi dan di rudapaksa, walau tidak ditemukan bekas sperma.
Begitu mengerikannya kondisi mayat ini, bahkan hingga membuat polisi dan dokter yang berpengalaman sekalipun di buat syok.

Selang beberapa waktu laporan hasil identifikasi sidik jari di kirimkan ke kantor LAPD, dan di ketahui bahwa itu adalah mayat dari Elyzabeth Short yang pada saat itu baru berusia 22 tahun.

Dan 9 hari setelah di temukannya mayat Elyzabeth Short, kepolisian bagian yang memeriksa kasus mendapatkan surat yang di rangkai dari potongan kertas koran,
yang jika di artikan kebahasa Indonesia berarti "Ini adalah barang-barang kepunyaan Dahlia ... surat berikutnya akan muncul".

Di dalam kotak itu juga ditemukan kartu Jaminan sosial Kepunyaan Beth, akte kelahiran, foto Beth dengan rekan-rekannya, kartu nama dan nota klaim untuk koper yang ketinggalan di depot bus.

Barang lain yang cukup menarik adalah buku alamat milik Mark hansen yang beberapa halamannya telah hilang.
Polisi mencoba menemukan sidik jari pada barang-barang itu, namun semua barang-barang itu telah di bersihkan dengan minyak tanah untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Kemudian polisipun mengangap semua orang yang menenal Ely sebagai tersangka. Ratusan orang masuk daftar tersangka dan ribuan orang di wawancarai.
Pada masa itu, ini adalah kasus paling besar yang di tangani LAPD. Karena besarnya skala penyelidikan ini, LAPD mendapatkan bantuan ratusan petugas dari badan lainnya.

Surat-Surat Lain Yang Di Temukan Selanjutnya

Selama beberapa puluh tahun penyelidikan ratusan orang masuk daftar tersangka, ribuan orang di wawancarai. Namun setidaknya hanya ada sekitar 24 orang yang di anggap paling mungkin sebagai pembunuh "Black Dahlia".
Beberapa di antaranya adalah"
Selama 60 tahun terakhir ini, paling tidak ada 24 tersangka yang dianggap paling mungkin melakukan pembunuhan Black Dahlia, namun, saya hanya akan membahas beberapa nama yang paling populer.

Mad Butcher of Kingsbury Run


Yang pertama adalah teori bahwa pembunuh Ely adalah Mad Butcher of Kingsbury Run seorang pembunuh berantai yang aktif pada tahun 1930an, yang menerror daerah Cleveland.
Kasus pembunuhannya dinamai "Cleveland Torso Killer". Julukan ini didapatkan karena seluruh korban dimutilasi dengan sayatan yang rapi, persis seperti mayat Elyzabeth.

Kasus pembunuhan ini ditangani langsung oleh Elliot Ness yang legendaris. Ness dikenal sebagai aparat yang berhasil menangkap dan memenjarakan mafia kelas kakap Al Capone.
Namun banyak yang tidak mempercayai teori ini, selain karena kasus Cleveland belum terpecahkan, tetapi juga tempat Mad Butcher melakukan aksinya sangat jauh dari Los Angeles.

Geogre Hodel


Steve Hodel merupakan seorang detektif bagian pembunuhan di LAPD, menuliskan sebuah buku yang berjudul "Black Dahlia Avenger" dan di terbitkan pada tahun 2003.
Dalam bukunya dia menuduh ayahnya, Dr. Geogre Hodel yang juga seorang ahli bedah sebagai pembunuh dari Black Dahlia

Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Dr. Mark Wallack yang juga seorang ahli bedah dari RS St Vincent.
Dr. Wallack melihat foto Elyzabeth sebelum dan sesudah di otopsi dan mengatakan "Ketrampilan seperti ini hanya bisa dimiliki oleh mereka yang memiliki pengalaman dalam pembedahan." Kata Wallack. Ia juga percaya kalau pembunuhnya adalah seorang dokter.

Mark Hansen


Piu Eatwell menerbitkan sebuah buku yang di dalamnya dituliskan teorinya bahwa sebenarnya yang membunuh Black Dahlia adalah Mark Hansen, si pemilik teater dan klub malam tempat Ely bekerja.
Eatwell menyatakan bahwa LAPD sengaja membiarkan sang pembunuh(*yang di maksud Eatwell disini adalah Mark Hansen) lolos karena Finis Brown, salah satu penyelidik utama kasus Black Dahlia merupakan teman dekat dari Hansen.

Eatwell juga percaya bahwa Elyzabeth Short dibunuh terlebih dahulu di Motel Aster sebelum akhirnya mayatnya di buang di pinggir jalan. Bersamaan dengan itu, Henry dan Clora Hoffman, pemilik motel melaporkan menemukan salah satu kabin mereka berlumuran darah dan kotoran, pada tanggal 15 Januari 1947.
Saat itu seorang saksi mengatakan melihat seorang wanita berambut gelap mirip dengan Short dan seorang pria yang mirip dengan Mark Hansen.


Arnold Smith


John St.John yang merupakan seorang detektif LAPD didatangi informan dan kemudian memberikannya sebuah rekaman video berupa pengakuan dari seseorang yang kemungkinan besar sebagai pembunuh asli Elizabeth. Pria didalam video tersebut adalah Arnold Smith. Didalam rekaman itu Arnold memperlihatkan foto serta barang-barang pribadi yang diklaim miliki Elizabeth.

Dia mengatakan bahwa temannya, Al Morrison merupakan pelaku kejahatan seksual dan sudah membunuh serta memutilasi tubuh Elizabeth. Tapi John percaya bahwa Arnold dan Al adalah orang yang sama. kronologisnya Elizabeth mendatangi kamar Al di Hollywood karena tidak punya tempat untuk bermalam. Al lalu membawa Elizabeth ke rumah de East 31st dekat San Pedro dan mengajak Elizabeth untuk berhubungan intim yang mana langsung ditolak oleh Elizabeth. Al pun marah dan langsung menganiaya Elizabeth dan berakhir dengan membunuhnya kemudian memutilasi tubuhnya.

Informasi ini bocor ke pers. Media dihebohkan dengan kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus Black Dahlia. Akibatnya, Arnold Smith malah menghilang dan tidak bisa dihubungi, mungkin karena ketakutan. Informan St.John tidak mengetahui dimana ia tinggal, namun ia meninggalkan beberapa pesan untuk Smith supaya bisa bertemu. Akhirnya pesan itu dibalas dan Smith bersedia bertemu.

Namun, pertemuan yang mungkin bisa menjadi kunci pemecahan kasus itu tidak pernah terjadi.

Beberapa hari sebelum pertemuan itu, Smith ditemukan tewas dengan kondisi mengerikan di atas tempat tidurnya di Holland Hotel. Smith diduga merokok ketika ia tertidur sehingga tubuhnya terbakar habis bersama tempat tidurnya dan dokumen-dokumen lainnya yang diduga milik Beth.
Kematian Smith memang agak mencurigakan, namun polisi tidak menemukan bukti adanya kejahatan di dalam peristiwa itu.

Lihat daftar tersangka lengkap Disini

Ini adalah materi yang sudah ane buat podcastnya, karena sejauh yang ane liat belum ada podcast kaskus yang bahas ini.
Ane buat threadnya juga supaya bisa nunjukin foto-foto bagi yang penasaran.

Jika Gan-Sist mau denger podcastnya klik disini: Anchor, Spotify, Kaskus Podcast
Dan dukung serta say Hi pada ane Disini