mengejaAvatar border
TS
mengeja
Ayi-Ayi Penjual Nasi Ayam Hainan, Kamshia Es Buahnya!


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

Hai, GanSis apa kabar?

emoticon-I Love Indonesia


Nasi ayam Hainan.
Sumber

Perkenalkan, nama ane Eja. Ane seorang head cashierdi sebuah restoran berkonsep stan yang menyajikan beragam menu makanan. Lengkap mulai dari appetizer, makanan berat, sampai dessert sebagai pencuci mulut. Ane yang bertanggung jawab perihal laporan keuangan, makanya selalu pulang lebih lama.

Cerita tentang 'Kebaikan kecil, Berdampak Besar' versi ane terjadi dua tahun yang lalu. Pada awal tahun 2018, masuk sebuah stan penjual nasi ayam Hainan halal. Kebetulan satu stan di restoran ane memang sudah beberapa bulan kosong. Pemilik stan adalah seorang perempuan paruh baya beretnis Tionghoa. Ane tebak usianya mungkin sekitar 57, 58, 59, atau 60-an. Entahlah.

Saat kami berkenalan, dia gak menyebut nama. Katanya cukup panggil saja Ayi (Hanzi: 阿姨), mungkin dalam bahasa Indonesia seperti menyebut bibi atau tante. Ayi adalah sosok yang dingin. Dia gak banyak bicara seperti pemilik atau penjaga stan lain yang sering mengobrol bersama ketika gak ada pelanggan. Begitu pun saat pembagian omset penjualan setiap pagi. Dia menghampiri ane, mencocokkan data versi kasir dan versi stan, penandatangan slip stan, penyerahan uang, dan selesai. Gak ada pembahasan apa-apa.

Hal ini membuat Ayi dicap sombong. Sudahlah ia seorang Tionghoa, seolah-olah sudah sepaket dan cocok sebagai stigma pembenaran. Sebagai head cashier, ane memiliki SOP untuk menciptakan relasi yang baik antara stan dan restoran. Sebab tanpa mereka, restoran tempat ane bekerja hanyalah kedai penjual roti dan minuman saja.

Sering ane membuka percakapan lebih dulu, namun Ayi menanggapi pasif seolah gak ingin berbincang dengan siapa pun. Meskipun begitu, ane gak menyerah. Setiap ada kisah lucu di restoran, langsung ane hampiri stan Ayi untuk menceritakannya.

Seiring berjalannya waktu, Ayi mulai hangat sama ane. Ingat! Hanya sama ane, bukan dengan staf yang lain. Setiap malam saat hendak pulang, dia gak segan tersenyum sebagai isyarat pamit. Karyawan ane yang lain sampai bingung bagaimana bisa Ayi tersenyum? Karena menurut mereka Ayi terlalu pendiam, sesekali ketus jika pramusaji salah menulis order-an.

Pada suatu hari, ada seorang pelanggan menghampiri stan nasi ayam Hainan. Saat itu kondisi restoran full karena jam makan siang. Semua pramusaji sibuk melayani pelanggan. Ane dan manajer operasional sampai turun membantu menulis order-an. Di depan stan miliknya, tampak Ayi melambai-lambaikan tangan seperti meminta pertolongan. Ane yang baru selesai membuat order-an segera menghampirinya. Ternyata pelanggan yang datang ke stan Ayi cuma ingin memuji makanannya. Enak katanya, terutama porsi ayam yang dipotong besar-besar dan sambal yang pedasnya pas.

Usai jam makan siang, restoran kembali normal. Hanya tersisa tiga meja yang semuanya sudah dilayani. Bingung dengan situasi tadi, ane samperin Ayi yang sedang mengelap kaca stan. Ane tanya baik-baik tentang pelanggan yang tadi memuji masakannya. Ragu-ragu dia mengaku kalau kemampuan berbahasa Indonesia-nya gak sempurna. Makanya sulit menangkap maksud dari pelanggan tadi. Dia juga bilang, ini sebabnya mengapa dia jarang ikut mengobrol dengan yang lain atau minimal bertegur sapa sebab khawatir salah paham.

emoticon-Hammer2

Ayi lahir dan besar di Meranti, Riau. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibunya. Dia terbiasa berbahasa Hokkian di lingkungan sehari-hari. Bahasa Indonesia saja kesulitan, tambah lagi dialek Jakarta yang masih asing di telinga. Ayi bilang bahasa orang di Jakarta agak berbeda dengan bahasa Melayu yang biasa dia dengar di kampung. Intonasi juga lebih cepat sehingga dia kurang bisa memahami. Ternyata waktu itu baru sebulan Ayi pindah ke Jakarta.

Sejak kejadian itu, Ayi semakin hangat sama ane juga kawan-kawan yang lain. Namun dia tetap belum mau mengobrol, hanya sekadar tersenyum.


Es buah.
Sumber

Pada hari pertama puasa Ramadan 2018, Ayi membuat es buah banyak sekali. Dia bilang untuk karyawan dan penjaga stan lain yang berpuasa. Kami terharu sebab Ayi bukanlah seorang Muslim, melainkan Buddha. Hari-hari selanjutnya Ayi gak lagi sungkan mengobrol dengan kami. Jurang pemisah perlahan-lahan menghilang. Bahkan kini Ayi selalu bilang "buset" saat terkejut. Bahasa khas Jakarta.

emoticon-Leh Uga

Ane gak memiliki foto bersama Ayi karena dia selalu menolak saat diajak berfoto. Katanya menurut kepercayaan orang dulu, berfoto membuat pendek umur hahaha. Oh ya, tahun lalu ane juga sempat bercerita tentang Ayi di cuitan tentang pluralisme di Twitter yang mendapat tanggapan positif hehe.

Spoiler for Hehe:


emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sumber Referensi:
Pengalaman Pribadi

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)

Spoiler for Cendol ke 10 Orang!:
Diubah oleh mengeja 20-04-2020 17:32
SiegeAvatar border
eroshouninAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 58 lainnya memberi reputasi
59
1.5K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan