- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bill Gates Bukan Elite Global, Dia Hanya Pemilik Microsoft !!
TS
pujanggasenja
Bill Gates Bukan Elite Global, Dia Hanya Pemilik Microsoft !!
Lebih dari sebulan kita diuji oleh pandemic corona, juga sudah hampir seminggu Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan, terpaksa pada akhirnya banyak aktivitas yang diberhentikan sementara. mulai kalangan pejalar hingga para pekerja terkena imbasnya.
Jujur ketika ane menghabiskan waktu selama sebulan dalam pengasingan, tentu jengah rasanya hanya dapat melakukan kegiatan dalam lingkup yang terbatas.
Rasanya kaki ini mengajak untuk melangkah keluar rumah. Dalam pengasingan kegiatan yang bisa dilakukan hanya membaca, bermain game, ataupun kegiatan lain yang sekiranya mampu dilakukan dari rumah. Hampir seluruh orang pada akhirnya merasakan kejenuhan yang serupa. Seiring waktu, keresahan akhirnya menjalar dan tak mampu dibendung, tentunya banyak faktor penyebab tergantung bagaimana manusia sebagai individu yang mampu menyikapinya.
Jujur, aneh rasanya ketika ane mendengar keadaan pandemic ini bagi segelintir penikmat konspirasi sudah tidak lagi menjadi masuk akal dinalar mereka.
Dimulai ketika ane membuka Instagram, kala itu ane menemukan satu hal yang menarik perhatian ane Gan/Sis. Feed itu membahas mengenai konspirasi elite dunia yang menciptakan situasi ini. Tak hanya itu, bahkan dalam postingan itu youtuber tersebut memprediksi bahwa statistik korban akibat virus yang dipublish kepermukaan mungkin saja dilebihkan angkanya, agar memberikan dampak menakut-nakuti kepada khalayak ramai untuk tetap berada dirumah.
Ane tidak menonton versi lengkap dari postingan yang dimaksud dalam channel youtube, karena jujur ane menolak untuk berkonspirasi soal corona ini. Namun ane hanya sekedar mengambil kesimpulan akhir dan menuliskan dalam TS ini. Dengan harapan menularkan kecerdasan kepada permisa sekalian untuk mampu mengolah fakta yang nyata, bukan rekayasa.
Pernah ane membaca satu buku yang ane nanti rekomendasikan diakhir sebagai lampiran kenang-kenangan. Lanjut, manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menyusun rangkaian dan menelaah kebenaran fakta, untuk mengubah dan menegaskan keyakinan yang dianutnya. Pada umumnya, untuk mempertimbangkan sesuatu, kita melakukannya dengan nalar yang prosesnya disebut pemikiran atau penalaran.
Tentunya konspirasi sebagai pembahasan dalam TS ini, jika dikaitan dengan pokok bahasan mengenai "penalaran tentang fakta" diatas menjadi tidak relevan, karena konspirasi adalah premis atau dalil yang dibangun sebagai argumen induktif, hanya berdasarkan peluang yang timbul, dan tidak bisa dibuktikan validitasnya sebagai fakta. Atau maksud lainnya, yaitu konspirasi adalah hal yang sulit dibuktikan keberadaannya karena kebanyakan dari konspirasi ini tidak ada bukti autentik dari peristiwa/kejadian tersebut yang dapat ditelurusi. Konspirasi hanya dibangun sebagai argumen yang lezat, dengan menggunakan logika yang buruk dan proses penalaran yang keliru, yang menyebabkan keyakinan yang keliru pula.
Berbekal keyakinan yang keliru, penikmat konspirasi biasanya mereka akan membuat kita goyah dengan argumen rasional yang kita miliki. Mereka melakukannya dengan sanggahan-sanggahan tidak masuk akal, yang bisa jadi sumbernya tidak diketahui. Jika konspirasi adalah keyakinan bagi segelintir orang, maka dapat kita simpulkan bahwa keyakinan itu tidak perlu pertimbangan dan pemikiran yang matang serta kritis. Dan terkadang manusia sewenang-wenang menyatakan keyakinan mereka adalah sebuah fakta.
Dan juga keyakinan bisa jadi sangat mengagumkan, tapi bisa juga menjadi sangat menyakitkan. Mengagumkan ketika sebuah keyakinan dapat memberikan rasa nyaman berlebih kepada seseorang atas pencapaian keberhasilan yang mereka raih, namun juga menyakitkan ketika keyakinan itu dipengaruhi oleh akibat atau kejadian diluar keinginan kita. Walaupun terikat oleh perasaan yang timbul, bukan artinya perasaan yang timbul ini dapat mempengaruhi benar atau salah keyakinan tersebut.
Sedikit tips dari ane, jika suatu saat nanti Gan/Sis menemui perdebatan tak berujung dari konspirasi. Tetap utamakan prinsip-prinsip yang masuk akal dalam membangun argumen, jangan terpancing oleh argumen induktif yang premisnya atau dalilnya dibangun bedasarkan peluang.
Jujur ketika ane menghabiskan waktu selama sebulan dalam pengasingan, tentu jengah rasanya hanya dapat melakukan kegiatan dalam lingkup yang terbatas.
Rasanya kaki ini mengajak untuk melangkah keluar rumah. Dalam pengasingan kegiatan yang bisa dilakukan hanya membaca, bermain game, ataupun kegiatan lain yang sekiranya mampu dilakukan dari rumah. Hampir seluruh orang pada akhirnya merasakan kejenuhan yang serupa. Seiring waktu, keresahan akhirnya menjalar dan tak mampu dibendung, tentunya banyak faktor penyebab tergantung bagaimana manusia sebagai individu yang mampu menyikapinya.
Jujur, aneh rasanya ketika ane mendengar keadaan pandemic ini bagi segelintir penikmat konspirasi sudah tidak lagi menjadi masuk akal dinalar mereka.
Ane perjelas yah tentang apa yang ane maksud!
Dimulai ketika ane membuka Instagram, kala itu ane menemukan satu hal yang menarik perhatian ane Gan/Sis. Feed itu membahas mengenai konspirasi elite dunia yang menciptakan situasi ini. Tak hanya itu, bahkan dalam postingan itu youtuber tersebut memprediksi bahwa statistik korban akibat virus yang dipublish kepermukaan mungkin saja dilebihkan angkanya, agar memberikan dampak menakut-nakuti kepada khalayak ramai untuk tetap berada dirumah.
Ane tidak menonton versi lengkap dari postingan yang dimaksud dalam channel youtube, karena jujur ane menolak untuk berkonspirasi soal corona ini. Namun ane hanya sekedar mengambil kesimpulan akhir dan menuliskan dalam TS ini. Dengan harapan menularkan kecerdasan kepada permisa sekalian untuk mampu mengolah fakta yang nyata, bukan rekayasa.
Berikut hasil riset kecil-kecilan yang ane pelajari, please take a deep breath before reading this!
Pernah ane membaca satu buku yang ane nanti rekomendasikan diakhir sebagai lampiran kenang-kenangan. Lanjut, manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menyusun rangkaian dan menelaah kebenaran fakta, untuk mengubah dan menegaskan keyakinan yang dianutnya. Pada umumnya, untuk mempertimbangkan sesuatu, kita melakukannya dengan nalar yang prosesnya disebut pemikiran atau penalaran.
Tentunya konspirasi sebagai pembahasan dalam TS ini, jika dikaitan dengan pokok bahasan mengenai "penalaran tentang fakta" diatas menjadi tidak relevan, karena konspirasi adalah premis atau dalil yang dibangun sebagai argumen induktif, hanya berdasarkan peluang yang timbul, dan tidak bisa dibuktikan validitasnya sebagai fakta. Atau maksud lainnya, yaitu konspirasi adalah hal yang sulit dibuktikan keberadaannya karena kebanyakan dari konspirasi ini tidak ada bukti autentik dari peristiwa/kejadian tersebut yang dapat ditelurusi. Konspirasi hanya dibangun sebagai argumen yang lezat, dengan menggunakan logika yang buruk dan proses penalaran yang keliru, yang menyebabkan keyakinan yang keliru pula.
Berbekal keyakinan yang keliru, penikmat konspirasi biasanya mereka akan membuat kita goyah dengan argumen rasional yang kita miliki. Mereka melakukannya dengan sanggahan-sanggahan tidak masuk akal, yang bisa jadi sumbernya tidak diketahui. Jika konspirasi adalah keyakinan bagi segelintir orang, maka dapat kita simpulkan bahwa keyakinan itu tidak perlu pertimbangan dan pemikiran yang matang serta kritis. Dan terkadang manusia sewenang-wenang menyatakan keyakinan mereka adalah sebuah fakta.
Dan juga keyakinan bisa jadi sangat mengagumkan, tapi bisa juga menjadi sangat menyakitkan. Mengagumkan ketika sebuah keyakinan dapat memberikan rasa nyaman berlebih kepada seseorang atas pencapaian keberhasilan yang mereka raih, namun juga menyakitkan ketika keyakinan itu dipengaruhi oleh akibat atau kejadian diluar keinginan kita. Walaupun terikat oleh perasaan yang timbul, bukan artinya perasaan yang timbul ini dapat mempengaruhi benar atau salah keyakinan tersebut.
Sedikit tips dari ane, jika suatu saat nanti Gan/Sis menemui perdebatan tak berujung dari konspirasi. Tetap utamakan prinsip-prinsip yang masuk akal dalam membangun argumen, jangan terpancing oleh argumen induktif yang premisnya atau dalilnya dibangun bedasarkan peluang.
Dan tak lupa tanyakan bukti yang valid dari konspirasi tersebut.
sumber thread sekaligus opini diatas⤵⤵
Ngemis cendolnya dulu yah Gan/Sis, mari berbagi!!
Diubah oleh pujanggasenja 29-04-2020 07:47
rindudihati dan 36 lainnya memberi reputasi
37
2K
20
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan