LiliMayasariAvatar border
TS
LiliMayasari
Firman Tuhan adalah Kekuatanku dalam Hidup


Dahulu, aku sangat terpengaruh oleh nilai-nilai tradisional Tiongkok, dan membeli real estat untuk anak-anak dan cucu-cucuku menjadi tujuan hidupku. Untuk mencapai hal ini, aku mengabdikan diri untuk belajar tentang teknologi perbaikan otomotif. Aku juga membuka bengkel reparasi, dan bisnis berjalan dengan lancar. Pada saat itu dalam hidupku, aku percaya aku mengendalikan nasibku sendiri, jadi ketika saudari iparku memberitakan Injil Tuhan Yesus kepadaku, aku tidak hanya menolak untuk menerimanya, aku juga benar-benar mengejeknya, karena aku merasa bahwa aku bisa hidup dengan baik-baik saja tanpa percaya kepada Tuhan. Namun, masa-masa indah itu tidak bertahan lama. Bisnis bengkelku semakin memburuk, dan sekeras apa pun aku bekerja, aku tidak bisa membalikkan keadaan. Aku bersusah payah berusaha mengubah situasi, dan aku lelah dan sengsara, jadi aku beralih ke minum alkohol sepanjang hari untuk menghilangkan kecemasanku. Pada gilirannya, suatu hari, aku tidak memperhatikan saat mengemudi dan akhirnya mengalami kecelakaan. Mobilku hancur sampai tak dapat dikenali, tetapi untungnya dan ajaibnya, aku selamat. Tak lama kemudian, pada musim semi tahun 1999, istriku memberitakan Injil Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman kepadaku. Aku mulai memahami beberapa kebenaran dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan belajar bahwa alasanku hidup dalam keadaan yang begitu menyedihkan dan tak berdaya adalah karena aku telah menerima prinsip-prinsip hidup yang ditanamkan oleh Iblis pada manusia. Aku dahulu ingin mengandalkan usahaku sendiri untuk menciptakan rumah yang bahagia untuk diriku sendiri, dan hasilnya adalah aku dibodohi sampai pada titik di mana aku mendapati diriku dalam penderitaan yang ekstrem, dan hampir kehilangan nyawaku. Tuhan Yang Mahakuasalah yang membawaku kembali dari ambang kematian dan membawaku ke rumah-Nya, dan aku sangat bersyukur kepada-Nya karena telah menunjukkan belas kasihan kepadaku. Sejak saat itu, setiap hari aku membaca firman Tuhan, serta menghadiri pertemuan dan bersekutu dengan saudara-saudariku, dan terang pun memenuhi hatiku. Aku menikmatinya, dan bersukacita bahwa aku telah menemukan jalan sejati dalam kehidupan. Namun, tak lama kemudian, aku menjadi target penangkapan oleh pemerintah PKT (Partai Komunis Tiongkok) karena kepercayaanku kepada Tuhan, dan aku terpaksa meninggalkan keluargaku dan bersembunyi. Pada saat itu, meskipun mengalami periode kelemahan, aku percaya bahwa ke mana pun aku pergi dan seperti apa pun Iblis mungkin mengejarku, firman Tuhan akan membimbingku. Lebih dari sepuluh tahun kemudian, melalui bimbingan dan perbekalan firman Tuhan, berangsur-angsur aku mulai memahami beberapa kebenaran, dan hidupku sangat memuaskan. Sepanjang waktu berikutnya, ketika aku ditangkap dan mengalami penganiayaan, aku mengalami bahkan lebih nyata lagi bahwa firman Tuhan adalah kekuatanku dalam hidup, karena firman Tuhanlah yang memungkinkanku untuk berdiri teguh, tegak, dan tanpa rasa takut di tengah penyiksaan dan aniaya Iblis yang kejam, sehingga aku akhirnya bisa sepenuhnya mempermalukan Iblis. Setelah pengalaman ini, aku lebih menghargai firman Tuhan, dan aku tidak bisa lepas dari firman Tuhan bahkan untuk sesaat saja.
Pada suatu hari bulan Februari 2013, aku keluar menyebarkan Injil bersama beberapa saudara-saudari, tetapi dalam perjalanan pulang, kami diberhentikan oleh sebuah sedan. Tiga petugas polisi keluar dari mobil itu dan menanyakan identitas kami, dan ketika mereka mendengar aksen nonlokalku, mereka secara paksa menggeledahku tanpa memberikan alasan. Mereka merogoh dari kantongku sebuah kartu dari Bank Pertanian Tiongkok yang berisi lebih dari 700 yuan, lebih dari 300 yuan uang tunai, ponsel, pemutar MP5, dan beberapa informasi Injil. Begitu salah satu petugas itu mengetahui bahwa aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, sikapnya menjadi sangat ganas, dan dia memborgolku dengan paksa dan mendorongku ke dalam mobil. Di kantor polisi, mereka menyuruhku untuk berdiri di dinding, di mana seorang petugas bertanya dengan tegas, "Siapa namamu? Di mana rumahmu? Siapa yang berkhotbah tentang kepercayaan kepada Tuhan kepadamu?" Saat dia melihat aku tidak mau menjawab, dia langsung menjadi marah, merobek mantel buluku, lalu membalikkan tubuhku dan menarik sweterku dari belakang ke atas kepala, dan memukuli punggungku secara kejam dengan pentungannya. Setiap beberapa kali pukulan, dia akan bertanya kepadaku, "Kau mau bicara sekarang?" Setelah berkali-kali memukulku sampai lima belas kali, daging di punggungku terasa terkoyak, dan tulang belakangku terasa seperti patah, sakit sekali. Namun, seperti apa pun dia memukulku, aku menolak bicara. Akhirnya, dengan marah dia berteriak, berkata, "Baiklah, aku menyerah! Memukulmu seperti ini membuat pergelangan tanganku sakit, dan kau tetap tidak mau bicara!" Dalam hatiku, aku tahu Tuhan sedang melindungiku. Aku tidak mungkin menahan pemukulan yang sekeras itu. Diam-diam aku bersyukur kepada Tuhan.
Mereka melihat bahwa pemukulan tidak efektif terhadap diriku, jadi mereka mengubah taktik. Salah satu dari polisi jahat ini membawa tongkat sepanjang sekitar satu meter dan berdiameter enam sentimeter, dan dengan seringai menyeramkan berkata, "Mari kita buat dia 'mencicipi kelezatan' berlutut di atas benda ini dan kemudian melihat apakah dia mau bicara!" Aku telah mendengar bahwa setelah berlutut di atas tongkat seperti ini selama 30 menit, seseorang tidak dapat berdiri tegak atau berjalan. Menghadapi siksaan semacam ini, aku merasa bahwa tingkat pertumbuhan spiritualku terlalu kecil, dan dagingku tidak akan mampu menanggungnya. Aku takut, jadi dengan seluruh kekuatanku, aku berseru kepada Tuhan, "Tuhan! Tingkat pertumbuhanku terlalu kecil, dan aku takut tidak tahan dengan siksaan semacam ini. Tolong lindungi hatiku dan beri aku kekuatan untuk menanggung siksaan ini dan tidak mengkhianati-Mu." Aku berseru kepada Tuhan terus-menerus, dan Tuhan tahu dagingku lemah. Dia mendengar doaku, karena pada akhirnya, para polisi jahat ini memutuskan untuk tidak menggunakan siksaan sejenis ini. Fakta-fakta di depan mataku menunjukkan belas kasihan dan perlindungan Tuhan bagiku, yang meningkatkan imanku kepada-Nya sekaligus mengurangi ketakutanku. Meskipun mereka memutuskan untuk tidak menggunakan metode penyiksaan itu, mereka tetap tidak mau melepaskanku. Sebaliknya, mereka memikirkan metode penyiksaan lain. Mereka memaksaku untuk berlutut di lantai dengan pinggangku tegak lurus, dan kemudian menyuruh seorang petugas laki-laki gemuk besar setinggi lebih dari 1,8 meter berdiri di atas betisku dengan kedua kaki dan menginjaknya sekuat-kuatnya. Saat dia berdiri di atas kedua betisku, aku merasakan sakit yang membakar, lalu berdoa kepada Tuhan dengan seluruh kekuatanku, "Tuhan! Aku tidak bisa menahan siksaan yang tidak manusiawi ini, tetapi aku ingin memuaskan-Mu, jadi aku memohon kepada-Mu untuk memberiku iman, kekuatan, dan keinginan untuk menanggung penderitaan. Aku ingin berdiri teguh dalam kesaksianku untuk-Mu." Syukur kepada Tuhan, karena sekali lagi Dia mendengar doaku. Petugas polisi yang gemuk itu tidak bisa mempertahankan keseimbangan di atas betisku, jadi tak lama kemudian dia turun dariku. Petugas polisi jahat di sebelahnya menjadi marah dan berkata, "Dasar bodoh tak berguna! Mengapa kau turun darinya terlalu cepat?" Setan-setan ini benar-benar jahat dan kejam tiada duanya. Mereka memikirkan setiap metode yang mungkin untuk menyiksaku, dan semata-mata ingin membunuhku, seolah-olah hanya kematianku yang akan memuaskan mereka. Mereka memaksaku untuk tetap dalam posisi berlutut tegak dan tidak membiarkanku bergerak. Kemudian, salah satu petugas polisi memandang mereka yang lain dengan pandangan penuh arti, dan kemudian semuanya keluar, meninggalkanku sendirian di ruangan itu dengan petugas polisi itu berjaga-jaga. Dia menghampiriku dan berusaha mengambil hatiku, tersenyum palsu sambil berkata, "Ibuku juga percaya kepada Tuhan. Ceritakan bagaimana kau menjadi percaya. Aku ingin percaya kepada Tuhan bersamamu, jadi bawa aku untuk bertemu dengan atasanmu." Mendengar kebohongannya dan melihat senyumnya yang tidak jujur, tiba-tiba aku merasa sangat jijik. Tepat ketika aku akan mengungkap tipuannya, tiba-tiba aku teringat akan firman Tuhan: "Engkau harus memiliki keberanian-Ku di dalam dirimu …. Tetapi demi Aku, engkau juga tidak boleh menyerah pada kekuatan gelap apa pun. Andalkan hikmat-Ku untuk berjalan dengan cara yang sempurna; jangan biarkan konspirasi Iblis menguasai" ("Bab 10, Perkataan Kristus pada Awal Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Firman Tuhan memberikan bimbingan yang tepat waktu bagiku, memungkinkanku untuk memahami bahwa, aku membutuhkan hikmat di hadapan Iblis, bahkan melebihi kebutuhanku akan keberanian. Setiap saat kita harus mengandalkan Tuhan untuk memberi kita hikmat untuk melawan Iblis. Melalui pencerahan dan bimbingan dari firman Tuhan, aku tahu apa yang harus dilakukan, jadi aku berkata, "Jika kau benar-benar ingin percaya, kau hanya perlu membaca firman Tuhan di rumah. Kau tidak perlu pergi keluar dan menemui siapa pun." Tepat setelah aku selesai bicara, petugas polisi jahat yang memukuliku masuk dan berkata dengan jahat kepadaku, "Kau benar-benar bikin sakit kepala, susah diatasi!" Aku tahu Iblis telah gagal dan terhina, jadi dalam hati aku bersyukur kepada Tuhan. Aku melihat bahwa Tuhan selalu bersamaku, membimbingku, mendorongku, dan secara ajaib menangkal kekerasan dari tangan hitam iblis. Kasih Tuhan untukku sangat luar biasa! Pada saat itu, meskipun terjebak dalam sel, aku merasa bahwa hubunganku dengan Tuhan lebih dekat daripada sebelumnya, dan aku merasa sangat didukung dan tenang. Mereka memaksaku berlutut selama lebih dari dua jam. Akhirnya, setelah pukul satu pagi, saat mereka menyadari interogasinya tidak membuahkan hasil, mereka tidak bisa melakukan apa pun selain pergi dengan perasaan kecewa.
Pada pagi hari kedua, polisi membawaku ke kantor cabang Biro Keamanan Umum. Setelah aku masuk ke ruang interogasi, kepala polisi kriminal itu bertanya dengan marah, "Siapa namamu? Di mana rumahmu? Siapa yang memperkenalkanmu untuk percaya kepada Tuhan? Sudah berapa lama kau percaya kepada Tuhan? Siapa kontakmu? Ceritakan semuanya, atau aku berjanji kau akan menyesal!" Namun, apa pun yang dia tanyakan, aku tidak memberi tahu apa pun kepadanya. Sepanjang hari dia menginterogasiku menggunakan taktik kasar dan lembut, tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa dariku, dan akhirnya, dengan marah, dia berteriak, "Kau tidak mau bicara?! Kalau begitu mari kita lihat bagaimana kau menyukai kehidupan di rumah tahanan! Jika kau ingin segalanya menjadi sulit, kami tentu bisa melakukannya! Jika kau tidak memberi kami jawaban yang kami inginkan, kami akan tetap mengurungmu di sana selamanya!" Maka dari itu, aku dibawa ke rumah tahanan dan dikunci di sel yang menampung sejumlah terbesar pelanggar serius. Saat aku memasuki sel, darahku menjadi dingin karena suasana yang suram dan menakutkan di tempat itu. Dinding selnya setinggi empat meter, gelap dan lembap, hanya ada satu jendela kecil yang membiarkan masuk sedikit sinar matahari, dan ada bau tengik pekat yang membuat udara nyaris mustahil untuk dihirup. Kamar mungil ini penuh sesak dengan penjahat; ada pembunuh, pengguna narkoba, dan perampok, semuanya pelanggar serius. Masing-masing dari mereka tampak biadab dan jahat, dan beberapa di antaranya tinggi, berotot tebal, dengan wajah jelek berserabut, dan tubuh-tubuh dipenuhi tato naga, burung phoenix, ular, dan sejenisnya. Beberapa tahanan sekurus garu, seperti kerangka hidup, dan melihat mereka saja sudah membuatku gemetar. Ada tatanan kekuasaan di kalangan para tahanan, dan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa berada di bagian paling bawah, sama sekali tidak memiliki hak untuk bicara. Tombol panggilan darurat yang dipasang di dinding pada awalnya dimaksudkan untuk digunakan oleh para tahanan dalam situasi darurat untuk memanggil petugas pemasyarakatan, tetapi orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa tidak punya hak untuk "menikmati" penggunaannya sama sekali. Sekejam apa pun pelecehan yang terjadi, tak seorang pun akan merespons.

Diubah oleh LiliMayasari 30-03-2020 06:12
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan