kbh.officialAvatar border
TS
kbh.official
Work From Home, Efektifkah?



(Kompas.com)


Saya terkejut oleh bunyi panggilan di handphone yang ke sekian kali. Kali ini saya gak bisa mengabaikan seperti bunyi alarm sebelum-sebelumnya, karena yang menelpon atasan saya. Dia menanyakan saya kenapa saya belum join di virtual meeting via google meet. Saya buru-buru menyalakan laptop. Saat laptop loading untuk startup, saya buru-buru cuci muka sekenanya. Mengecek email untuk mengklik tautan ke room google meet. Tak mau terlihat baru banget bangun tidur, saya pun menyambar kacamata di meja. Meski bukan kacamata gelap, tapi saya rasa cukup lah untuk mengaburkan fakta bahwa muka saya masih muka bantal. Gara-gara semalam asyik main mobile legend sampai pagi, hari itu saya pun kesiangan untuk meeting mingguan via google meet. Tumben juga platformnya google meet. Biasanya juga pakai zoom us. Apa kuatir disusupi penyusup ya?

Meeting hari itu berlangsung lancar. Meski saya sangat tak menyimak uraian dari para atasan. Mata saya masih super duper ngantuk. Selesai meeting saya tutup laptop dan langsung lompat ke kasur. Lanjut tidur...

Pandemi virus corona yang melanda negeri ini, tidak hanya berdampak pada kesehatan dengan banyaknya korban yang terinfeksi baik kemudian sembuh ataupun meninggal, tapi juga berdampak pada gaya hidup. Terutama pada bisnis dan dunia kerja.

Survey Snapchat yang dilakukan secara daring pada 17-18 Maret 2020 dengan 2.000 responden baik pria dan wanita yang berusia 15-50 tahun, dampak covid-19 yang paling terasa adalah:
1. Kehidupan sosial sebanyak 48%
2. Karir dan pekerjaan sebanyak 44%
3. Rencana wisata sebanyak 39%
4. Kegiatan keagamaan sebanyak 31%
5. Kegiatan berbelanja sebanyak 24%

Survey tersebut dilakukan oleh Snapchat ini dilakukan di 8 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan, Manado dan Makassar.

Saya hanya satu dari sekian banyak pekerja yang terpaksa harus melakukan pekerjaan kantor dari rumah karena pandemi corona ini. Saya pribadi sebenarnya tak ada masalah sih. Justru tak perlu harus bangun pagi-pagi dan berangkat ke kantor bermacet-macet ria. Tapi efek negatifnya adalah, saya jadi sering mengabaikan alarm hp yang berdering di pagi hari. Bangun selalu mepet. Sering cuma cuci muka. Mandi? Ah, mandi tak sepenting bikin kopi.

Yang jadi pertanyaan sekarang adalah: Efektifkah work from home?

Menurut saya pribadi, dari sisi kesehatan yakni penyebaran virus covid-19, jawabannya cukup efektif. Logika sederhana saja, kalau semua pekerja di rumah saja, maka satu kantor itu tak akan ada yang tertular atau menulari rekan satu kantor. Jikapun ada yang tertular, pastilah dari orang lain.

Saat karantina wilayah dihapuskan dan era new normal dicanangkan, banyak kantor yang kembali dibuka meski dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun, tetap saja ada cluster-cluster baru bukan? Tak main-main, saat menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (28/7) ada 68 cluster di perkantoran Jakarta dengan total 440 pekerja yang terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19.

Ini membuktikan bahwa bekerja di kantor seperti biasa meski dengan protokol kesehatan yang ketatpun, tetap tidak menjamin bahwa virus corona tidak akan menyebar.

Jadi kesimpulan saya adalah, andai work from home diterapkan pada seluruh kantor baik swasta maupun pemerintah, maka penyebaran virus covid-19 dapat diminimalis.

Tapi bagaimana dari sisi pekerjaan itu sendiri?

Bercermin dari apa yang saya alami pribadi, jelas tidak efektif. Meeting misalnya, virtual dan langsung tentu beda. Meeting virtual membuat peserta meeting cenderung tidak terlalu fokus pada apa yang dimeetingkan.

Itu belum seberapa. Beberapa kasus berikut mungkin bisa jadi bukti bahwa meeting virtual kadang malah membawa aib.

Di Filipina, seorang pejabat pemerintahan tanpa sadar menyiarkan adegan suami istri dengan sekretarisnya di tengah rapat virtual sedang berlangsung! Dari video yang beredar (yang maaf ya, saya tak memilikinya), nampak pejabat tersebut menghampiri sekretaris yang sedang duduk di sofa tak jauh komputer. Mereka pun asyik bercinta tanpa sadar menjadi tontonan rekan-rekan meetingnya emoticon-Big Grin

Masih dari pejabat pemerintahan, kali ini seorang wanita yang merupakan anggota dewan di Meksiko tampil topless saat meeting resmi yang dilakukan secara virtual via zoom emoticon-Big Grin

Tapi pada umumnya, menghindari hal buruk lebih baik daripada mencari manfaat. Menghindari terpapar virus covid-19 lebih penting daripada mengejar efektifitas pekerjaan.

Saya percaya, bahwa selama pandemi ini masih berlangsung, akan banyak kantor yang tetap menerapkan kebijakan work from home. Karena tingginya resiko saat kantor kembali buka.

Dan belum lama saya salah mengirim email karena mata masih mengantuk. Harusnya saya kirim ke atasan saya justru terkirim ke bagian keuangan. Semoga bagian keuangan langsung menghapusnya tanpa membacanya terlebih dahulu. Toh jelas-jelas di bagian awal saya sebutkan nama atasan saya.

Karena isinya sedikit menyangkut bagian keuangan. Tak enak aja kalau dia ikutan baca.

Sumber Gambar:
1

Referensi:
Pengaruh Pandemi Covid-19 pada Gaya Hidup dan Kebiasaan Bekerja Orang Indonesia
Dampak Positif dan Negatif Virus Corona yang Bisa Jadi Pelajaran
68 Perkantoran Jadi Klaster Corona, Waspadai Penularan di Tempat Kerja
Pegawai Pemerintah Kepergok Bercinta Sama Sekretaris Saat Zoom Meeting
Lupa Matikan Kamera, Pasangan Ini Terekam Berhubungan Seks Saat Rapat Zoom
Alamak, Anggota Dewan Viral karena Topless Saat Meeting Virtual via Zoom


BATA ONLY!
Diubah oleh kbh.official 09-09-2020 08:57
delia.adelAvatar border
delia.adel memberi reputasi
1
459
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan