bagoesprakasaAvatar border
TS
bagoesprakasa
Pergi sebagai Pria, Pulang sebagai Kepala Rumah Tangga


Pernah baca tulisan di belakang truk begini:

Pergi karena tanggung jawab
Pulang karena cinta


Pokoknya kurang lebih seperti itu lah.

Tulisan di belakang truk kadang ada benernya juga. Semacam pesan sosial. Ini di luar gambar mbak-mbak bohay yang kadang bikin pengemudi di belakangnya salah fokus ya?



Kalau gak salah mengartikan, arti dari tulisan 'Pergi karena tanggung jawab, Pulang karena cinta'adalah: Ia (sopir truk mungkin) pergi kerja karena tanggung jawab dia sebagai kepala keluarga untuk mencari nafkah. Dan kenapa pulang? Tentu karena rasa cintanya pada keluarganya yang menanti di rumah.

Dan tanpa bermaksud menjiplak tulisan tersebut, saya pun mengalaminya di era pandemi seperti ini.

Maunya sih saya juga di rumah saja. Ada istri dan anak saya yang masih balita di rumah. Karena kalau saya keluar rumah, ada resiko saya pulang membawa virus itu. Mungkin menempel di baju saya.

Saya pernah baca di Kompas.com tentang seorang istri dan anak yang tertular covid-19 diduga dari pakaian ayahnya. Beritanya bisa baca di sini. Sungguh ngeri kan?

Namun, jika saya di rumah saja, bisa-bisa kami bertiga yang mati kelaparan. Solusinya cuma 1: Saya harus tetap bekerja di luar rumah namun dengan gaya hidup yang baru. Kebiasaan yang baru. Yang mungkin sebelum pandemi ini datang, belum tentu saya lakukan. Di antaranya adalah:

1. Menggunakan masker setiap keluar dari rumah.
Masker adalah benda wajib yang harus saya kenakan setiap keluar rumah. Bahkan saya membawa masker cadangan di tas. Bersama handsanitizer.

2. Membawa helm sendiri saat naik ojol ke stasiun.
Saya pengguna ojol setiap berangkat ke stasiun terdekat, dan pulang ke rumah dari stasiun. Demi keamanan, kini saya selalu membawa helm sendiri. Meski agak repot karena menenteng-nenteng helm di dalam kereta.

3. Mencuci tangan sebelum masuk dan setelah keluar dari stasiun kereta.
Bagusnya, semua stasiun menyediakan ini.

4. Menjaga jarak di dalam kereta.
Ini sudah jelas. Dan saya tidak akan duduk di kursi yang bertanda silang.



5. Mencuci tangan sebelum masuk dan setiap keluar dari kantor.
Masuk toilet sih. Cuci tangan pake sabun di wastafel. Masuk kantor juga dicek suhu dulu. Jadi Insya Allah aman.

6. Membawa makan siang sendiri dari rumah.
Sehat dan juga hemat. Masakan istri adalah seenak-enaknya makanan.

(Jangan bilang-bilang, kadang tukeran lauk juga dengan temen sekantor ya?).

7. Nah, ini pulangnya pas tiba di rumah kembali:
- Saya tidak langsung masuk. Tapi ke samping rumah. Melepas pakaian dan sepatu. Serta menaruh helm. Menggantinya dengan handuk yang sudah disediakan istri di jemuran.
- Semua pakaian langsung saya masukin ke plastik. Untuk dimasukin ke mesin cuci.
- Helm dan sepatu saya semprot dengan disinfektan. Dan saya taruh di luar biar kena angin.
- Cuci tangan sebelum masuk. Dan saya masuknya dari pintu belakang.
- Menaro pakaian di plastik ke mesin cuci. Membuang plastiknya ke tempat sampah. Dan saya langsung mandi.
- Kalau sudah yakin bersih, baru saya berani mencium anak saya yang udah berisik dari tadi saya buka pagar. Tahu kalau ayahnya pulang.

Dan mencium emaknya juga hehe.

Saya pergi untuk mencari nafkah. Dan tak mau pulang membawa musibah.


emoticon-Kissemoticon-Kiss emoticon-Kiss
Diubah oleh bagoes_prakasa 28-08-2020 07:49
indrag057Avatar border
anglerjancukAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
703
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan