riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Diprediksi 2050 Jumlah Manusia Capai 10 Miliar Jiwa, Sanggupkah Bumi Menampungnya?
Hai Gansis! Apakah kamu masih berpikir dunia ini tiada batas dan dimanakah ujung dunia? Mungkin bila kita berbicara soal dunia secara luas dan abstrak ini, kita akan mengira dunia ini tidak ada batasnya. Tapi tentunya ceritanya jadi  beda ketika ini soal Bumi. Ya, planet yang kita diami ini.



Jika bicara soal Bumi, maka kita bisa mulai berpikir sampai mana batas kapasitas Planet Bumi menampung penghuninya. Kita akan bicara soal Matematika alias mulai berhitung. Sekalipun Bumi memiliki sumber daya yang sangat melimpah. Lambat laun juga akan habis. Dan penting kita pikirkan, seberapa jauh batas maksimal populasi Manusia di Bumi?

Saat ini populasi Manusia mencapai sekitar 7,6 Miliar penduduk. Dan jika tidak terjadi sesuatu diluar dugaan maka diperkirakan akan menjadi 8 Miliar penduduk pada 2027. Kemudian pada ulang tahun ke-100 Republik Indonesia, penduduk Bumi diperkirakan sudah berjumlah 9 Miliar. Selang lima tahun kemudian atau 2050 Bumi akan disesaki 10 Milyar penduduk. Sementara penghabisan abad 21 atau tahun 2100, diperkirakan akan ada 11 Milyar Jiwa di planet yang sejauh ini masih jadi satu-satunya planet yang bisa dihuni makhluk hidup setidaknya di Tata Surya.

Perlu kamu tahu. Dulu laju populasi manusia tidak meledak seperti sekarang. Bahkan pada 1804 manusia baru bisa mencatatkan populasi sebanyak 1 Milyar. Lalu 127 tahun berselang jumlah penduduk meningkat dua kali lipat. Lebih laju lagi, selama 47 tahun kemudian populasi manusia sudah berlipat ganda dari 2 milyar menjadi 4 milyar. Setiap titik di kurva ini menunjukan penambahan 1 miliar populasi.



Disini saya gak bahas mengapa populasi manusia semakin banyak. Entah itu karena hasrat bereproduksi manusia semakin tinggi mungkin. Mungkin saja. Tapi bukan itu fokusnya.

Melainkan jika nanti jumlah manusia ini semakin banyak, semisal prediksi pada tahun 2050 populasi Manusia akan mencapai 10 miliar. Apakah yang terjadi dengan Bumi? Mungkin Bumi-nya gak apa-apa. Seumpama planet tempat kita berpijak makin hancur, maka yang susah kita jua.

Dari yang saya baca dari sejumlah artikel dan yang saya pahami. Dampak dari kelebihan kapasitas penduduk di Bumi, yakni kelaparan dan wabah penyakit. Mungkin dampaknya bisa lebih luas dari ini, tapi saya soroti yang dua ini saja.

Kelaparan

Kelaparan disini berbeda dengan kondisi normal. Seperti karena kesusahan ekonomi, bencana dan sebagainya. Melainkan kelaparan yang disebabkan karena lahan yang tersedia di planet ini hanya bisa memberi makan sekitar 9-10 miliar jiwa. Jadi gambaran kasarnya versi saja, seumpama kita punya uang banyak. Tapi memang batas Bumi menyediakan makanan untuk populasi manusia sudah sampai batasnya, yauda tinggal segitu-gitu saja.

Para ahli memang memperkirakan batas kapasitas penduduk Bumi hanya sekitar 9-10 miliar populasi. Hitung-hitungannya gini: jumlah lahan di Bumi sekitar 1,4 miliar hektar. Dari lahan segitu mampu memproduksi 2 miliar ton Gandum. Jika seluruh manusia adalah Vegetarian, akan ada cukup makanan untuk seluruh orang. Tapi sayang gak cukup untuk kasih makan omnivora dengan kondisi populasi 10 miliar jiwa dan sumber daya Bumi. Karena akan banyak tumbuhan yang diberikan ke hewan ternak, termasuk unggas.

Artinya besar kemungkinan batas kapasitas populasi Bumi sekitar 10 Miliar. Dan karena tidak mungkin manusia dilarang makan daging, maka kemungkinan jumlah manusia tidak akan mencapai 10 miliar. Dari artikel yang saya baca, hitung-hitungan populasi ini lebih fokus ke populasi Manusia. Jika dimasukan hitungan kebutuhan hewan dan tumbuhan, gimana lagi coba.

Tapi tunggu dulu, jangan terlalu serius dulu.

Ya ini hanya hitung-hitungan dan prediksi. Bukan juga sebuah analisa ahli nujum. Materi thread ini saya peroleh dari sejumlah artikel yang Gansis bisa baca di internet dan linknya tersedia di akhir thread ini.

Dan hitung-hitungan diatas juga tergantung kondisi iklim. Jika kita semakin masif mencemari lingkungan dan alih fungsi lahan. Artinya semakin sedikit lahan untuk ditanami dan berkurang pula makanan untuk semua orang. Belum lagi terjadinya ketimpangan ekonomi dan sumber daya.

Pada akhirnya kita gak tahu pasti apa yang terjadi dengan Bumi jika 2050 nanti jumlah populasi mencapai 10 miliar jiwa. Dan juga manusia tidak ada yang tahu seberapa besar kekuatan Bumi menopang kehidupan terutama kebutuhan populasi mamalia terbesar dan paling rakus, yakni manusia.

Saat ini memang prakiraannya Bumi hanya sanggup menampung 10 miliar orang. Tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelahnya.

Kabar baiknya peningkatan jumlah penduduk kini semakin melambat. Keluarga sekarang semakin mengecil. Dan sesuai proyeksi populasi manusia akan stabil 9-10 miliar pada 2050 hingga akhir abad ini. Sementara disatu sisi Bumi akan mencapai batas kapasitasnya. Tapi tidak ada yang tahu pasti selebihnya.

Quote:


Oia, sampai hampir lupa pengaruh padatnya penduduk terhadap Bumi terkait penularan virus. Seperti Pandemi Covid-19. Saya sudah buat thread terkait hal ini, menarik jauh ke belakang pada zaman Neolitikum. Dimana manusia mulai menjinakan hewan liar dan bercocok tanam. Artinya lingkungan hidup manusia dan hewan semakin berdekatan sekaligus meningkatkan resiko penularan penyakit keduanya. Revolusi Neolitikum ini didorong karena meningkatnya populasi dan kebutuhan pangan.

Bahaya virus penyakit menular ini tentunya tidak lagi menunggu tahun 2050. Karena sekarang juga sudah terjadi. Bahkan beberapa tahun belakangan. Bayangkan, sejak 1960 setiap 13 tahun populasi bertambah 1 miliar jiwa. Kebutuhan makanan makin tinggi, terjadi deforestasi, konflik lahan antar manusia dan hewan. Secara bersamaan di 50 tahun belakangan populasi cenderung memadati di perkotaan. Hewan liar yang kehilangan habitatnya otomatis mencari makan di lingkungan manusia.

Belum ada yang tahu pastinya kapan virus penyakit tertular seperti halnya Covid-19. Namun jika terjadi wabah penyakit dengan kondisi padat penduduk, maka akan kesulitan melakukan physical distancing.

Kira-kira seperti itulah pengaruh terhadap planet Bumi dan kehidupan didalamnya jika jumlah manusia semakin banyak. Sekali lagi, tidak ada yang tahu sampai mana batas kekuatan Bumi menopang kehidupan didalamnya. Dan perlu kamu tahu, Bumi ini bukan seperti lumbung padi Nawangwulan dalam kisah Jaka Tarub yang sekalipun diambil tiap hari tapi tak kunjung habis. Tapi itu hanya cerita rakyat.

Jika kita tidak bijak menggunakan sumber daya yang ada sekarang. Maka tidak ada jaminan di masa depan masih ada sumber daya untuk sebuah kehidupan.

Jangan-jangan selama ini kita sudah salah kaprah. Mengira Bumi ini akan berakhir dengan ancaman hujan asteroid, serangan Alien, robot, zombie dan sebagainya. Ternyata justru kita sendiri menghancurkan kita, eh gimana-gimana?!?

Oleh Rianda Prayoga @riandaprayoga
Binjai, 30 Mei 2020

Spoiler for sumber & referensi:
Diubah oleh riandyoga 30-05-2020 06:59
eriksaAvatar border
bayutriadmojoAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 43 lainnya memberi reputasi
40
7.9K
315
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan