- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Desa Berdaya - Wong Desa Bergaya, Deretan Ide-ide Segar Untuk Desa
TS
dionlanang
Desa Berdaya - Wong Desa Bergaya, Deretan Ide-ide Segar Untuk Desa
Persawahan Desa Ilustrasi (dzargon.com)
Lahir dan besar di pedesaan membuatku begitu familiar dengan hal-hal unik dan menarik yang ada dimasyarakat desa. Dan Tread ini sengaja ane tulis sebagai sebuah gagasan untuk masyarakat dan juga perangkat desa, Tread ini terdiri dari 2 bagian yakni masalah desa dan gagasan untuk desa di bagian akhir, semoga bermanfaat.
Ane melihat kadang masihada saja rumah di desa yang tidak punya Ponjen (Kloset), hal ini perlu dibuatkan sebuah solusi agar setiap rumah mempunyai Kloset. Setelah soal ponjen selanjutnya adalah soal penggunaan dana desa yang juga cukup menarik untuk dikulik. Hal menarik itu yakni soal porsi penggunaan dana desa yang masih banyak terfokus untuk pembangunan infrastruktur namun justru BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) mati atau tidak punya BUMDes. Entahlah, apakah itu karena tidak punya ide harus menjalankan apa, ataukah ada persoalan lain, nampaknya ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk menemukan apa penyebabnya.
Selanjutnya soal pertanian, bukan rahasia umum jika masyarakat desa banyak yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Banyak problem yang sebenarnya kerap dialami para petani di desa, seperti soal pupuk yang langka atau mahal, soal harga panen mereka yang kadang dihargai rendah, hingga soal hama yang kadang membuat mereka merugi. Ada salah satu metode yang kerap dipakai para petani untuk mengatasi hama tikus, namun sayang metode ini juga justru menimbulkan masalah baru yang lebih tragis. Metode pasang setrum di sawah untuk menanggulangi hama tikus tak jarang membahayakan bagi manusia, beberapa kejadian sampai mengakibatkan nyawa melayang, dalam peristiwa ini saya rasa pihak Desa bisa membantu untuk menyiapkan alternatif lain bagi para petani dalam menangani hama.
Hal lain yang menjadi masalah didesa yakni soal air, tidak semua desa di Indonesia identik dengan persawahan dan kusuburan. Banyak juga desa yang begitu susah mendapatkan air bersih, Misalnya seperti desa-desa yang ada di Sumenep Madura, sistem tadah hujan masih dipakai untuk memperoleh air bersih. Hujan yang turun di hari pertama biarkan saja mengalir guna membersihkan genteng dan udara, baru hujan dihari kedua/ketiga air-air yang turun di tampung ke dalam wadah-wadah dan nantinya dimanfaatkan untuk keperluan mandi dan mencuci.
BACA JUGA: Prof. Sutiman: Kopi dan Telur Bisa Cegah Virus Corona
Selanjutnya soal Sumber Daya Manusia, secara kuantitas jumlah SDM di desa jumlahnya begitu banyak. Namun secara Kualitas SDM Desa perlu kiranya ditingkatkan dengan keahlian-keahlian baru, dengan harapkan keahlian itu mampu meningkatan taraf hidup mereka.
BACA JUGA: Ditolak! Harlah NU di Kandang Muhammadiyah Akhirnya Batal, Dipindah ke Tempat Lain
Mengutip UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, disebutkan di pasal 72 bahwa pendapatan Desa terdiri dari 7 poin salah satunya yakni Dana Desa. Namun penggunaan Dana Desa yang tidak optimal atau malah berujung penyelewengan bisa berdampak ke pembangunan Desa yang mandek. Hal-hal yang bisa dilakukan desa antara lain:
BUMDes Sebagai Mesin Penggerak
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika menghidupkan BUMDes adalah mendirikan Koperasi yang visi-misinya diarahkan untuk kepentingan desa dan social oriented. Melalui BUMDes inilah kemudian Desa bisa mengelola dan me-manajemen beberapa unit usaha. Tupoksi perangkat Desa dan Perangkat BUMDes harus terpisah agar kinerja masing-masing tidak terganggu, usaha yang bisa dijalankan BUMDes antara lain:
Saran Usaha Untuk Desa Tanpa Objek Wisata
- Mendirikan POM Mini
- Membuat Space Iklan di desanya untuk dikomersilkan
- Membuka Jasa Cuci Kendaraan
- Membuka Toko & Fotokopi
- Warkop/cafe Ber-WIFI
- Bank Sampah
- Menghidupkan dan mengorganisir kelompok seni (seni hadrah albanjari, seni orkes dangdut,dll).
- Koperasi juga bisa dipakai untuk meminjamkan uang ke masyarakat dengan tujuan unik. Semisal meminjamkan uang untuk pasangan yang pingin nikah tapi tidak punya modal.
Saran Usaha Untuk Desa Dengan Objek Wisata
- Mengelola Kantin Objek Wisata
- Mengelola Pemasukan Tiket, Parkir
- Menghidupkan lalu mengorganisir seni (ditampilkan di objek wisata)
Desa Sebagai Mitra Petani
BEBERAPA MASALAH DI DESA
Ane melihat kadang masihada saja rumah di desa yang tidak punya Ponjen (Kloset), hal ini perlu dibuatkan sebuah solusi agar setiap rumah mempunyai Kloset. Setelah soal ponjen selanjutnya adalah soal penggunaan dana desa yang juga cukup menarik untuk dikulik. Hal menarik itu yakni soal porsi penggunaan dana desa yang masih banyak terfokus untuk pembangunan infrastruktur namun justru BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) mati atau tidak punya BUMDes. Entahlah, apakah itu karena tidak punya ide harus menjalankan apa, ataukah ada persoalan lain, nampaknya ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk menemukan apa penyebabnya.
Spoiler for spoiler:
Selanjutnya soal pertanian, bukan rahasia umum jika masyarakat desa banyak yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Banyak problem yang sebenarnya kerap dialami para petani di desa, seperti soal pupuk yang langka atau mahal, soal harga panen mereka yang kadang dihargai rendah, hingga soal hama yang kadang membuat mereka merugi. Ada salah satu metode yang kerap dipakai para petani untuk mengatasi hama tikus, namun sayang metode ini juga justru menimbulkan masalah baru yang lebih tragis. Metode pasang setrum di sawah untuk menanggulangi hama tikus tak jarang membahayakan bagi manusia, beberapa kejadian sampai mengakibatkan nyawa melayang, dalam peristiwa ini saya rasa pihak Desa bisa membantu untuk menyiapkan alternatif lain bagi para petani dalam menangani hama.
Hal lain yang menjadi masalah didesa yakni soal air, tidak semua desa di Indonesia identik dengan persawahan dan kusuburan. Banyak juga desa yang begitu susah mendapatkan air bersih, Misalnya seperti desa-desa yang ada di Sumenep Madura, sistem tadah hujan masih dipakai untuk memperoleh air bersih. Hujan yang turun di hari pertama biarkan saja mengalir guna membersihkan genteng dan udara, baru hujan dihari kedua/ketiga air-air yang turun di tampung ke dalam wadah-wadah dan nantinya dimanfaatkan untuk keperluan mandi dan mencuci.
BACA JUGA: Prof. Sutiman: Kopi dan Telur Bisa Cegah Virus Corona
Spoiler for spoiler:
Tampung air hujan ilustrasi (kompas.com)
Selanjutnya soal Sumber Daya Manusia, secara kuantitas jumlah SDM di desa jumlahnya begitu banyak. Namun secara Kualitas SDM Desa perlu kiranya ditingkatkan dengan keahlian-keahlian baru, dengan harapkan keahlian itu mampu meningkatan taraf hidup mereka.
BACA JUGA: Ditolak! Harlah NU di Kandang Muhammadiyah Akhirnya Batal, Dipindah ke Tempat Lain
GAGASAN UNTUK DESA
Mengutip UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, disebutkan di pasal 72 bahwa pendapatan Desa terdiri dari 7 poin salah satunya yakni Dana Desa. Namun penggunaan Dana Desa yang tidak optimal atau malah berujung penyelewengan bisa berdampak ke pembangunan Desa yang mandek. Hal-hal yang bisa dilakukan desa antara lain:
BUMDes Sebagai Mesin Penggerak
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika menghidupkan BUMDes adalah mendirikan Koperasi yang visi-misinya diarahkan untuk kepentingan desa dan social oriented. Melalui BUMDes inilah kemudian Desa bisa mengelola dan me-manajemen beberapa unit usaha. Tupoksi perangkat Desa dan Perangkat BUMDes harus terpisah agar kinerja masing-masing tidak terganggu, usaha yang bisa dijalankan BUMDes antara lain:
Saran Usaha Untuk Desa Tanpa Objek Wisata
- Mendirikan POM Mini
- Membuat Space Iklan di desanya untuk dikomersilkan
- Membuka Jasa Cuci Kendaraan
- Membuka Toko & Fotokopi
- Warkop/cafe Ber-WIFI
- Bank Sampah
- Menghidupkan dan mengorganisir kelompok seni (seni hadrah albanjari, seni orkes dangdut,dll).
- Koperasi juga bisa dipakai untuk meminjamkan uang ke masyarakat dengan tujuan unik. Semisal meminjamkan uang untuk pasangan yang pingin nikah tapi tidak punya modal.
Spoiler for spoiler:
Pom Mini (kompas.com)
Space Iklan ilustrasi (detik.com)
Space Iklan ilustrasi (detik.com)
Saran Usaha Untuk Desa Dengan Objek Wisata
- Mengelola Kantin Objek Wisata
- Mengelola Pemasukan Tiket, Parkir
- Menghidupkan lalu mengorganisir seni (ditampilkan di objek wisata)
Desa Sebagai Mitra Petani
- Desa bisa berkolaborasi dengan petani melalui BUMDes melakukan Mina Padi (nanam padi dan ternak ikan disawah)
- Desa berkontribusi memerangi hama dengan membuatkan kandang dan membelikan beberapa ekor burung hantu Typo Alba. Burung ini menjadi musuh alamiah tikus. para petani dan warga sebagai pelindung burung hantu ini dari para pemburu dll.
- Desa bisa mengkoordinir petani didesanya untuk mengatur ritme tanam, sesuai dengan teori dalam ilmu ekonomi. Permintaan banyak tapi Penawaran sedikit, maka Harga akan mahal. Sedangkan Permintaan sedikit tapi penawaran banayak maka harga Murah. Jangan sampai terjadi lagi petani yang membuang tomatnya ke selokan karena kecewa harga Cuma Rp. 1.000/KG. Pengaturan ritme tanam amat penting agar stok suatu komoditas tidak over loadsehingga harga stabil.
Spoiler for spoiler:
(detik.com)
(kompas.com)
Untuk Keamanan Desa: Desa bisa memakai cara modern dengan memasang CCTV dititik-titik tertentu, seperti di perempatan jalan.
Untuk Mengatasi Persoalan air dan MCK: Desa melalui BUMDes bisa melakukan acara arisan ponjen/toilet kepada para warga desa. Mungkin desa bisa membantu dari segi lain, misal membayar ongkos tukang ditanggung oleh desa.
Memperdayakan Wanita Desa Yang Tidak Bekerja: Memberi kursus jahit, lalu diberdayakan memproduksi barang konveksi seperti baju, bendera, masker, keset kaki dll yang diperdagangkan di koperasi/toko milik BUMDes. Dan apabila ada yang sudah mahir menjahit dan mengingkan mesin jahit maka mereka bisa diberikan fasilitas seperti mempunyai Mesin Jahit dengan cara kredit.
Refrensi: Gagasan Pribadi
Quote:
nona212 dan delia.adel memberi reputasi
2
1.2K
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan