Selamat Datang GANSIS!

sumber gambar Instagram/@geoff_max

Local pride bos! Sekarang kita semua punya alesan kuat buat pake produk lokal. Udah bukan jamannya lagi lu ngeremehin produk lokal. Mungkin dulu stigma negatif tentang produk lokal kental banget ye. Soalnya emang dari banyak aspek kalah sama produk luaran, ditambah emang pola pikir rakyat konsumennya yang mendewakan produk luar. Yaudah stigma negatif itu akhirnya memasuki pikiran kita dan dampaknya lebih memilih produk luar deh. Gak cuma dulu-dulu aja sih, sekarang pun masih ada yang kesemsem sama produk luar. “Oh ya jelas produk luar kan gini-gini” Iye deh. Gua gak bisa ngubah pola pikir orang yang udah terlanjur jatuh cinta sama produk luar, kan cinta itu buta. Apakah itu yang terjadi di gua? Jatuh cinta sama produk lokal maksudnya, ya bisa jadi. Setidaknya produk lokal adalah buatan saudara setanah air kita cuy, gak ada salahnya dong dukung dan mengapresiasi karyanya.


sumber gambar Instagram/@officialkodachi

Cinta atau bangga terhadap produk lokal udah lama banget disampaikan oleh Bung Harto. Dalam video dokumentasi HM Soeharto di channelYoutubenya “Temu Wicara Presiden Soeharto saat Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian Pengalaman Nilai Kepahlawanan” yang diambil 25 tahun lalu, pada 23 November 1995, Bapak Presiden kita Soeharto pada saat itu menyampaikan pandangannya terhadap peran remaja dan anak muda dalam globalisasi. Salah satu poin yang disampaikan yaitu soal anak muda pada saat itu yang hidup di tahun 2020 akan menjadi benteng untuk mempertahankan kelangsungan hidup negara dan bangsa, dengan mencintai tanah air serta mencintai produk dalam negeri. Bahkan menurut beliau kalo sampe anak muda kesemsem atau lebih suka dengan produk yang murah dan bagus tapi buatan luar negeri, hancur bangsa tersebut. Soalnya produk lokalnya gak ada yang beli, dampaknya ke pekerjanya nanti. Dengan mencintai produk dalam negeri, bisa meningkatkan daya saing produk lokal sekaligus bentuk dari sikap nasionalisme. Ini yang ngomong beliau ya, gua cuma menyampaikan dalam versi pemahaman gua sendiri.


sumber gambar Instagram/@geoff_max

Sekarang di tahun 2020 ini, omongan Bung Harto terbukti dong. Saat ini gerakan local pride udah menjamur banget. Kalo lu ketik di kolom pencarian Instagram ataupun Twitter “localpride” banyak sekali yang muncul, mulai dari akun sampe tagar. Ya bisa dibilang gerakan atau didikan untuk mencintai produk lokal udah ada hasilnya gitu. Apalagi dalam industri sepatu, buset cuy rame sekali. Jadi kabar baiknya sih rakyat yang mulai sadar bakalan dukung dan mengapresiasi produk lokal. Kalo belom bisa mencintai gakpapa kan, yang penting mengapresiasi. Kritik boleh aja asal sifatnya gak merendahkan, kritik itu ngasih solusi atau koreksi. Kalo masih bawa-bawa stigma negatif soal produk lokal karena lebih seneng sama produk luar, ya ampun semoga tersadarkan.


sumber gambar Instagram/@footstep_footwear

Gua sendiri suka sama produk lokal khususnya sepatu, makanya gua tulis semua gagasan pribadi sekaligus memperkenalkan beberapa sepatu lokal yang semuanya masih belom mengenalinya. Ada banyak banget sepatu lokal di pasaran, yang gua tulis dalam tulisan cuma beberapa aja. Harapannya sih melalui tulisan-tulisan yang udah gua buat, seenggaknya ada 1-2 orang pembaca yang tertular dan menyukai sepatu lokal. Biar tujuan yang diharapkan juga oleh Bung Harto soal meningkatnya daya saing produk lokal terhadap produk luar bisa dicicil untuk terwujud gitu ye. Selain itu, dengan menulis soal sepatu lokal ini gua udah nunjukin sikap nasionalisme dong. Udah dibaca kan tadi? Bahwa mencintai produk dalam negeri adalah benteng untuk mempertahankan kelangsungan hidup negara.


sumber gambar Instagram/@sepatu_warrior

Selama gua nulis soal sepatu lokal, ada aja sih komen yang berbau stigma negatif kepada sepatu lokal dengan membandingkan ke produk luar. Ya emang beberapa ada yang kurang baik secara konsep, tapi jangan cuma direndahin aja. Kritik membangun dong, kayak yang gua lakuin gak merendahkan. Contohnya seperti dalam tulisan
"Retro 77, Sepatu Lokal yang Bikin Geger Awal Tahun 2020
",
"Sepatu Compass Kolaborasi, Jaman Udah Berganti Tapi Masih Aja Susah Dicari
", dan
"Simpang Siur Drama Sepatu Lokal dengan Budaya Mirip Ini Itu bikin Bosen
".
Bisa jadi tulisan kritik kalian nyampe ke pemiliknya, dibaca terus dipertimbangkan ye kan. Siapa tau nanti koreksi kalian bisa jadi masukan dan diterapin ke produk mereka, jadi kebanggaan tersendiri tuh. Pokoknya kudu bangga sama produk lokal, bangga buatan Indonesia, local pride! Walaupun pake bahasa Inggris ye, mungkin biar meluas secara Internasional.