mrdreofzhongwen
TS
mrdreofzhongwen
[Indonesia di Hari Ini]: Perjanjian Bilateral Pertama Indonesia (10 Juni 1947)
Negara ini yang pertama mendukung kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi



Di rubrik [Indonesia di Hari Ini] edisi 10 Juni kali ini, kita akan melihat kembali penandatanganan Perjanjian Persahabatan dengan Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia ya Agansis. Kita semua tahu bahwa sejarah perjuangan Indonesia untuk merebut kemerdekaan tidaklah mudah. Selama lebih dari 4 abad Indonesia mengalami invasi dan penjajahan, yang ditandai dengan kedatangan Portugis ke Malaka pada 1511.



Alfonso de Albuquerque, Pemimpin Ekspedisi Portugis ke Malaka
Sumber: Google

 
Bahkan setelah menyatakan kemerdekaannya pada 1945 sekalipun, pada dasarnya Indonesia “belum merdeka”. Ada 2 hal yang menyebabkan Indonesia belum bisa dinyatakan sepenuhnya merdeka yaitu:
1.      Masih adanya serangan Belanda dan Sekutu yang bertajuk agresi militer 1 dan 2 (berakhir di 1949)
2.      Masih belum adanya pengakuan dari dunia internasional (negara lain yang sudah lebih dahulu berdaulat) atas proklamasi kemerdekaan Indonesia.
 
Keadaan baru mulai berubah ketika pada 22 Maret 1946, sebuah negara di pucuk utara Afrika mengakui kemerdekaan Indonesia. Ya, negara yang dimaksud adalah Mesir. Keputusan Mesir untuk mengakui hal tersebut pun diikuti oleh berbagai negara lainnya di jazirah Arab seperti Suriah, Irak Lebanon dan lainnya. Puncaknya terjadi pada Sidang Dewan Liga Araba yang mengeluarkan keputusan pada 19 November 1946 yang menganjurkan semua anggotanya untuk mengakui Indonesia sebagai negara merdaka dan berdaulat.
 
Namun Agansis, walaupun Mesir sudah mengakui kemerdekaan Indonesia pada Maret 1946, hubungan blateral antara kedua negara masih belum resmi terjalin. Baru tepat pada 73 tahun yang lalu, 10 Juni 1947-lah perjanjian kerja sama bilateral “The Treaty of Friendship and Cordiality” antara Indonesia-Mesir ditandatangani di Mesir. Perwakilan Indonesia adalah Menlu saat itu, Agus Salim sementara penandatangan dari pihak Mesir adalah Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri mereka Nokrashi Pasha.


Haji Agus Salim, Menteri Luar Negeri Indonesia pada perjanjian 1947
Sumber: Youtube

 
Bagi Agansis yang belajar Hubungan Internasional atau Politik pasti paham seberapa besarnya pengaruh pengakuan dan hubungan diplomatik bagi proses kemerdekaan. Gampangnya begini, Agansis... Bila Indonesia tidak diakui kemerdekaannya oleh negara manapun, maka tindakan Agresi Militer I dan II yang dilakukan oleh Belanda itu akan dianggap sebagai “memadamkan pemberontakan”, dan bahkan Belanda bisa meminta bantuan internasional untuk menghancurkan perlawanan pejuang Indonesia pada kala itu. Itulah sebabnya pengakuan kedaulatan yang dilanjutkan dengan hubungan diplomatik yang ditandatangani tepat 73 tahun lalu itu bernilai sangat tinggi bagi sejarah Indonesia.
 
Sampai sekarang hubungan Indonesia-Mesir bisa dibilang sangat mesra. Mungkin ada ribuan warga dan pelajar Indonesia yang berada di Mesir baik untuk bekerja ataupun belajar, khususnya di universitas tertua di dunia, Universitas Al-Azhar (bukan yang di Blok M ya Agansis wkwkwkwk). Sebagai bangsa yang besar, tentunya sangat penting bagi kita juga untuk berlaku sebagai warganya yang hebat dan beradab serta bertanggung jawab dengan terus menjaga hubungan baik dengan negara sahabat manapun. Setuju Agansis?


Al Azhar, Universitas tertua di dunia
Sumber: Google

 
Sekali lagi ane ajak Agansis menjadi warga kaskuser yang baik, hebat dan beradab dengan cara komen untuk berdiskusi, kirim emoticon-Toast buat snack ane dan rate emoticon-Rate 5 Star


Sumber: Opini Pribadi, Okezone.com, Wikipedia, kompas.com

decodecawisudajuniulermaboq
ulermaboq dan 41 lainnya memberi reputasi
42
5.2K
103
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan