Assalaamu'alaikum gansis yang masih betah di rumah aja...



Zaman sekarang, segala macam bisnis sudah banyak yang di-online-kan. Termasuk ane nih salah satu pengikut bisnis online.

Awal ngikut ng-online itu, saat ane baru menikah. Udah segala macam dijualin via online. Frozen food, fashion, jasa ketikan, bimbel, mug foto, sampai aplikasi untuk bayar membayar, ane pernah lakonin dah tuh. Dan saat ini betah jualan buku Islam, Kitab, Al Qur'an dan produk-nya Tigaraksa.

***

Lumayan berliku-liku perjalanan ng-online ane yang waktu itu masih serampangan, tabrak sana, tabrak sini. Hard selling banget lah pokoknya.

Polos banget dulu waktu awal mulai jualan online. Sampai-sampai semua konsumen yang nge-chat dipercayai.

Sampai suatu saat, ane dikerjain bocah. Mesan fudgy brownie tengah malam buat dianterin besok. Besoknya ketika ane samperin tuh alamat yang dikasih, (mana bawa bocah dan panas-panasan), alamatnya ga nemu-nemu. Orangnya pas ditelponin, disuruh masuk gang ini gang itu, lha dianya ga nyamperin. Akhirnya bete, ane putusin balik kanan, eh malah ane yang diomelin sama konsumen.

Besoknya, ane liat curcolan pedagang lain di grup jual beli, tentang akun bocah yang ternyata sama dengan akun yang ngerjain ane. Dan pengalamannya pun sama persis!

Beuh...

Ane greget dong, akhirnya mampir ke akun si bocah. Ya ampuun, kenapa ga ngecek akun dulu sebelum deal pesanan? Secara nyata terpampang itu akun bocah! Fotonya bocah SMP bareng teman-temannya yang di-blur, dan postingannya pun tidak ada sama sekali. Fix akun abal-abal!

***

Dulu yang lumayan laku itu Frozen food. Frozen food-nya berupa pizza, risoles mayo, chocomelting, chiz cake, etc etc lah... Laku, tapi untungnya kecil dan kadang ane juga sering nyomoting dagangan ane sendiri.







***

Akhirnya, karena suatu dan lain hal, ane pulang kampung. Stay di rumahnya orang tua bareng suami dan anak ane.

Di sini lah ane mulai ikut bisnis aplikasi. Dan di bisnis ini lah, ane mulai belajar teknik marketing.

Mulai paham apa itu FB ads, optimasi instagram, cara closing ampuh bagaimana, dan lain lain dan sebagainya.

Lumayan ada beberapa dapat mitra, tapi kemudian saat pilpres, saat bertepatan dengan maintenance aplikasi. Suami ane ngelarang ane ikutan bisnis aplikasi ini karena beliau kontra dengan owner-nya.

Ane manut tidak jalankan lagi, tapi alasannya lebih ke maintenance-nya dan sistem yang baru dirombak yang membuat ane harus pelajari dari nol lagi itu aplikasi. Secara ane adalah emak-emak sok sibuk, jadilah ane tidak sempat-sempat untuk mempelajari sistem baru. Ya sudah, bisnisnya tidak jalan!

***

Detik-detik akan meninggalkan bisnis aplikasi, kemudian ada teman ane ngajak untuk gabung bisnis yang ane masih tekuni sampai saat ini.


Foto: Beberapa koleksi pribadi

Bisnis ini full service. Ane diberi pelatihan marketing langit dan marketing dunia-nya. Upgrade diri-pun disediakan GRATIS! Seperti fotografi, copywriting, edit-edit pakai aplikasi, cara mengelola emosi, sampai ujug-ujug ilmu parenting pun ada di sini. Lengkap lah pokoknya. Dan semua diberikan GRATIS!

Dijalani, alhamdulillah masih lumayan banyak peminat buku. Ane kira, di zaman yang serba digital ini, jual buku tidak akan begitu menarik, ternyata ya namanya rezeki ada aja yang beli. Apalagi teman-teman sekitar ane adalah mantan anak kuliahan dengan hobi baca.

***

Gimana omset saat pandemi ini?

Di saat pandemi ini, banyak yang kemudian ibu-ibu mendadak rajin masak, anak-anak kebingungan dengan kegiatan #dirumahaja.

Saat itulah, Smart Pressure Cooker, New Smart Cooker dan Food Processor jadi banyak peminatnya. Segala panci dan pisau super tajam buatan Jerman pun diserbu sama emak-emak Indonesia.












***

Lain emak-emak, lain pula anak-anak. Tapi tetap yang banyak order itu adalah emak-emak, tapi sekarang kebutuhannya untuk mengisi kegiatan anak selama di rumah, biar tidak main hp terus.



Smart Hafiz jadi pilihan paling banyak juga saat #stayathome. Kontennya lebih edukatif dan yang paling menyenangkan bagi emak-emak adalah tanpa kuota.

***

Buku Islam bagaimana? Mulai berkurang peminatnya!

Tapi digantikan dengan melejitnya pesanan Al Qur'an.





Saat Ramadhan kemaren, banyak yang sedang buat acara wakaf Al Qur'an. Ane kecipratan rezeki dan semoga pahalanya juga kecipratan. Ada yang sampai order Al Qur'an dalam jumlah banyak dan angka yang disetor sampai jutaan. Maa syaa Allah. Alhamdulillah.

Tapi memang kendalanya saat pandemi ini, packingan jadi lebih lama, karena tim packing bekerja shifting.

***

Jadi sebenarnya, ada ga ada pandemi ini, yang namanya rezeki kita ya ada aja. Jadi bagi ane pribadi sih, sebagai penjual online, bisnis ane tidak begitu terganggu. Alhamdulillah.

***

Sedikit ane paparkan tentang marketing langit dan marketing dunia ya, check it out:

***

Marketing langit:

1. Rajin shalat Tahajud
2. Rajin shalat Dhuha
3. Rajin sedekah
4. Rajin do'a dan dzikir, pagi dan sore.
5. Jalin silaturahmi.
6. Minta Ridha orang tua
7. Minta Ridha suami (terkhusus untuk istri yang berbisnis ya)
8. Perbanyak istighfar dan shalawat


***

Marketing dunia:

1. Teknik closing, jangan sampai pembicaraan berhenti di agan dan sista sebagai penjual online.
2. Teknik copywriting, gunakan bahasa-bahasa softselling.
3. Buat postingan semenarik mungkin.
4. Jadikan produk jualan sebagai produk untuk mengatasi permasalahan konsumen. Intinya nih, jadilah bermanfaat. Kita jualan itu, niatkan untuk membantu orang lain dengan produk kita.
5. Apa lagi ya? 😅

Yang ini ane hanya bisa paparkan poin-poin singkat saja. Sebenarnya masih banyak. Tapi diringkas aja ya. Yang mau konsul nanti gampanglah, kita atur di WhatsApp.

***

Sekian dulu thread ane kali ini. Ane tutup dengan beberapa kalimat dari Ibnul Qayyim yang ane suka banget:


“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu."

***

Semoga bermanfaat.