dhani300
TS
dhani300
Hari Ini Adalah GERHANA MATAHARI CINCIN - Gerhana ini Terakhir Muncul pada Tahun 1948

Selamat Pagi Sobat Semua,
Hari ini adalah hari terjadinya penomena alam yang sangat langka sekali, yakni Gerhana Matahari Cincin. 

Jadi keinget waktu kecil, dulu masih kecil kita hanya mengenal Gerhana Bulan saja, jadi kalau sudah terjadi Gerhana Bulan, suara kentongan dan bunyi-bunyian akan terdengar dimana-mana. Orang dewsa akan bercerita diteras rumah, sambil berkata Tu Bulan Kasian di makan sama Matahari. Wkakakakak....Gimana jadinya nie planet saling makan memakan. Gerhana Bulan Terjadi ketika seluruh perbumukaan bulan tertutupi oleh bayangan Matahari, jadi sinar matahari tidak nyampai tu di Bulan, maknaye kalau gerhana bulan pasti bulannya sedikit warnanya gelap dan redup.
Tapi disini saya akan membahas tentang Gerhana Matahari Cincin, Gerhana Matahari Cincin terkahir kali muncul pada tahun 1648, dimana kita disini  belum pada lahir, jadi sekarang kita beruntung bisa melihat penomena alam yang langka ini. 

Hari ini tanggal 21 Juni 2020 akan terjadi penomena alam yang sangat langka, dimana penomena alam ini terakhir kali terjadi pada tanggal 21 Juni 1648, kita pade belum lahir. Gerhana Matahari Cincin. Ya...

Gerhana Matahari merupakan peristiwa dimana Matahari, Bulan dan Bumi berada pada satu garis lurus, dan bayangan Bulan jatuh pada permukaan Bumi.
Nah.....Kalau Gerhana Matahari Cincin, terjadi ketika piringan Bulan nampak sedikit lebih kecil dibandingkan piringan Matahari ketika melintasi piringan Matahari. Hal ini karena ujung bayangan gelap (umbra) Bulan tidak jatuh di permukaan Bumi sehingga terbentuk perpanjangan bayangan Bulan yang disebut antumbra. Antumbra inilah yang jatuh ke permukaan Bumi sehingga wilayah yang terkena antumbra akan mengalami Gerhana Matahari Cincin. Sedangkan wilayah di permukaan Bumi yang terkena bayangan semu (penumbra) Bulan akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.
Nah....Sobat semua. Saat ini Gerhana Matahari Cincin tidak melintasi wilayah Indonesia kita, sehingga kita hanya bisa mengamati Gerhana Matahari Sebagian. Peristiwa langkan akan terjadi lagi pada 21 Juni 2039, tepatnya 19 tahun lagi, Hehehehe....yok kita tunggu lagi siapa tahu kita bisa melihat lagi peristiwa langka ini. 
Sumber: https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/

Bahaya Gerhana Matahari bagi Mata

Melansir dari Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency, secara normal cahaya matahari memiliki intensitas sangat tinggi dan sangat berbahaya dan sulit dilihat secara langsung oleh mata telanjang. Melihat cahaya matahari yang intens hanya dalam beberapa detik saja bisa menyebabkan kerusakan permanen terhadap retina di belakang bola mata. Kondisi ini dikenal dengan istilah retinopati surya dan mampu menyebabkan kerusakan permanen. Retina mata tidak sensitif terhadap kerusakan secara langsung dan efeknya tidak akan muncul dalam beberapa jam setelah itu.
Matahari saat gerhana bisa lebih nyaman dilihat karena seolah meredup. Namun, justru di sinilah letak bahayanya. Pupil di lensa mata tak bisa bereaksi dengan tepat dalam kondisi level kontras cahaya yang tinggi, seperti yang terjadi saat gerhana matahari ketika langit sekitar berubah gelap. Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur lebar bukaan atau iris, bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan di lingkungan sekitar. Jadi, saat memandang gerhana yang diselimuti langit gelap, pupil mata justru melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina meningkat.
Cara Aman Melihat Gerhana Matahari
Nah, Bagi kalian yang ingin melihat langsung Gerhana Matahari harus menggunakan beberapa alat yang bisa kamu pakai, Jangan plototi ia Matahari yang ada mata kita rusak. 

1. Kacamata Matahari
Berbeda dari kacamata hitam biasa, kacamata matahari memiliki lensa khusus. Lensa tersebut yang dirancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya Matahari. Dengan demikian, intensi cahayanya akan berkurang.
2. Kamera Pinhole
Kamera pinhole atau kamera lubang jarum dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Caranya, siapkan sebuah kaleng, lalu tutup secara merata dan rapat hingga tidak ada lagi cahaya yang masuk. Sebelum tertutup, pastikan bagian dalam kaleng sudah berwarna hitam pekat. Lubangi tengah kaleng tersebut dan tutup lagi dengan lakban. Setelah itu, lubangi bagian tengah lakban tersebut.
3. Binokular atau Teleskop
Konsep penggunaan binokular mirip dengan kamera pinhole. Bedanya, citra Matahari diproyeksikan melalui lensa pembesar, bukan "lubang jarum". Penggunaan binokulaar atau teleskop akan dapat menghasilkan proyeksi gerhana yang lebih besar dan tajam dibandingkan kamera lubang jarum.
4. Kamera DSLR Kamera DSLR
Perlu diingat, saat pengamatan gerhana, jangan mengarahkan langsung lensa kamera ke arah Matahari karena dapat merusak sensor kamera. Gunakan filter khusus matahari untuk mengurangi intensitas cahata yang diterima kamera. Untuk mendapatkan citra matahari berukuran besar, gunakan lensa telephoto dengan panjang fokus 500-2.000 milimeter. Lensa standar 200 milimeter hanya akan menghasilkan citra matahari yang berukuran kecil.


Sumber: www.kompas.com

Itu Sobat semua, beberapa Informasi yang saya bisa share, semoga bermanfaat.









Diubah oleh dhani300 21-06-2020 11:35
wigun667balipeduli
balipeduli dan wigun667 memberi reputasi
2
473
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan