brina313
TS
brina313
Jika Tidak Siap dengan Resikonya, Lebih Baik Jangan Mau Dicurhati!

Sejak suka banyak menulis, aku mulai menjadi seseorang yang sok santai bisa diajak curhat oleh  siapapun. Jujur sih dari hati, memang ada beberapa tulisanku yang terinspirasi dari kisah orang lain. Ternyata Alhamdulillah mendapatkan respon baik.


Pernah gak sih kamu curhat sama teman atau sahabat? Pasti pernah dong ya? Dan juga selain itu kamu ada banyak respon yang didapatkan dari mereka. Ada yang seakan terbantu dengan curhat sama kamu dan bahkan ada juga yang dengan curhat itu malah membuat kamu jadi ikut terlibat di dalamnya. Menyebalkan!

Niat kita baik ingin menjadi penengah diantara dua orang yang sedang berseteru. Tapi ego mengalahkan segalanya. Dan lagi yang paling miris adalah ketika yang menyebabkan tidak rukun adalah dari media sosial.

Pembawaan kita dalam membaca tulisan memiliki nada yang berbeda. Ada yang membaca dengan lembut seolah tulisan itu menasihati kita. Ada yang membaca dengan nada yang tinggi, sehingga diartikan bahwa tulisan itu isinya sedang  marah pada kita. Itulah bahasa tulisan yang membahayakan terkadang.

Beberapa hari yang lalu seorang perempuan menelponku dengan maksud curhat tentang calon pasangannya yang katanya sangat dia sayangi namun perangainya yang sangar tidak ia sukai. Kasarnya dalam berucap membuat ia sedikit ragu. Belum lagi hal lain yang tidak mungkin kusebutkan disini.

Seantusias sebagai sesama perempuan aku menanggapinya. Sebuah kisah yang sebagian perjalanannya hampir sama dengan perjalanan cintaku. Hmm, sebagai mewakili isi hatinya beberapa hari setelah itu aku bermaksud untuk menyampaikan keraguan.

Wajar saja bila ragu. Karena selain calon pasangan yang kini tengah diceritakan padaku, ternyata ada lelaki lain yang juga bermaksud baik padanya. Istikhoroh adalah jalan satu-satunya.

Pertanyaannya, wajarkah aku bila menerima ia yang curhat padaku? Sebuah hal yang sama dilakukan oleh sang pasangan. Tanpa mengurangi dan menambahkan, tanpa niat mengadu domba, kusampaikan isi hati perempuannya.

Ah! Rumit memang. Kebannyakan drama! 

Saat si perempuan curhat padaku tidak berarti ia sedang membuat perbandingan. Akan tetapi dia hanya meminta solusi padaku. Tidak untuk menjelekkan, tidak. Dan di situ aku berusaha untuk bersikap netral. Dan ujungnya? Masih saja salah.

Itulah salah satu resikonya ketika kita menjadi salah satu orang yang dicurhati sepasang makhluk. Dua sejoli yang sedang dilanda dilema tak bertepi.


Untuk kamu yang sedang menanti jawaban dari harapmu selama ini. Ada baiknya kamu membiarkan ia tenang untuk memikirkan dengan matang terkait kehidupanmu di  masa yang akan datang bersamanya. Kita hanya perlu menunggu jawaban antara iya atau tidak. Setelah itu semuanya selesai. Jangan ganggu dia! Jangan buat dia memikirkan terus. Lama-lama bisa stres! Aku disini bukan memihak pada perempuanmu, buka juga memihak padamu. Akan tetapi aku berusaha memposisikan diri sebagai dia. 


Semoga kalian baik-baik saja. Memulai dengan cara yang baik, maka jika harus berakhir, akhirilah dengan baik pula! Jangan karena curhat, lalu kalian tidak rukun!

Quote:


Aku minta maaf bila membuat semua menjadi tidak kondusif. Bukan ikut campur. Aku hanya peduli. Tapi untuk apa aku memperdulikan lagi orang yang sudah jelas tidak ingin dipedulikan.

Bagaimana dengan kamu bila kamu suka dicurhati oleh temanmu? Diskusikan yuk! Brina pamit, mohon maaf atas banyaknya kesalahan. Semoga baik-baik saja. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cendol, rate, komentar, dan share! Terimakasih.






Sumber Tulisan : Pengalaman Pribadi
Gambar : 
Diubah oleh brina313 25-06-2020 12:31
uni214orgbekasi67muyasy
muyasy dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.7K
60
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan