[COC Reg. Papua] Para Pejantan Cenderawasih yang Tampil Unik Saat Perkimpoian

Beranda
Komunitas
Regional
Papua
[COC Reg. Papua] Para Pejantan Cenderawasih yang Tampil Unik Saat Perkimpoian

anjaultras

24-11-2020 14:32

[COC Reg. Papua] Para Pejantan Cenderawasih yang Tampil Unik Saat Perkimpoian

sumber

Hai Agan Sista

Papua, merupakan suatu wilayah paling timur di Indonesia yang memiliki keindahan alam yang masih asri. Hampir sebagian besar wilayahnya merupakan hutan yang menyimpan keanekaragaman satwa liar dan dilindungi oleh pemerintah.

Dikenal dengan sebutan Bumi Cenderawasih, Papua memang identik dengan satwa burung cenderawasih. Akan tetapi tahukah Agan Sista bahwa cenderawasih tidak hanya satu nama jenis saja seperti yang kita kenal selama ini.

Cenderawasih Kuning-Kecil (Paradisaea Minor), salah satu jenis burung cenderawasih / sumber

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, burung cenderawasih memiliki 13 genus dan 43 jenis yang sebagian besar banyak ditemukan di hutan Papua. Burung ini merupakan anggota dari keluarga Paradisaeidae.

Burung cenderawasih memiliki perbedaan daripada burung lainnya, antara lain: bentuk badannya, warna pada bulu, dan keunikan tingkah lakunya. Setiap orang akan terpukau saat menyaksikan burung cenderawasih. Keindahan dari burung ini sampai dikenal di seluruh dunia dengan sebutan Bird of Paradise atau burung surga.

Beberapa jenis Cenderawasih atau Bird of Paradise / sumber

Berbicara tentang tingkah lakunya yang unik, Agan Sista pasti akan setuju dan terheran-heran menyaksikan burung cenderawasih jantan merayu si betina saat ritual perkimpoian. Sang jantan yang memiliki bulu warna lebih mencolok menjadi daya tarik bagi si betina.

Tidak hanya mengandalkan bulu warna saja, cenderawasih jantan juga menampilkan gerakan seperti suguhan tarian yang tentunya untuk memikat si betina. Tarian ini sangat unik dan mungkin tidak pernah ditemukan pada jenis burung lainnya. Sambil menari, cenderawasih jantan bisa menggerakkan sayap-sayap sehingga tampak perubahan bentuk badannya.

Berikut beberapa jenis burung cenderawasih yang memiliki tingkah laku unik saat ritual perkimpoian:

Quote:

Toowa Cemerlang

sumber

Burung yang memiliki nama ilmiah Ptiloris Magnificus ini termasuk jenis burung cenderawasih dari genus Ptiloris. Ukurannya termasuk sedang yang didominasi bulu warna hitam. Adapun burung yang juga dikenal dengan sebutan Magnificent Riflebird ini pada mahkota dan lehernya memiliki bulu warna mengkilap biru kehijauan.

Sedang mengepakkan sayapnya, tanda ritual perkimpoian sudah dimulai / sumber

Ritual perkimpoian ditandai dengan suara kicauan jantan seiring memanggil betina. Setelah betina hadir, jantan langsung mengepak sayapnya tinggi ke depan sehingga tampak membentuk lingkaran. Sambil melompat-lompat bak tarian, jantan terus mendekati betina. Terkadang jantan juga menggerakkan kepalanya silih berganti kiri kanan dan seterusnya.

Quote:

Video

Quote:

Cenderawasih Kerah

sumber

Nama ilmiahnya adalah Lophorina Superba. Burung ini merupakan satu-satunya jenis dari genus Lophorina. Pada jantan mempunyai warna bulu hitam dan di bagian lehernya berwarna hijau kebiruan yang sangat terang dan lebih panjang daripada Toowa Cemerlang.

Proses perubahan bentuk cenderawasih kerah untuk memikat betina / sumber

Cara ritual perkimpoiannya terbilang sangat unik karena cenderawasih kerah bisa mengubah bentuk badannya sehingga orang akan merasa aneh melihatnya. Diawali dengan kicauan untuk memanggil betina lalu si jantan akan mengepakkan kedua sayapnya ke arah depan sehingga membentuk oval atau setengah lingkaran.

Warna biru kehijauan pada lehernya seakan-akan membentuk mulut memanjang. Dua titik warna biru kehijauan merupakan bulu di atas matanya. Betina yang melihat jantan dari depan akan menyaksikan jantan berjalan melompat dan memutarinya.

Quote:

Video

Quote:

Parotia Arfak

sumber

Masuk pada kategori genus Parotia, burung ini memiliki nama ilmiah Parotia Sefilata dengan bentuk badan berukuran sedang. Dikenal juga dengan sebutan Parotia Western, warna hitam sangat mendominasi pada burung yang mempunyai 6 mirip antena di kepalanya ini.

Posisi parotia arfak saat mempertunjukkan aksinya / sumber

Burung ini termasuk detail saat ingin memulai acara perkimpoian. Jantan akan membersihkan terlebih dahulu sampah dedaunan pada area perkimpoian. Ranting sebagai tempat singgah betina juga dibersihkan oleh si jantan dengan menggunakan paruhnya. Tidak lupa jantan juga mempersiapkan biji-bijian makanan kesukaan betina.

Saat betina sudah datang, jantan akan mengepakkan sayapnya memutari tubuhnya sehingga seakan-akan mirip menggunakan rok. Dengan cara berdiri tegap si jantan memperagakan gerakan berputar-putar dan antena di kepalanya juga turut serta memperlihatkan suguhan tarian yang indah.

Quote:

Video

Quote:

Paruh-Sabit Kurikuri

sumber

Ukuran pada burung ini termasuk yang paling besar dari jenis cenderawasih. Nama ilmiahnya adalah Epimachus Fastuosus, pada jantan ukurannya bisa mencapai 110 cm. Memiliki paruh yang cukup panjang berbentuk sabit dan warna bulu hitam keunguan.

Proses perubahan bentuk paruh-sabit kurikuri / sumber 1& sumber 2

Ritual perkimpoian yang dilakukan untuk memikat betina adalah dengan mengepakkan sayapnya tinggi ke depan sehingga tampak burung ini seperti berubah bentuk badannya. Sambil melenggak lenggok badan si jantan ke kiri dan ke kanan agar betina terpukau melihatnya.

Quote:

Video

Jenis burung-burung cenderawasih di atas keberadaannya sekarang sudah mulai berkurang. Status konservasi sudah menunjukkan terancam menuju punah. Bagi masyarakat hendaknya harus bisa melestarikan burung tersebut agar tidak diburu lagi dan janganlah merusak hutan sebagai habitatnya.

*****

Demikian thread dari ane, semoga bisa menambah wawasan pengetahuan Agan Sista tentang fauna burung cenderawasih yang merupakan ikon tanah Papua.
Terima kasih sudah membaca.