Masyarakat DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten ane rasa kenal sama Sungai Citarik Sukabumi. Minimal pernah denger dari orang lain. Dari rumah orang tua ane di Cikidang lumayan deket. Posisinya kalau dari Jakarta, bisa ambil rute Cikidang yang ke arah Pelabuhan Ratu. Tapi khusus kendaraan kecil ya? Kendaraan besar dilarang masuk. Kendaraan besar maksimal hanya sampai Cikidang Hunting Ressort.

Sungai Citarik adalah tempat favorit untuk berarung jeram atau rafting. Bahkan, sungai ini juga sering digunakan untuk kompetisi rafting baik tingkat nasional maupun internasional.

Terakhir ane rafting di Sungai Citarik sekitar September tahun 2019, beberapa bulan sebelum wabah virus corona. Ane janjian dengen temen-temen ane dari Jakarta. Tapi karena ane posisinya malem sebelumnya pulang dulu ke rumah bapak, pagi-pagi ane pake motor ke tempat operator yang sudah disepekati.

Total yang ikut rafting ada 8 orang termasuk ane. Ini dibagi menjadi 2 perahu. Jam 7 kita sudah kumpul semua di camp. Masih sempet untuk sarapan dulu di dekat camp raftingnya. Abis sarapan pada ganti baju yang untuk rafting.

Waktu itu selain rombongan kami, juga ada tamu lain. Tapi dengan jumlah relatif sama. Rafting dalam sehari ada 2 jadwal pengarungan yakni jam 8 pagi dan jam 1 siang. Dan sekali pengarungan bisa menghandle group hingga 150 orang. Tapi itu sebelum pandemi ya. Saat ini yang ane denger sih sudah ada pengurangan kapasitas agar tidak terjadi penumpukan. Kalau ndak salah maksimal 50 orang per tripnya.

Jam 7:30 kita sudah selesai memakai perlengkapan rafting, yakni pelampung dan juga helm. Masing-masing juga sudah megang dayung masing-masing. Sebelum naik ke local transport untuk diantar ke titik start rafting, kita safety brief dulu.

Untuk sekarang local transport dibatasi dan dikasih jarak antar peserta. Dalam rangka penerapan physical distancing. Kalau terakhir ane rafting belum diberlakukan.

Dari camp menuju titik start berkisar 15 menitan. Tapi satu operator dengan operator lain belum tentu sama ya? Di Citarik itu ada 7 operator. Ada yang posisi campnya deket titik start, jadi kalau mau rafting tinggal jalan kaki. Pulangnya baru dijemput dengan local transport. Tapi ada yang sebaliknya. Pas start pake local transport, udahannya jalan kaki menuju camp. Ada yang dua-duanya pake local transport. Nah, kalau ane terakhir itu berangkat dan pulang pakai local transport.

Pengarungan 5 km waktu itu sekitar satu jam. Lumayan seru. Perahu ane sempet kebalik tapi ndak ada yang kenapa-napa semua bisa balik lagi ke perahu. Di finish kita menikmati kelapa muda sambil becanda-canda. Abis itu dijemput ke camp, untuk bersih-bersih dan makan siang. Kurang lebih jam 1 temen-temen ane pada mampir ke rumah dulu melanjutkan obrolan yang masih seru. Padahal tiap hari ketemu loh di tempat kerja. Namanya sahabat emang ndak ada bosennya.

Saat wabah virus corona datang, semua operator rafting memang meniadakan pengarungan. Tapi kini sudah dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan.

Bagi Gansis yang akan rafting ke Sungai Citarik jangan lupa taati protokol kesehatan:

- Tidak sedang sakit atau demam.
- Memakai masker kecuali saat pengarungan.
- Selalu menjaga kebersihan terutama kebersihan tangan. Bawa handsanitizer sendiri meski di lokasi juga disediakan. Cuci tangan sebelum dan setelah pengarungan.
- Hindari kerumuman lebih dari 5 orang. Baiknya dateng dalam rombongan kecil saja. Misal 1 keluarga 4-5 orang. Ini bisa kok jadi 1 perahu. Di mobil antar ke titik start juga diberi jarak. Saat safety brief pun menerapkan physical distancing.

Mungkin itu saja. Selebihnya bisa lihat sendiri foto-foto di bawah ini. Nanti kalau dapat libur beberapa hari ane juga rencananya pulang dan mau rafting lagi yang 9 km bareng temen-temen yang sama. Siapa tahu nanti kita ketemu di lokasi.