Bagi masyarakat Jawa Timur, Mojokerto merupakan nama kabupaten dan kota yang cukup dikenal. Tak hanya tersohor dengan wisata alamnya, Mojokerto juga memiliki kekayaan sejarah berupa situs-situs peninggalan kerajaan Hindu-Budha terbesar yang pernah ada di Nusantara, yakni Majapahit. Tak hanya itu, kabupaten dan kota yang terletak di barat daya Kota Pahlawan ini juga kaya akan beragam kuliner yang memanjakan lidah. Jika kalian berkunjung ke Mojokerto dan tidak ingin makan yang terlalu berat, lima camilan khas Mojokerto berikut ini cocok banget dicoba.

Bicara soal kuliner khas Mojokerto, kudapan yang satu ini sudah pasti ada di daftar teratas. Ya, Mojokerto memang terkenal dengan julukan Kota Onde-Onde. Di salah satu sudut kota Mojokerto, tepatnya Jalan Raden Wijaya, kalian bisa melihat sebuah monumen berbentuk onde-onde yang menjadi trademark Mojokerto. Bahkan di tahun 2017 lalu, Mojokerto sempat mencetak rekor MURI untuk pembuatan onde-onde terbanyak yang mencapai 20.400 buah. Jajanan berisi kacang hijau atau kacang tanah tumbuk dengan taburan wijen ini bisa kalian temui di berbagai tempat di Mojokerto. Namun, yang paling melegenda adalah onde-onde Bo Liem yang telah eksis sejak 1929. Terletak di Jalan Empu Nala nomor 43, onde-onde ini bisa kalian jadikan buah tangan saat singgah di Mojokerto.

Daftar makanan ringan yang wajib dicoba berikutnya adalah kerupuk rambak atau kerupuk kulit. Cita rasa gurihnya memang selalu memanjakan lidah siapa pun yang memakannya. Kerupuk rambak sering menjadi suguhan istimewa di rumah-rumah warga Mojokerto saat hari raya Idul Fitri lho. Kerupuk yang terbuat dari kulit sapi yang telah dikeringkan ini dapat dengan mudah ditemui di Mojokerto, terutama di Kecamatan Trowulan dan jalan raya Kecamatan Bangsal. Kalian bisa membeli kerupuk rambak yang telah digoreng maupun yang masih berupa krecek (kerupuk mentah). Harganya gak menguras kantong kok.

Eits, jangan kaget ya dengan namanya yang unik. Kerupuk yang satu ini bukan terbuat dari bahan aneh-aneh kok. Sama seperti kerupuk rambak, camilan yang satu ini juga gak boleh terlewat saat kalian mampir ke kota Mojokerto. Proses penggorengan kerupuk upil terbilang unik karena tidak menggunakan minyak goreng, melainkan menggunakan pasir yang telah dicuci bersih dan dikeringkan. Kerupuk yang biasanya terdiri dari tiga warna ini paling cocok dinikmati bersama dengan sambal petis sebagai teman bersantai.

Camilan yang satu ini pasti sudah gak asing lagi buat kalian. Keciput wijen ini sering disebut sebagai versi kering dan mini dari onde-onde. Teksturnya yang renyah dan rasa yang gurih membuat siapapun yang memakannya tidak ingin berhenti mengunyah. Jajanan kering yang satu ini juga wajib kalian coba ketika menyambangi bumi Majapahit. Keciput wijen sangat mudah ditemui di pasar swalayan, toko-toko kue, hingga pasar tradisional.

Lagi-lagi kerupuk menjadi primadona jajanan khas Mojokerto. Kali ini, ada kerupuk memble yang harus masuk dalam daftar oleh-oleh kalian. Kerupuk yang satu ini proses menggorengnya sedikit rumit karena harus digoreng sebanyak dua kali dengan temperatur minyak yang berbeda agar menghasilkan kerupuk yang mengembang sempurna dan bertekstur renyah. Makanan ringan yang sempat terpuruk karena serbuan berbagai kudapan modern ini, kini kembali digemari. Apalagi, harga kerupuk memble sangat terjangkau dan mudah ditemui di warung-warung kecil, pasar tradisional, maupun rumah-rumah makan. Jangan segan untuk mencoba kerupuk memble ya bila kalian sedang berada di Mojokerto.