sumber
Berbicara tentang Bali maka tidak bisa dilepaskan dengan kekayan alamnya yang indah juga kebudayaan yang tiada duanya di daerah lain. Bali memiliki suku asli yang dinamakan suku Bali Aga atau biasa disebut dengan suku Bali Mula. 

Suku bali aga bertempat tinggal di daerah pegunungan yaitu di Tenganan, Pegringsingan, Karang Asem, Bali. Disana terdapat kerajinan tangan yang sudah turun temurun sampai sekarang bahkan sudah menjadi cindera mata jika agan dan sista berkunjung kesana. 

Kerajinan tangan tersebut adalah kain gringsing merupakan hasil kain tenun yang diproduksi oleh desa Tenganan pegringsingan suku Bali aga harga kain tenun itu adalah kain tenun termahal di Indonesia.  

Sejarah kain tenun gringsing

Pada tahun 1976 saat Bali mulai banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik wisatawan lokal dan mancanegara,  kain tenun Gringsing sudah banyak terjual di mana kain itu berkualitas tinggi sedangkan yang menenun hanya ada 5 orang.

Oleh karena itu, mulailah dari situ seperti pengkaderan anak-anak muda yang dilatih untuk menyukai Tenun Gringsing dan belajar meneruskan kegiatan menenun para leluhurnya. Wajar saja, jika kain tenun Gringsing merupakan hasil warisan masyarakat bali secara turun-temurun.

Dikenal hanya ada di desa tenganan kain tenun etnik yg sudah memiliki hak paten dr Kemenkumham ini mempunyai fungsi sebagai:
1. Pangan (dipakai untuk keseharian dan upacara adat)
2. Punya kekuatan magis dan filosofis yang dipercaya sebagai penolak bala bagi para pemakainya.

I Nyoman Sadra, BA selaku tokoh masyarakat Desa Tenganan mengartikan kain tenun gringsing yang berasal dari dua kata yaitu kata gring sakit dan sing artinya tidak. Sehingga dipercaya memiliki kekuatan magis. 

Ada 3 warna yang menjadi khas kain ini:
Merah yang berarti api atau panas, hitam yang berarti air dan kuning yang berarti udara. Dimana pola dasar kain tenun gringsing itu tanda tambah simetris, kalau di Bali namanya tapak daring yang artinya seimbang. 

Ketiga unsur itu merupakan 3 elemen penting yang harus dijaga oleh masyarakat Bali Aga agar menjalani kehidupan secara seimbang dan tidak menyebabkan sakit.

Pembuatan Kain Tenun Gringsing:

Benang Bali terbuat dr kapas bali yg dipintal dengan tangan. Untuk menghasilkan warna kuning warna dasar benang yaitu dengan direndam minyak kemiri dan air arang selama 1 bulan 7 hari. 

Pada tahap ini, setiap seminggu sekali kain benang harus sering dibolak balik agar tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering.

Jika setelah waktu 1 bulan 7 hari lalu diangkat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja bukan dijemur dibawah sinar matahari langsung.

Setelah kering lalu di pintal dengan alat ulakan yang terbuat dari bambu agar memudahkan saat pemakaian menenun.

Step selanjutnya adalah penggulungan benang untuk tenun yang disebut ngelimbeungan.


Mendesain benang
Desain benang ada 2: 
Ngerengangyaitu menentukan berapa jumlah warna yang akan ada dalam kain, beberapa motif meniru dari motif kain tenun yang sudah jadi.


Nyipatyaitu membatasi warna-warna yang akan menjadi motif (memberi garis pada benang)

Merbedyaitu mengikat benang dengan tali plastik (rapia) untuk membuat motif dan warna sesuai desain kain tenun yang sudah jadi. Kalau untuk biru kasih tali plastik biru dan untuk warna merah kasih tali plastik warna merah.

Dahulu sebelum ada tali plastik sebagai ciri untuk pemberian warna benang, menggunakan kubal dengan beberapa kode untuk mengikat benang, dimana jika salah dalam menggunting kubal maka akan salah pula dalam perwarnaan dan motif nantinya, sehingga para penenun harus teliti dalam tahap ini.

Warna biru dihasilkan dari air tape, pisang dan daun taum. Tahap pewarnaan biru ini tidak bisa dilakukan di Tenganan. Sejak zaman dahulu sudah tidak diperbolehkan, dimana hal itu diatur dalam awig-awig kalau mau mewarnai warna biru tidak boleh didalam desa harus di luar desa yaitu biasa dilakukan di Desa Bugbug.

Setelah diwarnai biru maka dibuka ikatan tali plastik tadi. Tali plastik warna merah dibuka lalu dicelupkan ke air dan kulit mengkudu berasal dari Nusa Penida yang tumbuh di area karang kapur, kenapa dari sana? 

Karena warna kulit mengkudu Nusa Penida menjadikan warna merahnya lebih pekat dibandingkan dengan warna kulit mengkudu di daerah Tangenan itu sendiri. Untuk menghasilkan warna merah terbaik pada benang, yaitu harus dicelupkan selama 3 hari, dimana  setiap pagi harus dikucek agar kulit mengkudu bisa masuk dalam benang di bagian tengah sesuai dengan yang diharapkan.


Hasil benang yang telah diberi warna lalu dipisahkan sesuai kebutuhan, pembagian dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses pencelupan benang dengan air nasi (air tajin kental) lalu dikeringkan dengan diangin-anginkan saja agar kuat dan siap ditenun. 


Setelah itu mengambil benang dan dipisahkan sesuai warna. Akhirnya semua benang siap dimasukkan ke dalam alat tenun untuk ditenun sesuai desain tadi.


Motif kain tenun gringsing ada beberapa motif seperti : motif lubeng, cecempakan, vemplong, pepare, enjekan siap, dan batun tuhu.

Kalau dilihat dari cara pembuatan kain tenun grinsing itu sendiri yang masih terbilang  tradisional menghasilkan harga yang mahal karena pembuatannya dengan proses yang panjang dan alami bahkan bisa sampai 2- 4 tahun.

Kain gringsing yang merupakan gambar kain yang terletak di sisi kiri atas pada cetakan uang 75 ribu yang spesial dikeluarkan pemerintah pada saat hari kemerdekaan RI ke 75 ini, memiliki kisaran harga mulai dari 900 ribu- 15 juta rupiah. 

Kenapa mahal? karena untuk menghasilkan satu kain tenun saja dapat membutuhkan waktu yang cukup lama dimulai dari pemintalan kapas sebagai benangnya, pewarnaan sampai menjadi kain tenun siap pakai dan jual.

Bagaimana gansis apakah tertarik memiliki kain tenun tersebut? sebagai wujud nyata melestarikan budaya Indonesia Suku Bali Aga khususnya daerah Tenganan.



Kalau ts kudu nabung dulu nih buat beli kain tenun gringsing khas Bali ini.
Sekian thread ane kali ini. Semoga bermanfaat bagi kaskuser semua. Jangan lupa tinggalkan jejak cendol, rate, dan komennya. Sampai bertemu di thread selanjutnya.

Penulis: @mamaproduktif
Opini pribadi
Referensi 1, 2, 3