Apapun bisa jadi menghasilkan apabila mampu melihat segala sesuatu di sekitar kita secara kritis. Bahkan hal yang orang lain abaikan pun merupakan peluang bagi siapa saja.

Perubahan bisa tercipta jika kesempatan yang datang di pergunakan sebaik-baiknya. Seperti halnya peluang bisnis yang digeluti oleh pengusaha-pengusaha kecil yang awalnya hanya usaha perorangan.

Banyak usaha mikro berbasis lokal lahir dari ketekunan, menciptakan perkembangan yang besar.

Pemerintah pun kini telah memberi perhatian lebih untuk usaha-usaha kecil dan menengah.

Usaha pengembangan yang dilakukan akan mampu memberi pendapatan bagi daerah.

Salah satunya usaha mikro yang ada di Madura terletak di Dusun Tunjang Kecamatan Batang-Batang Laok Kabupaten Sumenep didirikan oleh seorang pebisnis perempuan yang bernama Farida yang asli warga Pulau Raas, menggeluti dan menggali potensi dari barang-barang terbuang di sekitarnya.



Dengan ide-ide dan kemampuan bisnis serta keterampilan yang dimilikinya, ia membuka toko Farida Handicraft dan Assesories. Ia memperkerjakan 700 hingga 1000 karyawan di antaranya terdiri dari para tetangga dan para koleganya.

Produksi Farida Handicraft dalam perbulan mampu menghasilkan 700 kodi kerajinan dan souvenir, dalam perkodi terdiri dari 10 jenis assesories. Setiap pekerja perharinya mampu membuat 10 hingga 20 jenis asseories. Bahkan bisa 30 atau lebih assesories perharinya jika memiliki jumlah anggota keluarga banyak dari pekerja tersebut. Sebab usaha kerajinan ini pembuatannya bisa dikerjakan di rumah-rumah para pekerja. Bahan produksi masih berasal dari Owner Farida.




Dengan sistem bisnis kekeluargaan yang diterapkan oleh Farida yaitu bukan antara atasan dan bawahan, maka pendapatan para pekerjanya tidak berdasarkan gaji perbulan tetapi upah yang diberi berdasarkan tiap hasil atau per-asseories yang dibuat para pekerja.

Usaha yang memberdayakan sampah ini mampu meraup omset ratusan ribu dalam sebulan. Bahkan dengan usahanya ini yang dibantu adiknya Darmawan mampu meningkatkan taraf hidup para tetangga dan keluarganya.

Usaha yang bergerak di bidang kerajinan tangan yang terbuat dari kerang, batok kelapa, kulit penyu, tulang ikan, gigi ikan laut dan sabut kelapa ini telah dipasarkan di berbagai daerah termasuk luar kota secara offline dan online.



Ide-ide cemerlang Ibu Farida memberi kontribusi terhadap pemikiran bahwa sampah pun bisa menjadi uang.

Kita bisa meniru ide tersebut dengan memberdayakan jenis sampah lainnya yang ada disekeliling tempat tinggal. Dengan hal itu kita bisa menjaga kelestarian bumi.