Sumber Gambar

Setelah beberapa waktu lalu bereksperimen dengan DNSdan VPN, kali ini kami sedang mengembangkan proyek baru dengan menggunakan data dari proyek-proyek sebelumnya.

Seiring berkembangnya teknologi, internet kini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir setiap orang. Apalagi ditambah dengan situasi pandemi yang mengharuskan banyak orang untuk Work From Home. Akses internet yang cepat kini semakin mudah dan terjangkau jika dibandingkan dengan 5 tahun ke belakang.

Sayangnya, internet di Indonesia tidak sepenuhnya cepat dan dapat diandalkan jika dibandingkan dengan internet di Singapore atau United States.

Bandwidth internet di Asia memang tidak murah, tapi harga Mbps internet di Indonesia masih lebih mahal jika dibandingkan kedua negara tersebut, dan tidak jarang juga kualitas yang didapat tidak begitu memuaskan.

Skip curhatnya, langsung ke intinya.

Perkenalan singkat,

Kami menghidupkan kembali proyek DNS yang dulu pernah dibuat dan menyempurnakannya lagi. Kali ini, kami mengimplementasikan QUIC, sebuah protokol yang diperkenalkan oleh Google sekitar tahun 2012-2013 lalu dan hingga saat ini masih dalam tahap standarisasi oleh IETF.

Sekadar untuk pengetahuan singkat, protokol dasar yang kita pakai saat ini umumnya adalah TCP dan UDP — TCPdigunakan saat kita butuh koneksi yang dapat diandalkan seperti download/upload, video call di Zoom, WhatsApp, LINE ataupun media sosial lainnya, dan aktivitas lain sejenis. UDP digunakan saat kita butuh koneksi yang cepat seperti streaming video, bermain games, dan aktivitas lain sejenis.

Kami mengimplementasikan QUIC ke DNS kami agar DNS menjadi lebih cepat dan aman. Namun, mengubah DNS memang tidak bisa menyulap kecepatan internet kita dari 10 Mbps menjadi 100 Mbps dalam sekejap. Tapi setidaknya mengubah DNS dari DNS bawaan operator kita menjadi DNS milik Google misalnya, dapat memberikan dorongan lebih dalam hal Speeddan Security, karena tentunya infrastruktur server Google dapat diandalkan jika dipakai oleh banyak orang sekaligus.

Selain DNS, kami mengembangkan fitur baru yang dinamakan HTTP/3 Accelerator(mungkin akan berubah nama nantinya entah jadi apa) — fitur ini bertujuan untuk menyalurkan seluruh traffic HTTP/HTTPS menggunakan QUIC sehingga tidak hanya traffic DNS-nya yang menggunakan QUIC.