hasanahchia12Avatar border
TS
hasanahchia12
ANTARA HIJRAH DAN CINTA 1 (CHAPTER 2 PERTEMUAN PERTAMA)


ANTARA HIJRAH DAN CINTA 1

PROLOG BACA KLIK DISINI
CHAPTER 1 AWAL PERKENALAN BACA KLIK DISINI
CHAPTER 2 PERTEMUAN PERTAMA KLIK DISINI
CHAPTER 3 (MULAI ADA RINDU) BACA KLIK DISINI

CHAPTER 2 PERTEMUAN PERTAMA

Hari yang ditunggu akhirnya pun tiba, kami memulai pertemuan pertama di tgl 18 February 2018 tepat sore hari pukul 5 Wib kami berjanji untuk bertemu di Masjid Raya Medan. Namun pertemuan pertama hanya sedikit saja di antara kami yang bisa datang. Sebagian dari kami tidak bisa datang dikarnakan suatu halangan. Saat itu yang bisa ikut berkumpul di pertemuan pertama adalah Ridho, Rizki, Mukhlis, Paklek Sutan, Winda, Mely, Tiwi ,dan Fani.
“Assalamu’alaikum wr.wb, sudah pada dimana nih akhi dan ukhty semuanya? ana dan Mukhlis sudah di jalan mau menuju ke lokasi” ucap Rizki.
(kata “ana” merupakan bahasa Arab yang artinya “saya”. Kemudian “akhi” merupakan bahasa Arab yang artinya “Laki-laki/teman laki-laki/sebutan untuk lelaki ”, sedangkan “Ukhty” artinya “perempuan/wanita/teman perempuan/sebutan untuk perempuan”).
“Wa’alaikumussalam wr.wb, ana dan saudara ana sedang di angkot akhi mau menuju kesana, sebentar lagi sampai” ucap Winda.
“Wa’alaikumussalam wr.wb, ana barusan sampai nih, ana nunggu di depan dekat gerbang masuk ya” ucap Tiwi”.
“Wa’alaikumussalam wr.wb, paklek baru aja sampai nih, nah ini baru jumpa Tiwi” ucap Paklek Sutan.
Aku pun segera bergerak dari lokasi kerjaku menuju Masjid Raya, namun angkot yang ku tunggu lama sekali tak kunjung lewat, sementara teman-teman yang lain sudah pada di jalan dan ada pula sebagian yang sudah sampai. Grup chat pun kembali ramai di karnakan sebagian anggota di grup yang tidak bisa datang kembali meminta maaf karna tidak bisa hadir di pertemuan pertama kami, padahal di hari sebelumnya sudah di izinkan dan di maklumi bagi yang tidak bisa datang. Karna kami tidak memaksa untuk semua anggota bisa datang di pertemuan pertama ini. Bahkan Dwi yang memulai komunitas ini pun tidak bisa datang di karnakan bekerja lembur kerja.
“Chiaaa....Chiaa??? Chia mana nih???” ucap Ridho di grup chat.
“Haaa...? siapa Chia?” disini ada yang namanya Chia?” tanya Paklek Sutan penasaran.
Aku yang sedari tadi tidak memunculkan sepatah kata pun di grup karna fokus menunggu angkot akhirnya membalas chat grup.
“Yaa... Chia itu ana hehehe, maaf ya bisa menunggu ana sebentar gak? Ana baru pulang kerja dan sedang menunggu angkot tapi belum ada yang lewat” ucapku.
“Ooohh Chia itu kamu ya Nas? Tapi nama panggilanmu Nanas? Banyak ya nama panggilannya hahaha” ucap Paklek Sutan.
“Kami sudah sampai nih, kami bawa anggota baru juga nih yang belum masuk grup chat, nanti pas kita jumpa di masukan ya ke grup” ucap Mukhlis.
“Ana sekitar 5 menit lagi sampai nih” ucap Winda.
“Nanas naik ojek online aja kalau gak Nas, biar cepat sampai” ucap Tiwi.
“Ohh iya, yaudah ana naik ojek online dulu ya, sabar ya semuanya, maaf kalau ana agak lama datangnya” ucapku.
Aku pun baru teringat bahwa di hp ku ada aplikasi ojek online, aku pun segera memesan ojek online. “Duhh kok gak kefikiran dari tadi ya, dasar telmi” gerutuku dalam hati. Syukurnya ojek online pesananku segera datang dan langsung mengantarku. Tiba-tiba ada chat wa masuk di hpku, namun bukan chat dari grup, melainkan chat pribadi dan ternyata itu chat dari Ridho.
“Chia dah sampai mana?” tanya Ridho.
“Ehh ini lagi di jalan baru naik ojek online, tungguin ya maaf jadi lama” balasku pada Ridho.
“Iya gk papa kok, yaudah hati-hati ya” ucap Ridho.
“Iya” ucapku singkat mengakhiri chat.
Aku pun sedikit tersenyum saat membalas chat Ridho. Padahal di grup chat sudah dibahas tadi kalau aku sudah mau otw.

Grup chat pun kembali riuh karna pesan masuk dari para anggota bahwa mereka semua sudah sampai dan tinggal menunggu kedatangaku. “Duuhh jadi gak enak nih buat mereka menunggu, mana aku belum sholat Ashar juga, nanti makin lama pasti mereka menungguku” ucapku dalam hati. Beberapa saat kemudian aku sudah sampai, dan menemui mereka duduk di sekitar halaman Masjid Raya. Sambil melihat foto mereka di hp ku untuk memastikan agar aku tidak salah orang, karna ini pertama kalinya aku bertemu mereka. Aku pun melihat seorang lelaki yang ku yakini itu Rizki, namun sebelum aku menyapanya Rizki terlebih dahulu menyapaku.
“Assalamu’alaikum, kak nanas ya?” tanya Rizki sambil menghampiriku
“Wa’alaikumussalam, Rizki ya? Dan itu Mukhlis ya?” tanyaku pada Rizki (sambil menunjukkan tanganku ke arah Mukhlis yang sedang senyum-senyum menyembunyikan badan nya di balik pria gempal bertubuh besar.
“Apaan sih? (sambil mengelak) ngapain peluk-peluk, bukan muhrim” ucap Paklek Sutan kelihatan gelik saat mendapati Mukhlis yang bersembunyi malu-malu di balik tubuh gempalnya.
“Iya kak, ana Rizki, itu Mukhlis dan itu paklek Sutan, disana juga sudah ada Ridho,kak Tiwi, dan Fani teman ana dan Mukhlis kak, Winda dan saudaranya sudah masuk ke dalam masjid karna mereka mau sholat Ashar” ucap Rizki.
“Iya Khi,ana sholat Ashar dulu ya” ucapku pada Rizki.
Aku pun segera berlalu meninggalkan Rizki, dan berjalan masuk ke Masjid sambil menatap seorang lelaki berkulit sawo matang, berambut sedikit gondrong, memakai kemeja putih lengan pendek dengan celana krem dan sendal hitam yang sedang duduk main hp sejak sedari aku datang. Lelaki itu adalah Ridho, namun sejak aku datang dia hanya menatapku sekejap dan kembali melayangkan pandangannya ke layar hp nya. “ Ternyata aslinya cuek ya, bahkan dia belum menyapaku, padahal baru tadi chatingan” gumamku dalam hati. Beberapa menit kemudian setelah selesai sholat Ashar kami pun berkumpul kembali di halaman Masjid Raya, dan Paklek Sutan mengajak kami untuk pindah lokasi di pinggir jalan depan Masjid Raya, dimana disana banyak menjual aneka makanan. Paklek pun memesan beberapa minuman dan rujak untuk kami. Paklek meneraktir kami minum dan makan rujak.
“Kalian yang mau makan ya makan aja, liat tuh ada bakso, mie ayam, mie rebus, sate, siomay, tapi ya bayar masing-masing ya hahahaha, paklek neraktir es sama rujak aja hehehe” ucap Paklek Sutan.
“Ooh ya Lek, Nanas fikit Paklek kurus lho soalnya di foto kelihatan kurus, ternyata enggak kurus ya hehehe” ucapku.
“Paklek ini dulu masih mudanya badan paklek six pack, cuman semenjak berkeluarga jadi subur begini badannya hahahaha, maklum bahagia makanya gemuk” ucap Paklek Sutan.
“Lek jangan ngomong gitu donk, jadi kami yang kurus ini kagak bahagia gitu lek?” tambah Mukhlis.
“Enggak loo sayang becanda” ucap Paklek Sutan

Kami pun tertawa dan melanjutkan obrolan santai sebelum membahas komunitas. “Padahal ngobrol di grup agak sedikit kaku, tapi kalau dah jumpa gini jadi santai ya, lebih friendly gitu dan orang-orangnya sebagian emang suka becanda jadi gampang mencairkan suasana” gumamku dalam hati. Setelah itu kami kembali membahas mengenai cara untuk mengembangkan komunitas dan menjalankan visi misi dari komunitas ini. Karna beberapa rangkaian kegiatan sudah di rencanakan maka minggu depan kami akan memulai pertemuan kedua untuk menyusun agenda dari kegiatan-kegiatan komunitas kami. Tak terasa hari semakin senja tinggal hitungan belasan menit memasuki waktu sholat maghrib, maka diskusi pun kami akhiri dengan sesi foto bersama untuk dokumentasi.
“Ana ana... fotoin Winda dulu” ucap Winda kepadaku.
“Oohh mana hp nya sini biar ana foto” ucapku pada Winda.
Kemudian Winda pun segera memberikan hp nya kepadaku dan aku pun mengambil foto Winda. Tiba-tiba Tiwi juga minta di ambilkan foto, kemudian aku pun meminta mereka untuk gantian mengambil fotoku.
“Udah ya buk, ini mau foto bersama kenapa jadi ibu-ibu ini yang pada berfoto ria” ucap Ridho.
“Waduuhh mentel-mentel kali kalian ya, ini dah mau maghrib foto bersama dulu kita, nanti kalau kalian mau foto lagi habis maghrib aja” ucap Paklek Sutan.
“Hehehe,yaudah yuk foto bareng, siapa nih yang ambilin fotonya, ganti-gantian ya ngambil fotonya biar dapet semua foto bersamanya” ucapku
“Sini biar Ridho aja yang ngambilin fotonya” ucap Ridho.
Kemudian kami pun berfoto bersama, setelah itu melaksanakan sholat maghrib berjamaah di mesjid. Setelah selesai sholat maghrib kami pun saling berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing. Pertemuan pertama sangat seru dikarnakan orang-orangnya yang friendly dan kami pun lansung akrab. Pertemuan pertama ini membuatku cukup senang dikarnakan bertemu dengan para anggota yang semangat membangun komunitas ini, dan akhirnya aku bisa bertemu dengan Ridho secara langsung. Meski pun awalnya dia kelihatan cuek dan dingin, namun setelah diskusi mengenai komunitas kami sudah mulai akrab. Ridho sepertinya berbeda di dunia maya dan di dunia nyata. Jika di dunia maya aku sangat mudah berbicara dengannya lewat chat, namun di dunia nyata aku agak sedikit kaku, mungkin setelah tau sifatnya yang memang cuek, dan hal itulah yang semakin membuatku penasaran dengannya.



(BERSAMBUNG)


Diubah oleh hasanahchia12 20-03-2021 07:52
shoopstoree02Avatar border
shoopstoree02 memberi reputasi
1
642
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan