hasanahchia12Avatar border
TS
hasanahchia12
CORETAN ANAK BROKENHOME (PART 1)


   Bagi mereka yang merasakan broken home pasti tau bagaimana rasanya hancur. Ya seperti yang kami rasakan,hancur rasanya hidup ketika dalam satu keluarga tidak pernah merasakan ketenangan dan keharmonisan,sebab orangtua yang selalu bersiteru. Kami menuliskan sejuta rasa bagaimana perasaan anak yang menjadi korban broken home,karna kami pun merasakannya. Masa kecil adalah salah satu masa yang indah,masa mulai belajar banyak hal. Masa-masa tertawa lepas,bercanda bebas,dan bermain puas,ceria dan bahagia. Tapi tidak semua anak yang menghabiskan masa kecilnya seperti itu. Kami menghabiskan masa kecil kami dengan suasana yang seharusnya se umuran kami tidak harus merasakannya. Atau bahkan kami sebenarnya tidak ingin merasakannya. Suasana berada di tengah keluarga yang selalu ribut,orangtua kami selalu bertengkar. 
Quote:


  Entah hal seperti apa yang membuat orangtua kami selalu saja ribut. Dengan jujur kami berkata,saat usia kami masih kanak-kanak,kami belum terlalu mengerti hal apa yang sebenarnya selalu di ributkan oleh orangtua kami. Yang kami masih ingat mereka selalu saja bertengkar. Teriakkan itu...amarah itu...tidak pernah kami lupakan saat orangtua kami bertengkar,dan tak jarang kata-kata kasar pun selalu mereka ucapkan. Atau bahkan hal yang lebih mengerihkan dan sangat kami takutkan ketika orangtua kami bertengkar. Yaitu saling memukul,ini adalah kejadian dimana sebenarnya kami tidak ingin melihatnya,tapi kami terpaksa melihatnya. Karna situasi itu tepat berada di hadapan kami. Kami sejak kecil sudah biasa dipertontonkan oleh hal yang mengerihkan seperti itu,dan hal mengerikan itu berasal dari keluarga kami. Menangis? Ya kami sering menangis jika melihat orangtua kami bertengkar. Rasanya seperti kami sedang melihat monster yang sedang berkelahi di film-film animasi yang biasa sering diputar di TV. Tapi ini lebih mengerihkan lagi,karna sosok monster itu berasal dari keluarga kami,dari rumah kami,yaitu orangtua kami sendiri.
Quote:


  Tapi kami tidak setiap hari bersedih,masa kecil kami juga sering bermain,menghabiskan waktu bersama teman. Karna bermain diluar rumah dapat membuat kami lupa dengan suasana keadaan kekacauan didalam rumah. Meski di luar rumah kami pun terkadang merasa bersedih atau lebih tepatnya kami iri. Ya iri melihat teman-teman yang lain keluarganya sangat harmonis,mungkin orangtua mereka tidak pernah seseram orangtua kami jika sedang bertengkar dirumah. Jika saat bermain bersama teman dapat membuat kami lupa akan suasana kekacauan dirumah,tapi hal itu sebenarnya hanya sementara saja. Karna saat kami setiba dirumah setelah bermain,kami pun kembali menyaksikan keributan itu lagi. Rasa sedih bercampur takut itulah yang kami rasakan. Kalian tau kan bagaimana rasanya sedih yang teramat dalam? Dan kami merasakan hal yang paling menyedihkan jika melihat orangtua kami bertengkar. Dan kalian pasti pernah merasakan hal yang sangat menakutkan sekali akan sesuatu hal? Dan yang kami rasakan ini adalah ketakutan yang luar biasa saat menyaksikan orangtua kami bertengkar.

Rasanya sebenarnya sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Hanya air mata kami yang dapat mewakilkan perasaan kami yang sedih karna keluarga kami yang kacau. Waktu itu usia kami masih kecil,sedih itu juga segera hilang jika orangtua kami baikan lagi. Kami sangat senang apabila orangtua kami tidak ribut lagi,tapi lagi-lagi itu hanyalah hal yang sifatnya sementara,karna orangtua kami kembali ribut. Selama bertahun-tahun sampai usia kami beranjak remaja kini mulai menjadi hal yang biasa,jika menyaksikan orangtua kami yang selalu bertengkar. Sejujurnya mental kami perlahan rusak,kami bisa menjadi anak yang gampang marah,atau bahkan sedikit nakal. Karna sejak kecil kami didengarkan dan dipertontonkan oleh hal yang sebenarnya tidak pantas kami mendengar dan merasakannya. Ya hal itu adalah pertengkaran hebat dari orangtua kami sendiri. Kami selalu mengupat didalam hati”apakah mereka(orangtua kami) tidak pernah berfikir tentang perasaan kami yang selalu saja menyaksikan kedua orangtuanya selalu bertengkar? Apakah mereka tidak berfikir bahwa perasaan kami begitu hancur saat itu? Kenapa mereka ego? Kenapa mereka hanya memerdulikan perasaan mereka saja? Saat tidak senang karna sesuatu hal mereka pun ribut dan bertengkar,mereka fikir cara seperti itu berguna untuk menyeleaikan masalah mereka dengan bertengkar? Lalu dengan ucapan kata-kata kasar? Atau bahkan pukulan yang mereka saling lontarka,apa mereka tidak berfikir bagaimana perasaan kami waktu menyaksikan semua itu? Teramat sangat mengehrikan”.
Coretan Anak Broken Home Part 2


bersambung di part 2 geys...






Diubah oleh hasanahchia12 25-01-2021 15:54
bukhoriganAvatar border
ardi654Avatar border
shoopstoree02Avatar border
shoopstoree02 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan