Bismillah ....

Dear kekasih halalku

Kamu adalah lelaki pertama dan kuyakini untuk menjadi yang terakhir untukku. Cinta memang tidak bisa memilih kepada siapa dan kapan hendak berlabuh.

Tidak terbayang sebelumnya, kita akan berjodoh. Walau pada awalnya tak ada sedikit pun rasa di antara kita berdua. Namun, Allah menumbuhkan rasa itu perlahan dan mendekatkan kita selangkah demi selangkah. Hingga akhirnya kita bergandengan tangan menuju ke pelaminan.


Sungguh, kamu adalah yang pertama yang menghuni hati ini. Mencairkan hati yang telah membeku sekian lama. Bukan karena aku tidak ingin menjalin hubungan sebelumnya.

Namun, impian menjadikan imamku satu-satunya laki-laki di dalam hidup, membuat diri ini bertahan, hingga akhirnya engkau datang.

Impian bahagia mengarungi bahtera rumah tangga, bersama malaikat-malaikat kecil yang dititipkan Allah kepada kita. Ternyata, tidaklah semudah angan dan harapan.

Dua orang yang berbeda, yang telah berikrar untuk hidup saling setia dan hidup bersama dalam sebuah ikatan pernikahan. Sungguh terdengar mudah dan indah.

Namun kenyataannya, aral dan rintangan datang silih berganti. Sampai akhirnya, sebuah badai yang maha dahsyat, menghantam bahtera kita, hingga hampir karam di tepi jurang. Sang nahkoda hilang dan tersesat entah di mana.

Aku dan ketiga malaikat kecil kita terhunyung. Berjalan tertatih dengan banyak luka di sekujur tubuh. Sakit, perih, marah dan kecewa bercampur menjadi satu.

Aku kalah, gagal menjaga hatimu hingga berpaling ke hati yang lain. Langit seolah runtuh saat itu. Duniaku hancur seketika.

Sungguh, saat itu, aku ingin sekali menyerah. Pergi jauh darimu, meninggalkan semua kenangan dan luka yang terlanjur terpatri.

Ingin rasanya berlari dan bersembunyi. Membuang hati yang terlanjur nyeri. Hingga berharap semua ini hanya mimpi.

Namun, lagi-lagi, cinta pula yang memaksaku untuk bertahan dan menunggumu kembali. Sambil membebat luka yang tak henti meneteskan duka dan lara. Membentuk danau air mata yang tak bertepi.

Raga yang putus asa dan luluh lantah ini. Sempat memohon untuk berpisah dengan rohnya. Hingga manik menatap wajah polos ketiga malaikat kecilku. Hati ini terenyuh dan sakit.

Aku hanya bisa berdo'a dalam diam. Agar pelangi segera datang setelah badai. Akhirnya,
Allah menjawab doaku. Membawa dirimu kembali, untuk bersama-sama mengarungi bahtera menuju surga-Nya.

Aku hanya ingin bilang. Setelah semua yang kita lalui bersama,aku tetap mencintai kamu, imamku.

Semoga ikatan ini tidak akan pernah terlepas lagi. Hingga kita dipertemukan kembali di surga-Nya. Aamiiin.



Hug and love

Yourwife

Wassalam

Sumber: opini pribadi
Foto : dokpri
Vidio : dokpri