Surat Cinta


Assalammualaikum, wahai imamku

Apa kabarmu di sana, kekasih hatiku? Sekian lama kita dipisahkan oleh ruang dan waktu, adakah dirimu selalu mengingatku?

Setahun berkenalan dan tiga belas tahun hidup dalam bahtera pernikahan, inilah surat pertama yang kutulis untukmu. Sebab, saat itu sudah tidak ada lagi yang pakai surat-suratan. Teknologi bernama SMS menggantikan indahnya surat. Jadi, sepertinya kau akan terkejut saat menerima surat ini.






Suamiku, ada banyak hal yang terungkapkan dengan kata-kata. Ada banyak ujar yang tak terucapkan oleh bibirku. Kini, setelah sekian purnama kita berpisah karena tugas dan tanggung jawab yang kau emban, aku ingin menuangkan segala perasaanku padamu dalam surat ini.

Suamiku, kekasihku.

Hari di mana kita bertemu, mengikat janji sehidup semati, hinggalah saat ini merupakan hari yang paling membahagiakan dalam hidupku. Meskipun, ada banyak luka dan duka yang harus aku lalui selama bersamamu. Namun, semua impas dengan cinta dan bahagia yang kau curah untukku. Hanya untukku.





Begitu banyak pengorbanan yang kau lakukan demi menghidupiku dan anak-anak kita. Pahit dan getirnya kau hadapi sendiri. Kau suguhkan hanya kemanisan untukku. Sungguh beruntungnya aku memilikimu, kekasihku.

Kau selalu ada membalut lukaku. Saat aku sedih atau menangis, kau tenangkan segala resahku. Terharunya aku saat kau bilang, kau hanya ingin melihatku bahagia. Ketakutanmu adalah saat melihat aku menangis.

Saat aku merasa putus asa dengan keadaan, kau hadir menawarkan jalan keluar. Betapa baiknya kau padaku. Bukan berarti kita tak pernah berselisih paham. Kadang, ada begitu banyak hal yang kita perdebatkan. Sama seperti pasangan lainnya. Tapi, kita sama-sama berusaha berbaikan dan saling introspeksi diri.

Terima kasih, Sayangku. Semoga kita bisa berkumpul bersama lagi dalam waktu dekat. Jangan biarkan jarak, ruang dan waktu ini mengikis rindu kita.

Semai dan siramilah benih rindu dan cinta di hati kita. Semoga makin mekar mewangi selamanya. Semoga cinta kita kekal hingga ke surga.

Aku di sini selalu mendoakan kebaikanmu. Baik-baik di sana ya, Sayangku. Doaku selalu menyertai langkahmu.

Salam sayang dariku yang selalu merindukanmu.


Sumber foto :
1. www.hariannusantara.com
2. Koleksi pribadi
3. Koleksi pribadi