trifatoyahAvatar border
TS
trifatoyah
Surat Cinta Untuk Mas AL


Assalamu'alaikum


Dear Mas Al ....

Tak ada yang lebih membahagiakan di dunia ini selain memiliki dirimu, kau yang Allah kirimkan sebagai amanah yang harus bunda jaga siang dan malam, kaulah pelipur di kala suka dan duka.

Mas Al ....

Bukan latah Bunda memanggilmu, karena kamu bukanlah Al-debaran, sosok laki-laki yang sekarang sedang digandrungi emak-emak sejagat raya, melainkan engkau adalah Al-Ghifari, buah hati kesayangan bunda, jauh sebelum Al-debaran ada, kamu telah terlebih dahulu ada di dunia.



Saifullah Al-Ghifari itulah namamu, yang artinya pedang Allah yang pengampun, nama impian bunda, nama yang bunda ukir sebelum bunda mengenal ayahmu, bunda sudah jatuh cinta pada nama itu, tak ada nama yang lain selain nama Al-Ghifari.

Masih bunda ingat bagaimana perjuangan itu, ya sebuah perjuangan agar kau ada di dunia. Betapa bunda sangat bahagia, sesaat menatap sebuah alat penguji kehamilan, yang jelas terpampang dua garis merah, bunda merasa menjadi wanita seutuhnya.

Hingga pada malam itu, karena bunda kecapean, ada rasa bergemuruh di dalam rahim ini, dan sesaat kemudian darah itu mengalir bersama dengan mengalirnya buliran-buliran bening dari dua netra ini. Apakah mungkin bunda mengalami yang namanya keguguran? Apakah Allah belum mempercayai bunda? Beberapa tanya itu menyeruak dalam dada.

Esok harinya ayahmu mengantarkan bunda ke bidan, tapi bidan itu merujuk bunda ke dokter kandungan, waktu itu bunda periksa di Rumah Sakit Islam Pekajangan Pekalongan. Masih teringat sampai sekarang Dr. Dahlan SpOG, dia yang menangani bunda. Dokter itu bilang bunda mengalami proses keguguran. Kalau janin mau dipertahankan bunda harus istirahat total, tidak boleh capek, dan Ayah tidak boleh menengokmu sampai kamu betul-betul kuat di rahim ini. Darah terus saja mengalir, tapi bunda yakin kalau bunda mematuhi nasehat dokter semuanya akan baik-baik saja.

Tiga bulan pertama benar-benar sesuai anjuran dokter, hingga kamu betah di rahim bunda, betapa bahagia tiada terkira. Sampai dengan waktu kelahiran tiba. Seorang bayi tampan lahir kedunia dengan membawa fitrah dari Allah. Kumandang azan iqomah di dua telinga mungilmu, adalah kata-kata yang kau dengar.

Mas Al tersayang ....
Kau tumbuh menjadi anak yang sehat, lincah dan menggemaskan, pipimu yang putih bersih, laksana bakpao baru matang siap santap.
Hingga tragedi itu tiba, saat umurmu belum genap empat tahun, sebuah penyakit yang tak dapat ditolak menghampiri Mas Al ...

Waktu itu tak ada pilihan selain operasi, padahal kamu tidak tahu apa itu yang namanya operasi. Kami berangkat ke rumah sakit, seperti orang mau pindah kontrakan, karena waktu itu adikmu baru tujuh bulan. Kami sengaja memilih ruangan Vip berharap kamu nyaman.
Malam itu bunda tidak akan pernah lupa ketika seorang dokter membujuk bunda, untuk menandatangani surat persetujuan operasi. Hati bunda berbalik arah ketika penghuni kamar sebelah memberitahu sebaiknya tidak usah operasi dengan berbagai alasan yang sangat menakutkan bagi bunda.
Dokter itu terus memberikan pengertian pada bunda beserta ayahmu. Saat itu hati bunda benar-benar tercabik-cabik, buah hati kesayangan bunda, berada di meja operasi, sesuatu yang tak pernah bunda bayangkan sebelumnya. Andai saja bunda bisa menggantikan sakitmu sayang, lebih baik bunda yang merasakannya. Kamu anak yang kuat anak yang hebat, tak ada gurat kekhawatiran di wajah beningmu, kudekap dengan lembut tubuhmu yang selalu menguar aroma yang membuat bundamu betah memelukmu.

Memang ternyata operasi adalah jalan yang terbaik, karena ternyata bukan hanya hernia, melainkan ada penyumbatan air mani, yang bisa menjadikan kamu mandul, itu yang dikatakan dokter. Akhirnya bunda sadar, Allah memberikan cobaan pasti ada hikmahnya. Dan bundapun dengan yakin menandatangani persetujuan operasi itu.

Kembali air mata mengalir deras, saat kamu tengah bermain di taman depan kamar rawat, beberapa perawat menghampirimu dan memakaikan baju Operasi untukmu. Bunda tidak sanggup mengantarmu ke ruang operasi. Hari itu bunda pasrah, kamu adalah milik Allah Mas Al, bunda hanya diberikan amanah merawatmu, menyayangimu dan mencintai dengan segenap jiwa dan raga, maka Allah yang berhak menjagamu, karena Dialah sebaik-baik penjaga.

Mas Al tersayang, kini kau telah tumbuh remaja, jadilah kau anak yang soleh, anak yang qurataayun, anak yang cerdas, anak yang berguna bagi Agama Nusa dan Bangsa. Kalau suatu hari nanti kamu ingin ke Jepang seperti cita-citamu, maka bunda adalah orang pertama yang akan meridhoimu. Cinta dan sayang bunda tak akan pernah luntur sampai kapanpun, karena kamu laksana matahari yang akan menyinari perjalanan hidup ayah dan bundamu.

Quote:

Pekalongan 6 Februari 2021

Dari yang selalu merindukanmu
Bunda Oya

Opini pribadi
Sumber gambar pixabay dan

ini





Diubah oleh trifatoyah 10-02-2021 00:54
risky.jahatAvatar border
islamisdeviAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
4.7K
387
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan