si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
B-2 Spirit, Pesawat Bomber Futuristik yang Canggih Sekaligus Mahal
Pada dekade 1980-an Paman Sam membuat pesawat bomber dengan bentuk futuristik, jika kita melihat bentuk pesawat ini sekilas akan mengingatkan kita akan bentuk pesawat alien dalam film. Selain futuristik, ternyata untuk mengoperasikan pesawat ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. Langsung saja TS akan mulai pembahasaan kali ini, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.



SEJARAH

Pada pertengahan tahun 1970-an, perancang pesawat militer telah mempelajari metode baru untuk menghindari rudal dan pesawat pencegat, metode baru tersebut sekarang dikenal sebagai "siluman" (stealth). Konsep tersebut adalah membangun pesawat dengan badan pesawat yang bisa membelokkan atau menyerap sinyal radar, sehingga sedikit sinyal yang dipantulkan kembali ke unit radar.

Pesawat yang memiliki karakteristik siluman akan mampu terbang hampir tanpa terdeteksi dan hanya dapat diserang oleh senjata dan sistem yang tidak mengandalkan radar. Meski ada alat deteksi lain, seperti pengamatan manusia dan pemindai inframerah. Jangkauan deteksi yang relatif pendek atau teknologi yang kurang berkembang memungkinkan sebagian besar pesawat terbang tanpa terdeteksi, terutama pada malam hari.

Pada tahun 1974, DARPA (lembaga penelitian dan pengembangan AS) meminta informasi dari perusahaan penerbangan AS tentang kemungkinan membuat pesawat yang secara efektif tidak terlihat oleh radar. Pada perkembangannya, pihak  Northrop dan Lockheed dipilih untuk pengembangan lebih lanjut.




Pesawat yang dibahas.

Ilustrasi: aerospacemanufacturinganddesign.com


Pada musim panas 1975, DARPA memulai proyek Experimental Survivability Testbed (XST). Northrop dan Lockheed mendapatkan kontrak pada putaran pertama pengujian. Pada bulan April 1976 Lockheed memperkenalkan pesawat demonstrasi Have Blue yang nantinya akan berkembang menjadi pesawat serang siluman F-117 .

Northrop juga mengenalkan pesawat demonstrasi yang diberi nama Tacit Blue, pesawat ini dikembangkan pada tahun 1979 di Area 51. Teknologi siluman yang dikembangkan dari program tersebut kemudian dimasukkan ke dalam desain pesawat operasional lainnya yang kemudian akan menghasilkan pembom siluman B-2.




Have Blue.

Ilustrasi: Ron Eisele/Twitter




Tacit Blue, meski terlihat meragukan, tapi inilah wujud awal dari B-2 Spirit emoticon-Big Grin

Ilustrasi: nationalinterest.org


Pada tahun 1979 Paman Sam meluncurkan program Advanced Technology Bomber atau biasa disingkat menjadi ATB. Program ini sangat dirahasiakan oleh pihak AS, proyek tersebut juga disebut sebagai 'proyek hitam' dan diberi nama kode "Aurora".

Setelah evaluasi proposal dari masing-masing perusahaan, kompetisi ATB diperkecil menjadi dua tim yang terdiri dari Northrop-Boeing dan Lockheed-Rockwell. Masing-masing menerima kontrak untuk pengembangan lebih lanjut. Program milik tim Northrop diberi kode bernama "Senior Ice" dan tim Lockheed berkode "Senior Peg ".

Pada tanggal 20 Oktober 1981, desain pesawat tim Northrop terpilih dan kemudian diberi nama B-2 Spirit. Pesawat buatan Northrop tersebut sekilas mirip dengan pesawat yang sebelumnya pernah mereka buat pada dekade 1950-an yang diberi nama YB-35 dan YB-49. Namun, pengembangan pesawat tersebut dibatalkan karena masalah politik.




YB-35.



YB-49, dua pesawat buatan Northrop yang menginspirasi B-2.

Ilustrasi: wikipedia.org


Awalnya pihak Paman Sam akan memproduksi 132 pesawat B-2, namun jumlah itu dikurangi menjadi 75, dan pada tahun 1990-an jumlahnya menyusut lagi menjadi 21 pesawat setelah bubarnya Uni Soviet. Pesawat bomber ini memang dirancang untuk menjatuhkan bom nuklir di kawasan Uni Soviet jika sewaktu-waku Perang Dingin pecah. Namun, setelah negara komunis tersebut bubar, maka peran B-2 hanya sebagai bomber konvensional.

Program pengembangan pesawat ini disebut sebagai proyek hitam, artinya program ini memiliki tingkat kerahasiaan dan keamanan yang tinggi. Selama pengembangan dan dalam layanan, banyak upaya telah dilakukan untuk menjaga keamanan desain dan teknologi B-2.

Bahkan pekerja yang ikut terlibat dalam pembuatan B-2 menjalani pemeriksaan latar belakang ekstensif yang dilakukan oleh cabang khusus Angkatan Udara. Para pekerja juga disumpah untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan mereka.




Ilustrasi: wikipedia.org


Untuk pembuatannya, bekas pabrik perakitan mobil Ford di Pico Rivera, California, diakuisisi dan dibangun secara besar-besaran. Northrop adalah kontraktor utama B-2, sementara subkontraktor utama program ini termasuk Boeing , Hughes Aircraft (sekarang Raytheon), GE, dan Vought Aircraft.

B-2 pertama kali ditampilkan di depan umum pada tanggal 22 November 1988 di Palmdale, California, tempat di mana ia dirakit. Penampilan ini sangat dibatasi, para tamu tidak diizinkan untuk melihat bagian belakang B-2. 





Saat tampil untuk pertama kalinya.


Ilustrasi: military.wikia.org


Meski para karyawan sudah disumpah untuk menjaga kerahasiaan proyek pesawat ini, tetapi masih ada saja oknum yang nekat mengkhianati sumpahnya. Kejadian tersebut berlangsung tahun 1984, seorang karyawan Northrop bernama Thomas Cavanaugh ditangkap karena mencoba menjual informasi rahasia ke Uni Soviet. Cavanaugh akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan dibebaskan bersyarat pada tahun 2001.

Pada bulan Oktober 2005 kejadian serupa kembali terjadi, Noshir Gowadia yang merupakan seorang insinyur desain yang bekerja pada sistem propulsi B-2 ditangkap karena menjual informasi rahasia terkait B-2 ke China. Gowadia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 32 tahun penjara atas tindakannya tersebut.



Futuristik, Canggih, Mahal

Pesawat ini memiliki desain yang futuristik, mungkin banyak orang yang mengira jika pesawat ini dibuat pada masa kini. Tapi sebenarnya pesawat tersebut dirancang pada tahun 1980-an. Biaya operasional B-2 termasuk mahal jika dibandingkan pesawat tempur lainnya yang dioperasikan USAF.

Satu unit B-2 Spirit dibanderol dengan harga US$ 2 Miliar atau setara Rp 29,490 Triliun, harga ini belum termasuk perangkat senjata yang akan dibawanya.
Untuk perawatannya tergolong cukup lama, untuk satu jam penerbangan pesawat B-2 membutuhkan perawatan mencapai 124 jam. Untuk per jam terbangnya pesawat futuristik ini menghabiskan biaya US$ 130.159 setara dengan Rp1,77 Miliar.

Selain itu pesawat ini harus diletakkan di dalam hanggar dengan fasilitas AC, hal ini dilakukan untuk menjaga lapisan siluman (stealth) pada badan pesawat. B-2 dirancang untuk terbang begitu rendah dan cepat sehingga radar akan kesulitan menangkapnya, fitur stealth adalah keunggulan utama pesawat tersebut. Tanpa lapisan siluman, pesawat ini akan mudah di deteksi karena terbangnya tidak terlalu cepat.




Ilustrasi: CNN


Untuk desain sayap terbang milik B-2 tidak memiliki bagian vertikal, seperti ekor. Fungsinya agar gelombang radar memantul. Permukaan badan pesawat juga dibuat halus, hal ini dilakukan untuk menghamburkan gelombang radar sepenuhnya, membuat pesawat tampak seperti burung kecil.

Untuk performa mesin, pesawat ini dibekali 4 mesin General Electric F118-GE-100 turbofans, mesin ini memiliki kecepatan maksimal sampai 1.010 km/jam dengan jarak jelajah maksimal 11.000 km. Untuk ketinggian maksimal yang bisa dicapai adalah 15.000 m.

Untuk dimensinya pesawat memiliki panjang 21 m, rentang sayap 52.4 m dan tinggi 5.18 m. Untuk senjata yang dibawanya pesawat mampu membawa muatan sampai 18.000 kg yang terdiri dari berbagai jenis bom seperti bom nuklir B61 dan B8, Mk82, Mk84 serta JDAM.




Kokpit B-2.

Ilustrasi: wikipedia.org


Untuk krunya sendiri adalah dua orang terdiri dari komandan dan pilot yang duduk berdampingan, jika diperlukan pesawat bisa menampung satu kru tambahan. B-2 Spirit juga sudah dibekali beberapa fasilitas tambahan seperti tempat tidur, toilet dan alat pemanas makanan.

Menurut penelitian di Amerika, siklus tidur dan kelelahan akan mempengaruhi
pilot saat melakukan misi penerbangan jarak jauh. Maka dari itu pesawat dilengkapi fasilitas tambahan demi kenyamanan pilot.

Untuk sistem avionik, pesawat dibekali beberapa perangkat seperti radar multi-mode AN/APQ-181, sistem navigasi digital yang terintegrasi dengan GPS, sistem navigasi astro-inersia NAS-2, radar AESA dan Sistem Manajemen Pertahanan (DMS) untuk menginformasikan awak pesawat tentang kemungkinan ancaman yang teridentifikasi dan target yang ditunjukkan.

Untuk tugas misi di luar negeri, telah dikembangkan sebuah sistem hangar yang bisa diangkut ke berbagai tujuan, di berbagai negara. Selain itu pesawat juga sudah bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara dengan metode refueling boom.




Refueling boom B-2 Spirit.

Ilustrasi: techeblog.com


Meski dianggap canggih, pesawat ini tak luput dari musibah. Pesawat pengebom ini jatuh setelah gagal take off dari Pangkalan Udara Andersen di Guam, Kepulauan Pasifik, pada 23 Februari 2008 sekitar pukul 10.45 waktu setempat. Ini insiden pertama pesawat itu jatuh sejak diperkenalkan ke publik pada 1988. Pilot berhasil menyelamatkan diri dalam insiden ini. Sementara satu pesawat lagi rusak parah akibat kebakaran pada tahun 2010.

Pesawat ini pernah diterjunkan di berbagai misi, salah satunya adalah dalam Operasi Pembebasan Irak pada bulan Mret-April 2003 serta misi pengeboman markas ISIS di Libya tahun 2017. Pada bulan Maret 2005, skadron B-2 ditempatkan untuk pertama kalinya ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam bersama pesawat tempur B-1 dan B-52. Hal ini dilakukan untuk mendukung dan memperkuat pertahanan Komando USAF Asia Pasifik. Sebagian lain difokuskan untuk berperang di Timur Tengah.

Saat ini Paman Sam berencana mempensiunkan seluruh pesawat B-2 Spirit, calon pengganti B-2 Spirit sudah dikembangkan tahun 2010 dan sudah mulai masuk tahap peninjauan akhir pada tahun lalu. Diharapkan pesawat tersebut akan beroperasi pada tahun 2025, pesawat bomber tersebut diberi nama B-21 Raider.




Ilustrasi: airforcetechnology.com





B-2 Spirit

Negara Asal: Amerika Serikat
Pabrikan: Northrop
Dimensi Pesawat: panjang 21 m, rentang sayap 52.4 m, tinggi 5.18 m
Kru: 2 orang, 3 orang (opsional)
Bobot Pesawat: 71.700 kg (berat kosong), 152.200 kg (berat kotor)
Maks. Berat Lepas Landas: 170.600 kg
Kecepatan Maks.: 1.010 km/jam
Jarak Jelajah Maks.: 11.000 km
Ketinggian Maks.: 15.000 m
Avionik: radar multi-mode AN/APQ-181, sistem navigasi digital yang terintegrasi dengan GPS, sistem navigasi astro-inersia NAS-2, radar AESA dan Sistem Manajemen Pertahanan (DMS)
Persenjataan: berbagai bom mulai dari B61, B8, Mk 82, Mk 84, JDAM/JASSM
Harga per Unit: US$ 2 Miliar (Rp 29,490 Triliun)
Biaya Perawatan: US$ 130.159 (Rp1,77 Miliar)
Negara Pengguna: Amerika Serikat


Spoiler for Tambahan Video:



Demikian sedikit ulasn mengenai pesawat bomber Amerika yang futuristik, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua di bidang alutsista. Jika agan dan sista menyukai tulisan ini jangan lupa untuk rate 5, share, cendol serta komen. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, sampai jumpa lagi dan keep ngaskus emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: wikipedia.org, google image
Diubah oleh si.matamalaikat 08-02-2021 11:28
banditos69Avatar border
tien212700Avatar border
si.pistolAvatar border
si.pistol dan 48 lainnya memberi reputasi
49
13.1K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan