ika775Avatar border
TS
ika775
Aku Bucin Untukmu
Lelah dari bekerja, engkau pasti menggendong mereka



Dear Abah, suamiku tersayang 💞

Saat aku menulis surat ini, aku sedang berada di rumah. Sementara dirimu, sedang berjibaku di tempat kerja dengan peluh.

Pekerjaanmu cukup berat, juga butuh kehati-hatian. Itu sebabnya aku tak ingin menelepon.

Tapi tahukah Abah, walau sudah punya anak tiga, aku masih saja sulit memendam rindu.

Terkadang kerinduan itu aku tuliskan dalam cerita pendek, lalu kukirim kepada publik. Seakan aku ingin semua orang tau.

Engkau adalah pencemburu tiada duanya. Dengan sifatmu itu, aku memang merasa tak nyaman, tapi sekaligus merasa terlindungi.

Di kepala ini masih bergantungan kenangan masa lalu, saat kita memadu cinta. Saat itu kita masih muda, penuh dengan gelora.

Aku bersyukur bisa hidup denganmu, kekasih hatiku. Bersama denganmu, kita merawat tiga gadis kecil yang cantik dan lucu. Sekarang yang sulung sudah beranjak remaja. Tak terasa yaa, waktu membuat kita jadi tua.

Harus kuakui, engkau adalah suami yang sabar menghadapiku. Engkau memegang teguh akad yang disaksikan para malaikat. Tak mudah bagimu merusaknya, karena telah melibatkan nama Allah swt di dalamnya. Begitu katamu.

Abah, belahan hatiku, kita memang hanya manusia biasa. Tapi bagiku, engkau sudah cukup baik. Dan punya banyak cara untuk membahagiakan keluarga.

Salah satu contoh, sudah beberapa lama ini engkau bekerja lembur. Demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Karena si sulung bersiap melanjutkan jenjang pendidikannya, dan juga kita akan membangun sebuah rumah yang indah.

Di musim hujan seperti sekarang, bukan hanya pulang larut malam, tapi engkau juga terjebak banjir. Jalanan macet, dan air memenuhi ruas-ruas jalan. Sangat tidak mudah untuk sampai di rumah. Karena perjalanan yang juga terbilang jauh.

Semalam, engkau mengeluh kedinginan. Berkali-kali. Sementara kaki dan tanganmu sebenarnya biasa saja.

Kupikir engkau mulai sakit. Kelelahan karena terlalu porsir dan kurang istirahat.

Aku lalu mengajakmu bangun dari tempat tidur. Ngopi dulu, jangan lupa minum obat.

Abah yang tersayang, ini hanyalah sedikit alasan untuk mencintaimu. Dan membawa namamu dalam doa malamku.

Rasanya, aku takut ditinggalkan olehmu. Aku takut hidup sendiri bersama anak-anak kita tanpa kehadiranmu. Siapa nanti yang akan menggenggam tanganku sebelum tidur. Siapa pula yang akan mencium pipiku di dapur, saat aku menyiapkan sarapan.

Kemana aku akan berkeluh kesah, dan membanggakan apa yang dilakukan anak-anak kita seharian ini.

Ah, semoga saja Allah swt mengabulkan permohonanku. Kita akan melewatinya bersama-sama sampai akhir. Melihat anak kita satu per satu melepas masa lajangnya. Kita akan tua bersama, menikmati senja berdua, seperti dulu.

Tak terasa air mataku mengalir di pipi. Aku bucin yaa... hahaa... engkau pasti mentertawakanku.

Abah sayang, biarlah pipi ini memerah karena engkau menggodaku. Aku merasa bahagia.

Malam ini cepat pulang yaa... Aku masak makanan kesukaanmu. Akan kubuatkan kopi enak dan mantap seperti katamu.

Kecup sayang bucinku 💋❤



Kapan yaa... kita bisa ke taman kota lagi...


Narasi: opini penulis
Sumber gambar: dokpri
miniadilaAvatar border
batzforumAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.3K
19
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan