Putraku, Penyemangat Hidup dan Pelukis Bahagia


Sumber: Di sini

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

My Dearest Son, Azril Baasith Ahkam,



Nak, tahukah kamu, betapa bahagia tak terkira perasaan Umi dan juga Abi-mu ini, ketika kau keluar menyapa bumi dengan tangisan lantangmu pada Rabu, 12 Oktober 2016, tepat pukul 16.00 sore. Bukan hanya Umi-mu yang merasa sangat terharu, tetapi seluruh keluarga besar ikut menyambut kehadiranmu penuh suka cita. Betapa tidak, Umi juga Abi telah melewati penantian yang cukup panjang untuk ingin segera menimangmu dalam pelukan. Ketika kamu lahir, Umi masih terlelap karena pengaruh bius total, sementara kamu dipindahkan ke ruang perawatan. Abi-mu katanya langsung mengazani kamu dengan kedua mata berkaca-kaca dan juga nada yang bergetar haru.

Nak, dari sejak pernikahan Umi juga Abi, 27 Mei 2015, kami harus menunggu selama hampir satu tahun kehadiranmu dalam kandungan. Walaupun pada kenyataannya kau terlahir dengan penuh perjuangan dan kondisi yang cukup memprihatinkan, namun bagi kami, kau adalah  anugerah terindah yang Allah kirimkan di tengah-tengah keluarga.



Nak, pada waktu itu, tekanan darah Umi sangat tinggi, hingga tak bisa melahirkan secara normal. Kamu, terpaksa dikeluarkan dari dalam perut Umi, ketika usia kandungan Umi menginjak 8 bulan. Ketika itu, gerakanmu dalam perut Umi sudah tak selincah dulu. Menurut dokter, kalau tak segera dioperasi, kami akan kehilanganmu, Nak. Umi juga Abi sangat terpukul mendengarnya, kemudian tanpa pikir panjang, kami segera memutuskan untuk menjalani operasi sesar.

Nak, kamu lahir prematur dengan berat badan hanya 1,68 kg. Ketika Umi melihat kondisimu saat itu, bulir bening tumpah-ruah membanjiri pipi. Rasa sedih semakin mendera Umi-mu ini, Nak, karena ASI yang sangat ingin Umi persembahkan untukmu tak keluar juga. Apalagi, saat Umi diperbolehkan pulang dan kamu masih harus menginap di rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif di dalam inkubator, perasaan Umi benar-benar terpuruk, Nak. Umi khawatir kamu tak bisa bertahan. Namun, Abi-mu selalu meyakinkan Umi, kalau kamu adalah jagoan terhebat kami dan pasti kuat menghadapi semua ini.

Alhamdulillah, Nak, setelah seminggu lamanya kamu dirawat di rumah sakit, akhirnya Umi dan juga Abi diperbolehkan membawamu pulang, dengan catatan di rumah kamu harus dirawat secara intensif. Bahagia rasanya hati ini. Berkali-kali Umi mengucap syukur pada sang Maha Pencipta, karena atas pertolongan Nya, segala sesuatu dimudahkan.



Nak, Tak terasa, kini usiamu sudah menginjak 4 tahun lebih. Tingkahmu pun sudah semakin beragam. Celotehan-celotehanmu makin bertambah banyak, sungguh lucu dan menggemaskan. Azril Baasith Ahkam, kehadiranmu di antara kami, Umi dan Abi-mu, merupakan kado termanis dan paling berharga yang membuat suasana rumah menjadi hangat juga meriah. Penat dan juga lelah yang dirasakan, seketika sirna bila sudah menatap wajah dengan raut  polos dan kedua bola matamu yang selalu berbinar ceria.

Umi merasa sangat takjub dengan perkembanganmu, Nak. Di usia sekarang, kamu sudah pandai bernyanyi, berhitung angka 1 sampai 10 dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, mengenal warna, menyebutkan huruf hijaiyyah, membaca doa mau makan dan mau tidur, serta tingkahmu semakin lucu, menggemaskan, sehingga selalu mengundang gelak tawa dari setiap orang yang menyaksikan.


Sumber: Youtube Channel Teh Icus

Azril Baasith Ahkam, qurrota a’yun kami, robbi habli minnasshaalihin, do’a  yang selalu kami panjatkan, semoga panjang umur, sehat selalu, dimudahkan rezekinya, banyak orang yang sayang, dan kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga,  bangsa, juga agamamu serta selalu menjadi sosok kebanggaan kami. Umi dan Abi sangat sayang padamu, Nak. You're our other half. We love you to the moon and back.


Sumber: Di sini

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Lots of Love
Umi-mu yang bawel
@suciasdhan
Ciwidey, 8 Februari 2021

Sumber: opri dan dokpri