COBA cek dompet Anda. Jika ada uang pecahan 50 ribu di situ, lihatlah gambar di samping Penari Legong. Ada gambar sebuah pulau tersembul ke atas permukaan bumi, itulah Pulau Padar. Pulau indah ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo - Manggarai Barat, NTT.

Para pelancong nusantara dan mancanegara sudah banyak yang menyaksikan suguhan keindahan luar biasa dari puncak Pulau Padar ini. Mereka yang pernah melukis jejak di Padar pasti ingat sekali tiga teluk dengan aneka warna berbeda: putih, hitam, dan pink. Padar yang berarti selonjor terlihat jelas dari titik tertinggi, bentangan daratnya yang memukau.



Ini semacam fantasi untukmu yang belum ke melihat Pulau Padar. Untuk menaikkan voltase penasaran, saya ingin menceritakan hal-hal unik tentang pulau ini biar jadi lokasi petualangan mayamu di masa pandemi ini.

*****

Setiap hari, akan ada kapal cepat dan kapal kayu yang membawa wisatawan ke Pulau Padar. Berangkat dari Labuan Bajo, kamu akar berlayar 1 jam 30 menit lamanya dengan perahu cepat. Lebih lambat 2 jam dengan kapal kayu. Sepanjang perjalanan, matamu akan dicuci oleh keindahan alam lewat bentangan pulau-pulau. Saya akan menyebut beberapa: Pulau Kelor, Pulau Kanawa, Pulau Mesa, Pulau Sebayur, Pulau Papagarang, Pulau Siaba, Pulau Mauwan, dan banyak lagi.

Bila tiba di dermaga Pulau Padar, jika beruntung kamu akan bertemu dengan rusa yang super jinak. Mereka kerap berjingkrak-jingkrak di tepi pantai bermain air dan meladeni wisatawan yang memotret mereka. Bentangan pantai di sekitar trekking point ini cukup luas dengan air yang jernih. Anda bisa melihat ikan-ikan kecil bermain.

Sebelum memulai trekking, kamu disambut para ranger yang memberimu informasi tentang keadaan pulau cantik ini. Jangan lupa bawa air minum, mengusap sunblock di tubuhmu yang terbuka, dan mulailah berjalan di atas tangga-tangga. Akan ada sekitar 870an tangga sampai di puncak.



Setiap sisi dari pulau ini; mulai dari lembah hingga ke puncak merupakan spot foto terbaik. Di sisi kirimu didominasi daratan, di sisi kanan lebih banyak jurang yang ceruknya langsung bertemu permukaan laut. Dalam perjalanan, engkau akan bertemu dengan pengunjung lain yang selalu menyemangati: "Ayo semangat Pak/Bu, lelah akan terbayar jika tiba di puncak," begitu kata mereka.

Setelah tiba di puncak, kamu akan melihat tiga teluk berwarna indah tadi. Akan tampak padamu daratan yang berselonjor. Angin sepoi tertiup dari utara dan selatan, timur dan barat. Ambil napas dalam-dalam, nikmatilah salah satu surga milik Indonesia ini.



Pada musim hujan, pulau ini didominasi warna hijau rerumputan. Rusa pun memiliki stok makanan tak terhingga banyaknya. Sebaliknya, pada musim kemarau pulau ini berwarna coklat. Warna coklat rerumputan menambah kesan eksotismenya. Dalam setiap musim, warna daratan memperkaya warna teluk di pantai. Dekorasi ilahi ini menjadi kekayaan alam yang patut kita syukuri, lalu kita harus menjaganya agar tetap elok.

Jika dalam perjalanan engkau membawa benih-benih sampah, bawalah pulang. Ketika kamu menemukan sesuatu yang unik sepanjang pendakian, biarkan ia di sana. Jika kamu ingin mengabadikan moment dalam foto, hati-hatilah dengan pijakan kakimu. Biarkan rumput bertumbuh, cabang-cabang bermekaran sebagai bagian  dari dekorasi ilahi.

****
Cukup penasaran, kan? Padar memang telah dikenal oleh sebagian besar pencinta traveling. Setelah pandemi ini berakhir, datanglah ke Pulau Padar, ke tempat melihat surga di Nusa Tenggara Timur.*