Assalamu’alaikum bapak ibu,
Semoga kesehatan dan rahmat Allah selalu menaungi
Namun, tak sopan rasanya bila anakmu ini tak menyapa
Keadaan kabar kalian berdua

Bagaimana kabar bapak ibu?
Semoga sehat dan bahagia selalu
Ahhh, rasanya aku malu menulis surat ini
Pastilah memanjatkan doa kesehatan berulang kali
(kannn….)
Entah bagaimana bisa terjadi
Padahal akupun tahu bapak dan ibu sehat selalu
Apalagi bila harus mengungkapkan I Love You
Lidah ini terasa semakin kelu

Rasanya saat ini tak ada yang perlu kuberitahukan kepada bapak dan ibu
Akan semua pikiran-pikiran mengganggu dalam diriku
Aku masih mampu menyimpan semua sendirian
Karena tak ingin menjadi beban
Namun janjiku, bila pada waktunya harus terjadi
Aku akan bercerita tanpa ada yang kututupi
Namun saat ini, percayalah anakmu masih mampu mengatasi

Bapak ibu,
Ada banyak hal yang ingin kulakukan bersama kalian
Banyak hal pula yang ingin kuberikan
Namun seakan, semesta belum mengizinkan

Bapak dan ibu,
Aku tak mampu memberikan harapan tinggi
Namun aku akan berusaha dengan gigih tiada henti
Untuk selalu menjadi anak pertama kebanggaan hati

Ku mohon,
Cukup terus doakan saja anakmu ini
Agar kuat dan mampu mengarungi
Jalan yang masih belum pasti

Dan di penghujung surat ini
Ku ungkapkan hal terpendam dalam hati
Tak henti ku ucapkan terima kasih
Untuk bapak ibu, yang selalu dan terus mengingatkanku untuk bahagia
Dan memberiku banyak kesempatan mencoba
Bila kata orang, hidupku penuh keberuntungan
Tak lepas dari didikan
Yang menjadikanku setegar karang di lautan
Tak goyah meski banyak rintangan dan cobaan
Tak ragu bila harus memilih jalan




Tertanda sayang,
Anakmu yang masih perlu bimbingan


Sumber tulisan: untaian kata pribadi
Sumber gambar: dokumen pribadi