Hai Rindu.....
Apa kabarmu disana? Masihkah kamu susah terlelap saat malam merangkak pagi? Atau sudah bisa terlelap dibuai mimpi?

Rindu... Butuh waktu lebih dari seminggu, butuh keberanian menggoreskan pena lukisan perasaanku. Butuh kekuatan untuk kembali mengingat siapa diriku ini. Jujur, aku selalu memikirkan kamu. Aku mengkhawatirkan keadaanmu. Meski aku tahu, meski aku ingat selalu posisiku. Aku bukan siapa siapa untukmu. Aku mungkin layaknya butiran debu yang menghampiri siang terik kota pahlawanmu.

Rindu, aku masih ingat saat kau menangis pilu. Saat orang yang mulai tumbuh bersemi rasa sayangmu, justru mengkhianatimu. Bahkan mencampakkanmu. Andai aku mampu, ingin rasanya aku terbang menemuimu. Sekedar memastikan bahwa kamu masih Rindu yang dulu. Rindu yang tegar, Rindu yang kuat hadapi badai dan mendung kelabu.

Jarak dan waktu yang memisahkan kita, bukan satu satunya penghalang untukku. Kamu tahu statusku dan aku sadar akan diriku. Kadang aku bertanya, pantaskah bila aku menyayangimu? Masih bolehkah aku mengkhawatirkanmu? Ataukah aku harus menjauh dan melupakan kamu?

Rindu... Jika kamu mau membaca dan membalas suratku ini, izinkan aku bertanya satu hal kepadamu. Apakah aku mengganggu hidupmu? Kadang aku WA kamu, pernah juga DM Twitter kamu. Jika aku mengganggumu, aku akan segera menjauh darimu. Kamu tahu, aku WA kamu sekedar memastikan kamu baik baik saja disana. Aku nggak mengharapkan balasan chat darimu. Aku hanya ingin lihat centang biru di WA kamu.

Rindu, jujur aku dah sering mencoba tuk melupakanmu. Mencoba untuk tidak chat sama kamu, namun kamu tahu aku nggak bisa. Entah teks lucu atau video lucu pasti terselip namamu dalam forwardku. Gaje ya? Memang hanya itu yang aku mampu, sekedar mengais perhatian dari kamu.

Rindu... Suratku ini takkan bermakna apapun dalam hidupmu. Aku yakin, aku tak mampu menggugah hatimu tuk baca semua isi suratku ini. Namun satu hal yang ingin kusampaikan, aku selalu mendukungmu. Aku selalu ada jika kamu membutuhkanku. Aku akan selalu simpan rapat rasa ini disudut hatiku. Hanya kamu yang tahu.

Rindu... Tetaplah tegar dalam hidupmu. Tetaplah berkarya dengan jemarimu. Tetaplah hidup dalam hatiku. Namun kamu boleh melupakan aku.

Dari aku


Yang selalu merindukanmu.