aldysadiAvatar border
TS
aldysadi 
Semoga Murni selalu Bahagia & Mengingatku


Untuk : Sahabat lamaku yang tak ku tahu kabarnya lagi, Murni

Assalamualaikum...

Apa kabar Mur? Semoga kamu dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan oleh Allah SWT, aamiiin.

Semoga pula, alasan kepergianmu kurang lebih 13 tahun yang lalu tercapai seperti harapanmu sebab aku selalu memikirkannya setiap kali mengingatmu hingga detik ini.

Sudah belasan tahun kita tidak bertemu, tidak saling menyapa dan tidak saling tahu kabar masing-masing. Saat itu, kamu belum punya HP dan tidak punya media sosial sehingga komunikasi kita benar-benar berakhir sesaat setelah kamu pergi, Mur.

Namun, aku tak akan pernah melupakan kisah persahabatan kita sampai kapanpun. Aku akan selalu ingat bagaimana pertama kali aku melihatmu, sedang bermain sendirian di atas parit di samping sekolahan (SD) dekat rumah kita.

Kamu ingat, kan? Kalau lupa, ini aku punya ilustrasi fotonya untuk mengingatkanmu.

Spoiler for Ilustrasi:

Bagaimana, kamu sudah ingat kan Mur? Waktu itu, aku melihatmu sedang asyik bermain sendirian di atas parit. Kadang kamu berjalan di kedua sisinya, kadang kamu melompatinya secara berurutan dari 1 ujung parit ke ujung lainnya.

Aku yang saat itu tak sengaja melihat tingkahmu terheran-heran. Kamu sangat aneh pikirku. Di hari lainnya, aku melihatmu bermain sendirian lagi di atas parit. Maksudku, ayolah! Mainmu seperti anak kecil, sumpah! Padahal, aku yakin usia kita tak beda jauh.

emoticon-Nohopeemoticon-Nohopeemoticon-Nohope

Akan tetapi, aku malah jadi penasaran padamu sehingga menanyakanmu pada seorang pemilik warung yang mana aku pernah melihatmu mengobrol dengannya.

Ternyata, kamu adik bungsu kandung dari tetanggaku yang baru pindah dari desa ke kota Palembang. Aku jadi tahu bahwa kamu mengantar dan menjemput keponakanmu yang bersekolah di SD sana jadi tak heran kalau kamu selalu terlihat di sana.

Entah demi apa, setelah mengetahui sedikit tentangmu, aku seakan diberi keberanian untuk menyapa dan mengajakmu berkenalan.

emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)

Kebetulan pula, kamu memang belum punya teman satupun makanya setiap hari selalu bermain sendirian di atas parit itu karena bosan di rumah —Kayak gak ada tempat lain buat main Mur, Mur, wkwk—.

Aku mengajakmu untuk ikut denganku dan memperkenalkanmu pada teman-teman di tempat tinggal kita, termasuk kepada Pipit, sahabatku sejak kecil. Masih ingat dia kan Mur? Jelas ingat dong, ya? Hehe karena diantara teman-teman yang lain, dia lah yang paling sulit menerimamu.

Sempat terjadi drama-dramaan saat itu gara-gara Pipit tak mau ikut main kalau kamu ikut main. Aku yang berada di tengah-tengah kalian berdua jadi sedih sekaligus pusing. Namun, syukur Alhamdulillah, setelah mengenal kepribadianmu yang murni, persis namamu, ia pun luluh.

emoticon-angelemoticon-angelemoticon-angel

Begitulah Pipit, Mur. Dia sangat berhati-hati dalam memilih teman untuk dijadikan sahabat tapi aslinya dia begitu baik hati sebab hal itulah yang membuatnya menjadi sahabatku sejak kecil.

Setalah kehadiranmu, kita menjadi 2 + 1, tiga sahabat! Yang bermain bersama hampir setiap hari. Kamu masih ingat, kan Mur permainan apa saja yang sering kita mainkan bersama dengan teman-teman lainnya di Palembang?.

Kita main petak umpet, kejar-kejaran, bola lempar, panta' lele dan banyak lainnya. Dulu, kalau kita main maunya harus 1 tim terus! Inget, kan? Hehe. Oh, ya! Kamu tidak lupa, kan dengan kejadian unforgettablekita dulu?.

Itu lho, waktu kita main ke rumah salah satu temen kita? Aku yakin kamu masih ingat dengan tragedi k*nd*m punya orang tuanya yang tak sengaja kamu temukan di dalam laci.

Si Pipit dodol malah minta dan dibawa pulang karena dipikir mainan, wkwk. Orang tuanya Pipit sampai syok saat tahu anaknya bawa benda begituan ke rumah, hampir geger orang sekampung, wkwk.

Btw, beberapa hari yang lalu, aku WA Pipit untuk menanyakan apakah dia masih mengingat Murni, sahabat lama kami. Ternyata, dia sama sepertiku, masih mengingatmu, Mur.

Spoiler for SS chatan Aku & Pipit:


Kami sama-sama sedih saat teringat hari dimana kamu pamit kepada kami untuk kembali ke desamu, Kayu Agung. Berita itu terlalu mendadak untuk kami. Akan tetapi, kami sangat mendukungmu meskipun merasakan kesedihan yang teramat amat mendalam karena kami akan kehilanganmu.

Kamu tidak punya nomor telepon/HP yang bisa dihubungi dan tidak punya media sosial. Saat itu, kami sudah tahu mungkin kita akan sulit untuk bertemu kembali, meski kami cukup terhibur ketika kamu bilang, "Len, Pit, insyaallah, aku balik lagi ke sini, ketemu kalian. Kita bakalan main bareng lagi saat liburan sekolah".

Aku dan Pipit menangis tersedu-sedu, begitu pula denganmu. Sampai detik ini, saat menulis surat ini, aku masih merasakan kepedihannya.

Melalui surat ini, aku ingin bertanya kepadamu Murni. Sebuah pertanyaan yang kerap menyiksa batinku kala mengingatmu. Murni, apakah cita-citamu untuk melanjutkan sekolah di Kayu Agung tercapai?.

Sebab itulah yang menjadi alasanmu untuk meninggalkan kami dan kembali ke kampung halamanmu, untuk melanjutkan sekolahmu yang sempat terhenti karena kamu sempat lebih memilih ke Palembang mengikuti kakakmu untuk menjaga kedua keponakanmu.

Murni, aku tidak tahu apakah kamu akan membaca surat ini, apakah takdir akan mempertemukan kita. Yang jelas, aku hanya ingin tahu jawabanmu. Tolong, Murni, dimanapun kamu berada, kamu harus baik-baik saja dan selalu bahagia, aamiin. Aku berdoa pada Allah, semoga Ia mengabulkan doaku untukmu.

Murni, tolong maafkan aku dan Pipit karena dulu kerap membuatmu menunggu saat kami pergi ke sekolah atau ada kerja kelompok sehingga kamu pasti merasa kesepian dan sedih karena kami lama pulangnya.

Terimakasih banyak karena saat itu selalu setia menunggu kami pulang sekolah dan setia menjadi sahabat kami hingga akhir.

Insyaallah, aku dan Pipit tak akan pernah menyesal karena dulu selalu menyemangatimu untuk kembali bersekolah meskipun pada akhirnya, itu yang membuat kita berpisah.

Murni, surat ini penuh harap dan tanda tanya, aku tutup dengan rasa penasaran, semoga kita yang terpisah bisa segera disatukan, aamiin ya Allah.


Sahabat lamamu yang merindukanmu selamanya,

Aldys
Diubah oleh aldysadi 24-02-2021 09:56
delia.adelAvatar border
delia.adel memberi reputasi
1
477
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan