iissuwandi
TS
iissuwandi
Memanfaatkan Sampah Menjadi Segudang Keajaiban dengan Membuat Eco Enzyme!

Mengenal Eco Enzyme yang belakangan ini mulai dilirik oleh banyak orang karena manfaatnya yang luar biasa. Eco Enzyme pertama kali dikenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri dari Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Beliau aktif melakukan penelitian terkait enzim selama lebih dari 30 tahun. EE ini didapat dari hasil fermentasi sampah organik yang dicampurkan dengan gula merah atau molase plus air. Masa fermentasinya 90 hari hingga masa panen.

Selama pandemi, ane secara tidak langsung mengikuti sebuah grup belajar yang tergabung dalam WAG. Kelas ini memang dikhususkan bagi penggemar tanaman hidroponik dan segala jenis permasalahannya. Ane takjub dengan Eco Enzyme ini, GanSist, bayangkan selama ini limbah atau sampah organik dapur yang biasanya ane buang begitu saja, kini bisa dimanfaatkan hingga menghasilkan enzyme dengan beragam manfaat.

Keajaiban dari EE adalah :

1. Proses fermentasi EE ini menghasilkan gas O3 yang berguna mengurangi CO2 di atmosfir dan logam-logam berat di awan yang memerangkap panas (mengurangi pemanasan global), yang mana bisa disamakan dengan penanaman 10 batang pohon.

2. Satu liter EE murni dapat memurnikan 1.000 liter air sungai yang tercemar atau terkontaminasi

3. Menyuburkan tanah, menghilangkan pengaruh bahan-bahan kimia di dalam tanah.

4. Meningkatkan kualitas udara

5. Dapat disimpan bertahun-tahun, tidak ada masa kadaluarsa.

6. Mengusir tikus, semut, kecoak, lalat, dan binatang pengganggu lainnya dari rumah.


Berbekal semangat dan pelajaran yang dapatkan hasil belajar di WAG, ane mencoba membuatnya di rumah. Caranya gampang banget, GanSist. Panduan membuat EE adalah 3000ml air : 300 gula merah atau molase : 900gr sampah organik.

Agan dan Sista bisa menyicil secara berkala untuk sampah organiknya. Minimal 5 jenis, terdiri dari campuran sayuran dan buah. Jangan pernah menggunakan sayuran dan buah-buahan yang berbau tajam dan keras ya, GanSist, semisal petai, jengkol, durian, salak dan lain sejenisnya.
Quote:

Pertama-tama siapkan terlebih dahulu wadah penyimpanan fermentasi EE. Dalam tiap wadah maksimal penggunaan air adalah 60 persen dari total keseluruhan isi wadah yang digunakan. Semisal ane menggunakan wadah 2 liter, maka air yang ane gunakan 1200 liter maksimal. Ini dimaksudkan agar ada ruang untuk proses fermentasi kelak.

Kalo ane dikumpulkan terlebih dahulu sampah organiknya, kali ini ane menggunakan campuran kulit jeruk, kulit pisang, bonggol sawi putih, bonggol cesim, daun bawang, daun seledri, mentimun, dan juga wortel. Semua sampah organik tadi ane cacah lagi biar tidak terlalu besar bentuknya. Letakkan gula merah dalam wadah yang berisi air yang telah disediakan. Tunggu hingga gula merah mencair dengan sendirinya.

Jangan sekali-kali mencairkan gula merah dengan cara dipanaskan, biarkan larut secara alami. Setelah larut, masukkan sampah organik tersebut ke dalam wadah, lalu diaduk-aduk sebentar hingga tercampur rata. Terakhir tutup rapat wadah penyimpanan fermentasi EE, letakkan di tempat yang sejuk, jangan sampai terkena matahari. Jangan lupa juga untuk memberi catatan di luar wadah, waktu pembuatan EE, mulai terhitung fermentasi.
Quote:

Fermentasi ini memakan waktu selama 90 hari alias tiga bulan lamanya. Pada hari ke-7 wadah EE dibuka untuk membuang gas dan mengaduk kembali bahan organik hingga tercampur rata. Pada saat proses fermentasi hari ke-7 akan dijumpai jamur putih di atas permukaan. Ini berarti fermentasi berjalan baik. Tutup rapat kembali wadah penyimpanan. Di hari ke-28 lakukan proses pengadukan kembali.

Dalam kurun waktu selain tersebut di atas, jika terlihat wadah penyimpanan fermentasi EE mengandung gas, cukup buka sedikit celah penyimpanan, ini dimaksudkan agar gas keluar. Ini dilakukan hingga masa panen tiba.

Setelah menunggu 90 hari, EE dapat dipanen. Caranya, pisahkan air dan bahan organik dengan cara disaring. Masukkan EE murni ke dalam botol atau wadah bersih, selama tidak terkena air langsung EE dapat disimpan seumur hidup alias selamanya. Jika sudah tercampur air, maka batas penggunaan hanya seminggu. Ampas dari EE bisa digunakan sebagai pupuk untuk tanaman kesayangan, GanSist, fungsinya sudah tentu membuat subur tanaman.

Manfaat EE ini banyak banyak, GanSist, salah satunya untuk mengepel lantai. Hasilnya semut, kecoa, tikus, dan binatang pengganggu lainnya hilang dari pandangan. Untuk obat luka, penyakit kulit, pembersih dapur, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. EE ini hanya untuk penggunaan luar, ya, GanSist, jangan sampai terkena mata dan tertelan.

Ane pamit undur diri, semoga bisa memberi manfaat.

Sumber gambar ; Dokpri
Diubah oleh iissuwandi 13-06-2021 14:15
alizazetjuragantemboknananinanunu
nananinanunu dan 67 lainnya memberi reputasi
68
7.1K
179
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan