Di tanggal 25 Juni 2021 kemarin, BassistBlink-182, Mark Hoppus mengumumkan lewat akun sosial media pribadinya kalau dirinya tengah mengidap kanker yang saat itu masih belum diketahui apa jenisnya. Sejak saat itu, Doi pun menjalani serangkaian kemoterapi guna menyembuhkan kanker yang Doi idap. Kondisi terbaru Doi bisa kalian cek di bawah.



Ya, Mark sudah mencukur habis rambutnya yang khas dengan jambulnya di setiap penampilannya bersama band yang membesarkan namanya, yakni Blink-182. Foto di atas merupakan ucapan selamat Mark atas Hari Kemerdekaan Amerika Serikat yang diadakan setiap tanggal 4 Juli. Belum lama ini pada tanggal 11 Juli kemarin, lewat akun Twitter-nya, Mark membagikan hasil kemoterapi nya dan menunjukkan seperti apa hasil scandari kanker yang Doi idap.





Kurang lebih seperti itulah yang diujar oleh Mark. Kemudian di foto hasil scannya, Doi bilang :





Dilansir dari beberapa media Internasional, Hoppus akhirnya mengumumkan apa jenis kanker yang Doi idap lewat sesi live streaming Q&Adi Twitch yang hasilnya diunggah lewat kanal YouTube blink-182 Chile

"Kanker yang Gua idap bukan berasal dari tulang, tapi dari darah. Artinya darah Gua mencoba untuk membunuh Gua. Efek samping dari kemoterapi yang Gua jalanin jadi bikin Gua kayak orang pikun, Gua lupa nama orang, lagu-lagu Gua, apapun itu. Bahkan, tiap kali Gua ngobrol sama orang tiap 5 menit sekali, Gua langsung gak inget. Nyebelin sih..."

Mark Hoppus divonis mengidap kanker Limfoma a.k.a kanker kelenjar getah bening stadium 4, sebuah tingkatan kanker yang bisa dibilang udah parah. Setelah Ane diskusi dengan alodokter.com, Ane dapet jawaban dari dr. Nadia Nurotul Fuadah. Menurut Beliau :

Limfoma adalah sebutan bagi kanker pada kelenjar getah bening yang terjadi saat salah satu sel darah putih (limfosit) tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali hingga membuat kelenjar getah bening membengkak. Limfoma sendiri ada beberapa jenisnya, termasuk juga DLBCL (diffuse large B-cell lymphoma), atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan limfoma sel B besar difusa. Kondisi ini termasuk ke dalam limfoma non-Hodgkin yang terjadi saat sel limfoid B berproliferasi secara berlebihan hingga membesar dengan ukuran inti sama dengan atau lebih besar dari inti makrofag.

Belum jelas apa pencetus limfoma ini. Namun, secara epidemiologis, limfoma lebih rentan dialami oleh lansia, pria, orang dengan gangguan imunitas (seperti karena HIV, konsumsi steroid jangka panjang, atau penderita penyakit autoimun), orang dengan infeksi mikroorganisme tertentu (seperti hepatitis B, epstein-barr), kerap terpapar benzene atau pestisida, pernah menjalani terapi radiasi, atau juga memiliki anggota keluarga dekat yang juga mengalami limfoma. (Ini hasil diskusinya)

Dokter Nadia pun menambahkan kalau salah satu cara untuk mengobati kanker tersebut diantaranya adalah melalui radioterapi atau transplantasi sumsum tulang belakang, sama seperti yang Mark bilang di Twitter. Fun fact, di sesi live stream yang sama, Mark juga mengungkapkan kalo Nyokapnya juga pernah mengidap kanker yang sama. "Gua udah ngobrol sama Nyokap Gua dan kita sudah saling berbagi", ujar sang Bassist. Gak cuma itu, Mark juga bilang kalo Nyokapnya pernah survive dari kanker payudara sebanyak 2 kali, wow...salut buat Mama Hoppus. "Gua bakalan ngalahin kanker ini, semuanya hanya tinggal masalah waktu aja", ucap Mark sembari menyemangati dirinya dan para fans di live streaming nya di Twitch. Apapun itu, kita cuma bisa mendoakan yang terbaik buat Doi, biar Doi bisa kembali ke atas panggung dan menghibur para penggemarnya. Get well soon, Mark Hoppus...🙏🏻

Source :
Yahoo Entertainment
Rolling Stone
Mark Hoppus on Instagram
Mark Hoppus on Twitter
alodokter.com
blink-182 Chile