biohazard89
TS
biohazard89
Perkembangan Industri Pertelevisian Membuat Redupnya Lagu Anak-Anak Indonesia
Kids zaman now cenderung lebih bahagia saat mendengar lagu-lagu remaja dan dewasa yang bertema cinta. Padahal, anak-anak sangat membutuhkan hiburan berupa lagu yang cocok didengarkan sesuai usia mereka.

Lagu remaja dan dewasa tidak cocok didengarkan anak-anak karena memang belum waktunya. Jika dibiarkan, maka akan memengaruhi pola pikir dan mental mereka dalam menyikapi kehidupan.

Tahun 90-an masih terdengar nyanyian riang gembira dan penuh pendidikan dari karya-karya Papa T. Bob, AT Mahmud, Ibu Sud, dan Pak Kasur. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan oleh anak-anak dan dinikmati sejak masih kecil.

Sejumlah lagu anak zaman old banyak yang masih terngiang sampai sekarang, seakan enggan hengkang dari ingatan. Benar-benar memory yang sangat indah di waktu kecil.

Namun sekarang, lagu-lagu seperti itu berganti dengan lagu-lagu asmara milik band terkenal. Justru anak-anak sering menyanyikan lagu milik band-band ternama atau penyanyi dewasa lainnya.


Hampir sebagian besar anak-anak kecil tidak lagi menghapal lagu anak-anak Indonesia. Hilangnya lagu anak di Indonesia berawal dari berkembangnya industri televisi yang cenderung lebih banyak menayangkan lagu-lagu dewasa. Sehingga anak-anak yang menyaksikannya juga secara sadar dan tidak sadar menghapal dan menyanyikan lagu-lagu tersebut.

Sekarang jarang ditemui anak-anak yang menyanyikan lagu-lagu anak. Sebenarnya, saat ini para pencipta lagu anak-anak tidaklah sepenuhnya hilang, namun karya-karya yang dihasilkan kurang mendapat respon dari masyarakat.


Lagu anak-anak tersebut memiliki kotak tertentu dan musik yang gampang dicerna dengan lirik berisi tentang pendidikan. Ketika anak-anak menyanyikan lagu-lagu dewasa, maka terjadi perbedaan besar untuk memahami arti lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi atau band musik dewasa.

Menyanyikan lagu anak berbeda dengan lagu khusus untuk orang dewasa. Secara psikologis, anak-anak yang menyanyikan lagu dewasa cenderung tidak peka terhadap keadaan lingkungannya, termasuk bagaimana cara untuk berbagi bersama teman dan menyayangi alam. Saat ini hampir tidak ada lagi ikon yang bisa dijadikan penggerak untuk menyanyikan lagu anak-anak.


Sumber:
Opini Pribadi dan [1]
Ayokitakemanaaawmcofficial
wmcofficial dan Ayokitakemanaaa memberi reputasi
2
408
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan