Ganda putri kebanggaan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses ukir sejarah baru dalam dunia bulu tangkis Indonesia pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Hari ini, Senin (02/08/2021), Greysia/Apriyani sukses membawa pulang medali emas Olimpiade pertama sektor ganda putri untuk Indonesia sejak cabang olahraga bulu tangkis mulai dipertandingkan sejak 1992.

Penantian 29 tahun ini berakhir dituntaskan oleh Greysia/Apriyani usai mengalahkan wakil Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam laga final di Lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza. Greysia/Apriyani menang dua gim langsung selama 55 menit, dengan skor 21-19, 21-15.

Ditemui usai laga, Greysia/Apriyani pun memberikan pernyataan dan tanggapan atas kemenangan mereka.

“Ini hebat banget, hahaha. Saya sampai nggak berkata-kata sekarang. Kami berhasil di sini dan mendapat medali emas! Jadi ini rasanya memenangkan medali emas? Benar-benar nggak bisa digambarin pakai apapun, (raihan) ini sangat berarti bagi saya. Terima kasih kepada Apriyani karena dia mau berlari bersama," ujar Greysia Polii dengan antusias.

Apriyani pun ikut menyetujui perasaan Greysia. Ia pun masih tidak menyangka dengan medali emas yang kini dikalunginya.

"Saya masih nggak percaya dengan apa yang saya dapatkan. Saya bahkan nggak berpikir sejauh ini, saya cuman berpikir bagaimana cara melewati pertandingan dan menghadapi tantangan yang ada. Saya masih suka kaget, gimana cara saya ngelakuin ini semua? Sampai ke titik ini, saya benar-benar memaksakan diri saya untuk melakukan yang terbaik yang saya bisa," tutur Apri.

"Tentunya, saya berterima kasih kepada Tuhan dan pasangan saya, Kak Greysia. Saya bilang ke dia, saya memaksakan diri untuk sampai kesini dan Kakak (Greysia) juga usianya tidak muda lagi. Jadi, Kak Greysia harus semangat! Kita harus lari, jangan jalan. Melalui setiap tantangan dan kekalahan yang kami lewati, kami harus bertahan demi medali emas ini. Ini tujuan kami, terima kasih banyak Kak Greysia," tambahnya lagi.

Kemenangan ini membuat Greysia Polii kembali ke masa lalu. Terlebih, sejak kontribusi pertamanya sejak 1992 ganda putri Indonesia belum meraih apapun selain posisi perempat final.

"Dimulai dari 20 tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri. Sejak awal, saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan pada usia 13 tahun bahwa saya ingin membuat sejarah di dalamnya. Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan dalam hati saya untuk memilih jalan ini. Terlebih ketika mendengar orang bilang ke saya: 'Kamu nggak akan berhasil, Indonesia nggak punya sejarah di ganda putri'," cerita Greysia.

"Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan. Tapi saya tetap sabar dan bertahan pada komitmen saya yang buat. Karena memang dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi, meraih emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya mengatakan kepada saya untuk tidak menyerah, jangan berhenti." pungkasnya.

#TerimaKasihGreysiaApriyani