adindaptrarn
TS
adindaptrarn
Bisakah Tetap Bahagia Walau Berpisah Dengan Pasangan?

Kebersamaan sebuah keluarga adalah harapan semua manusia di dunia ini. Putri (54)  mengharapkan hal yang sama dengan keluarganya. Menjadi wanita rantau dari Jawa Barat, Ibu cantik ini memutuskan untuk merantau ke Jakarta demi mengadu nasib dan mencari pendapatan. Kesukaannya terhadap fashion dan dunia menjahit, membuat ia mulai merasa bahwa ini adalah bidang yang dapat ia tekuni untuk membangun karir.

Perjuangan yang mati-matian, membawanya kepada keberhasilan karir dalam dunia fashion. Membangun butik dari jerih payah sendiri dan sering mengikuti pameran di banyak tempat bahkan sampai ke luar negeri, pesanan yang membanjir, dan kepercayaan orang-orang terhadap hasil baju buatannya sudah dikantongi.


Photo by Andrea Piacquadio  from Pexels

Keadaan rantau di Jakarta akhirnya mempertemukannya dengan lelaki yang ternyata menjadi suaminya kelak. Berawal dari pertemuan di Jakarta dengan seorang pria kita sebut saja B dan mulai berpacaran, 7 bulan hubungan bersama, mereka pun memutuskan untuk memulai bahtera rumah tangga. Perjalanan bahtera pernikahan tentu melalui yang namanya naik dan turun. Dikaruniai anak pertama, serasa kebahagiaan dan segala nikmat di dunia dilimpahkan kepada keluarga kecilnya.

Memiliki momongan merupakan keinginan setiap orang ketika mengucapkan janji sehidup semati. Merawat anak bersama sampai seterusnya adalah harapan Ibu Putri. Semakin berjalan waktu, rumah tangga memang tidak pernah mudah, tapi, Ia terus berusaha memperkuat pondasi agar anaknya selalu bahagia.

Bagi orang tua, kebahagiaan anak memang menjadi hal terpenting dalam hidupnya. Apapun rela mereka perjuangkan demi anak. Memberikan kualitas hidup terbaik, pendidikan, tempat tinggal, fasilitas, dan kasih sayang, merupakan prioritas dari semua orang tua, tak terkecuali Ibu Putri.

Pernikahan dengan si B pun mendatangkan momongan kedua yang tentu tak kalah membuat mereka berdua sebagai pasangan senang. Terus menjalankan kehidupannya sebagai istri, sambil melaksanakan bisnis butik dan pakaian yang dimilikinya, Ibu Putri berjuang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Sang suami yang bekerja sebagai karyawan swasta, memang memiliki pendapat yang tak lebih dari hasil usahanya. Tetapi, tidak pernah sekalipun Ia merasa pendapatan suami menjadi permasalahan karena Ia memiliki sumber penghasilannya sendiri.

Lambat laun, terasa ada kejanggalan dalam bahtera rumah tangga yang sudah dilalui bersama. Sedikit demi sedikit, keraguan dan rasa penasaran pun tumbuh. Ibu 2 anak ini memutuskan untuk selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa untuk diberikan petunjuk ada apa gerangan sang suami selalu pulang larut malam hingga pagi dan selalu mempunyai emosi yang tak pasti. Segala petunjuk pun mulai berdatangan sampai suatu ketika, Ia ditunjukkan langsung bukti mengenai perselingkuhan suaminya yang ternyata sudah terjadi 10 tahun lamanya.

“Iya, jadi selama 10 tahun itu saya gak tahu apa-apa, kerasa sih, kok suami saya pulang malem terus bahkan hampir pagi. Terus di rumah itu bawaannya marah-marah terus,” ucap Ibu yang gemar memasak ini.

Pengkhianatan ini sudah terjadi lama dan bahkan sang orang ketiga sudah mempunyai anak hasil buah cintanya dengan suami Ibu Putri. Terpukul? Pasti, marah? Gak terhindarkan, memaafkan? Ya, ibu kuat ini tetap memaafkan keegoisan suaminya. Rasa sayang kepada anaknya lah yang akhirnya menuntunnya pada pintu maaf dan mencoba untuk memperbaiki perkimpoiannya kembali.

“Ya, saya maafin. Karena ada anak-anak juga. Kasian kalau berpisah. Tapi, kok lama-lama 3 tahun ya gitu-gitu aja ga berubah,”

Alih-alih berubah, sang suami hanya berbohong dengan selalu berkata ‘Nggak kok, udah gak ada hubungan lagi’ dan ternyata masih selalu kembali kepada orang 3 tersebut. Sudah tidak kuat menahan segalanya, kembali ke sang pencipta adalah jalan satu-satunya. Tumbuhlah kekuatan dan keyakinan untuk berpisah walaupun dengan sangat berat hati, tapi diri rasanya tak kuat menahan lagi.

Perceraian yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak pun terjadi dan menyisakan luka untuk keduanya. Mungkin diluar sana banyak yang bertanya, ‘Kenapa gak coba dipertahanin aja? Kenapa nyerah?’. Perlu kita sadari, bahwa bercerai bukan jalan yang diinginkan siapapun. Separah apapun permasalahan dalam pernikahan, tidak ada orang yang ingin dirinya menjadi single parent.

Lantas kenapa Ibu Putri tetap menempuh jalan ini? Karena sesungguhnya kebahagiaan tidak bisa didapatkan kalau kita tidak menyelamatkan diri sendiri dan orang yang paling kita sayangi. Mungkin banyak yang akan berpikir keputusan untuk berpisah adalah keputusan ‘egois’. Tetapi, sebenarnya, perjuangan untuk memperbaiki sesuatu tidak bisa dilakukan hanya sendiri. Perlu kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain. Jika tidak? Ya, kandas sudah semuanya.

Tidak ada yang hal yang baik jika terlalu dipaksakan. Perpisahan mungkin terasa berat untuk semua pihak, tapi, lambat laun luka akan sembuh dengan sendirinya dibanding harus terus berpura-pura dan menyakiti diri sendiri. Sebagai perempuan, kita perlu tau apa yang baik dan buruk untuk kehidupan kedepannya dan bagaimana menghadapi masalah tanpa harus selalu ‘mengandalkan’ orang lain.

Orang tua tunggal tidak kalah hebatnya dengan orang tua berpasangan. Selagi sebagai manusia kita menyanggupi dan akan memaksimalkan segalanya, anak tidak akan menjadi ‘nakal’ atau ‘bandel’ hanya karena Ia dibesarkan oleh satu orang tua. Ketika kita au mendekatkan diri ke anak dan membuatnya mengerti kehidupan yang sebenarnya tanpa harus berbohong, anak pasti akan belajar menerima dan menjadi lebih kuat.


Photo By Popmama.com

Kesendirian yang ada sekarang, gak harus dikutuk atau diratapi, tapi, coba diubah mindsetnya bahwa itu adalah sebuah keistimewaan. 


Shyesun.puchaUriNamibachtiar.78
bachtiar.78 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
5.9K
101
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan