Kokonata
TS
Kokonata
Karena Bersepeda, Hubungan Seks Menjadi Terkendala


Bersepeda merupakan olahraga yang cukup menyenangkan. Selain menyehatkan badan, ada unsur rekreasi juga. Bahkan sebagian orang menjadikan kegiatan bersepeda sebagai bentuk pencitraan di media sosial.
 
Hanya saja beredar isu kurang enak soal kegiatan bersepeda. Isu tersebut mengkhawatirkan para pria: bersepeda jadi biang kerok disfungsi ereksi atau impotensi. Benarkah?
 
Disfungsi Ereksi
 
Disfungsi ereksi adalah suatu kondisi pria yang tidak dapat mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Kondisi ini dapat mempengaruhi hubungan antara suami dan istri, bahkan menyebabkan perceraian.
 
Penyebab disfungsi ereksi beragam. Pria dapat gagal ereksi karena cemas, lelah, stres, atau konsumsi alkohol. Gangguan kesehatan atau masalah emosional juga dapat menjadi penyebabnya. Misalnya saja penyakit diabetes.
 
Seiring bertambahnya usia pria, risiko mengalami disfungsi ereksi juga semakin besar. Hal ini terkait dengan kondisi pembuluh yang mengalirkan darah ke penis tidak sebaik saat usia. Terganggunya aliran darah ini menyebabkan gangguan ereksi pada pria lanjut usia.
 
Asumsi Disfungsi Ereksi
 
Penelitian The Massachusetts Male Aging Study menjelaskan, pada saat duduk, seseorang membebankan berat badannya ke tulang duduk (tuberositas iskia). Sekeliling tulang duduk adalah lemak dan otot-otot sehingga membentuk bokong. Tiada organ lain, jaringan saraf, atau arteri pada bokong sehingga memungkinkan duduk nyaman dalam jangka waktu lama.
 
Ketika bersepeda, pengendara duduk pada sadel yang lebarnya tidak cukup untuk menopang tulang duduk. Sehingga berat badang pindah ke area sekitar samping luar perineum yang memiliki pembuluh arteri dan jaringan saraf ke penis. Bersepeda dalam jangka waktu lama berarti menekan area tersebut sehingga arteri dan saraf rusak. Disfungsi ereksi atau impotensi terjadi, hubungan seks bermasalah.
 
Tanda-tanda awal arteri dan saraf rusak adalah mati rasa atau kesemutan pada kemaluan pria. Risiko tinggi disfungsi ereksi dapat mengenai pria yang bersepeda lebih dari tiga jam setiap minggu.  
 


Penelitian Lain Membantah
 
Hasil penelitian The Journal of Urology membantah asumsi di atas. Benjamin Breyer, Profesor di Universitas California di San Francisco selaku peneliti menggunakan sampel yang cukup besar, terdiri dari 2.774 pesepeda, 789 pelari, serta 539 perenang. Penelitian sebelumnya tidak menggunakan pembanding dari olah raga lain.
 
Benjamin Breyer menemukan bahwa disfungsi ereksi pesepeda tidak lebih buruk daripada pelari dan perenang. Bersepeda tidak menyebabkan masalah para alar reproduksi pria seperti infeksi saluran kemih, nyeri pada penis, perubahan struktur uretra, atau rasa sakit akibat duduk di sadel.
 
Pada akhirnya bersepeda dengan memerhatikan posisi setang, bentuk pelana (dudukan), dan pedal akan memberikan kenyamanan dan performa pengendara serta menghindarkan dari masalah kesemutan atau mati rasa akibat terlalu lama bersepeda.
 
Bersepeda Aman Tanpa Risiko Disfungsi Ereksi
 
Bersepeda tetap aman dan nyaman jika memenuhi berbagai persyaratan. Berikut tips aman bersepeda dikutip dari publikasi oleh Jesse adalah Direktur Pedal Chile yang memiliki gelar Master of Science dalam Human Performance dan Bachelor of Science dalam Kinesiology.
 
1. Pilih sadel yang memiliki dudukan lebar, bukan jenis yang berhidung panjang (no-nose)” Dudukan seperti ini dapat menahan berat badan cukup baik sehingga mengurangi tekanan pada area perineum.
 

2. Posisi setang lebih rendah daripada sadel atau dudukan. Setelah seperti itu membuat tubuh condong ke depan sehingga bokong terangkat dan mengurangi tekanan di area perineum.
 
3. Selilingi duduk dengan mengangkat bokong atau berjalan kakisambil menuntun sepeda sehingga tekanan perineum berkurang dan melancarkan aliran darah.

4. Pakai celana khusus pesepeda yang memiliki bantalan sehingga memberikan perlindungan ekstra. Pilih warna hitam yang tidak terlalu ketat sehingga pria tidak khawatir penis terlihat menonjol.
 
5. Selain bersepeda, lakukan juga olah raga lain semisal joging, bukan hanya bersepeda lebih dari tiga jam per minggu.
 
6. Hentikan kegiatan bersepeda apabila area perineum mulai terasa sakit atau mati rasa.
 


Apabila seorang pria sudah tidak rutin bersepeda lagi, namun tetap mengalami disfungsi ereksi atau impotensi berarti bukan salah sepedanya. Periksakan diri ke dokter, ada sebab lain yang menyebabkan disfungsi ereksi.




Sumber








Gambar

road.cc

merkabici.es

columbiaurology.org

ergonbike.com






emoticon-Ultah










BOLEH BACA JUGA



























Diubah oleh Kokonata 04-06-2021 09:43
makiinunyasyah81
yasyah81 dan makiinun memberi reputasi
2
1.2K
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan