KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Menyembuhkan Trauma rudapaksaan, Wanita Ini Ubah 1 Dolar Jadi Bernilai Ratusan Dolar


Claire mengalami rudapaksaan pada usia 17 tahun. Dia melaporkan peristiwa itu pada pihak kepolisian. Claire menggambar wajah pelaku pemerkosaan, namun tidak sanggup melihatnya. Claire mendadak kehilangan gairah terhadap seni gambar.
 
Kisah sebelumnya baca di sini     
 
Pulang
 
Karir sebagai DJ usai, hidup Claire semakin sulit. Pada bulan September 2016, Claire kembali lagi ke rumahnya di Pennsylvania. Dia perlu berhenti sejenak untuk menemukan jalan hidup selanjutnya.
 
Claire kembali menempati kamar tidur di masa kecilnya. Kenangan menggambar sampai usia remaja membanjirinya. Waktu itu tepat sepuluh tahun sejak dia memutuskan pergi meninggalkan rumah dan dunia seni gambarnya.
 
Claire menyadari ketakutan yang terpendam di bawah sadarnya. Dia takut dengan pelaku pemerkosaan.
 
Di malam peristiwa nas itu Claire berhasil menggambar wajah pelaku, namun tidak sanggup melihatnya. Polisi pun tidak berhasil menemukan pelaku melalui pentunjuk gambarnya.
 
Sudah begitu lama Claire berhenti menggambar. Sepuluh tahun! Claire sekarang bukan Claire remaja. Claire beranjak dewasa. Dia tidak takut lagi melihat gambar pelaku pemerkosaan yang dibuatnya sendiri.
 
Bangkit
 
Claire mulai menggambar lagi. Dia juga menyimak berita persidangan kasus pemerkosaan Kesha Rose Sebert oleh produsernya Dr Luke. Pada usia 18 tahun Kesha mengalami kasus yang sama dengan Claire. Namun Pelecehan dan kekerasan seksual Kesha lebih berat dan berkelanjutan. Setelah 10 tahun berlalu, barulah Kesha berani mengajukan gugatan kepada Dr Luke.
 
Terinspirasi dari kasus Kesha, Claire mulai bicara secara terbuka soal serangan pemerkosaan yang menimpanya. Karyanya adalah langkah awal di jalan panjang menuju penyembuhan.


Claire sadar, dia masih menyimpan trauma akibat rudapaksaan di masa remajanya. Claire menjadikan aktivitas gambar sebagai terapi diri.
 
Claire bergabung dengan gerakan anti kekerasan seksual MeToo yang bergaung di dunia maya pada akhir 2017.Claire selanjutnya menghabiskan 13 bulan untuk mengerjakan proyek ME:WE. Proyek tersebut berupa potret 9 wajah penyintas kekerasan seksual. Melalui proyek ME:WE secara tidak langsung, Claire juga mengungkapkan pengalaman pahitnya dengan pena, tinta, dan teks.
 
Satu brand sepatu mendukung Claire untuk menggelar pameran ME:WE, menunjukkan karyanya di kota-kota Los Angeles hingga New York City. Claire berharap para penyintas kekerasan seksual juga menemukan komunitas, koneksi, dan kekuatan melalui karyanya.
 
Maha Karya
 
Kini Claire tidak canggung lagi menceritakan kisahnya di ruangan yang penuh dengan orang asing. Dia dapat bicara dengan jelas di depan audiens tentang pemerkosaan yang dialaminya, tentang 12 tahun kerja keras, 12 tahun menemukan jalan kreativitasnya kembali dan penerimaan diri.
 
Inilah sebagian karya-karya Claire yang dihimpun dari Instagram/clairesalvo
 

Satu dari sembilan potret dari proyek Me:WE yang berjudul Kristina. Setiap potret disertai teks dan remakan suara sang model menceritakan pengalaman pahit dan usaha untuk bangkit.
 

Claire membuat potret dari puluhan ribu titik tinta kecil. Swafoto model tanpa penyuntingan menjadi rujukan pembuatan potret.
 

JACKET, ilustrasi menggunakan pulpen dan tinta.
 

BUST OF A MAN, ilustrasi lainnya yang memakai pulpen dan tinta.
 
Karya-karya dari cat minyak
 

Satu jenis karya Claire adalah lukisan di atas uang 1 dollar. Dia menjual karyanya itu dengan harga ratusan dolar!








emoticon-Shakehand2


Sumber
1234






husnamutiaAvatar border
caduceus22Avatar border
caduceus22 dan husnamutia memberi reputasi
2
1.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan